JAMBI - Hari Ibu merupakan hari peringatan terhadap peran seorang wanita (ibu) dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anaknya, maupun lingkungan sosialnya.
Peringatan biasanya dilakukan dengan cara membebas-tugaskankan kaum ibu dari tugas sehari-hari yang dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.
Di Indonesia hari ini dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional. Adapun renungan Hari Ibu, adalah pengorbanan seorang Ibu yang tulus mengurusi kita dari mulai dalam kandungan merawat kita hingga dewasa, pengorbanan seorang ibu seringkali kita lupakan.
Kita jarang sekali melihat atau memperhatikan ibunda kita yang jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah tua, namun mereka tidak pernah mengeluh dan mengemis minta belas kasih dari sang anak-anaknya, apalagi mereka diajak jalan-jalan.
Oleh karena itu, ratusan umat Buddhis Sakyakirti Jambi, Minggu (23-12-2012) pagi mengikuti prosesi perayaan Hari Ibu “Mother's Day” di aula SD Sariputra Jambi.
Acara di awali laporan panitia pelaksana, selanjutnya sambutan ketua Majelis Budayana Indonesia (MBI) Provinsi Jambi, Romo Ballamitta dan pemotongan kue tar, lalu dibagikan kepada oma-oma yang berada dipentas.
“Betapa berat penderitaan seorang ibu, mulai dari mengandung kita selama 9-10 bulan, lalu melahirkan dan membesarkan kita, mereka tidak pernah mengeluh,” bahkan, pada saat kita jatuh sakit, siang dan malam Ibu merawat kita. Ujar Ketua MBI Provinsi Jambi dihadapan ratusan umat Buddhis Jambi.
Seorang Ibu melahirkan dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan pamrih apapun juga. Seorang Ibu bisa dan mampu memberikan waktunya 24 jam sehari bagi anak-anaknya, tidak ada perkataan siang maupun malam, tidak ada perkataan lelah ataupun tidak mungkin dan ini 366 hari dalam setahun. Seorang Ibu mendoakan dan mengingat anaknya tiap hari bahkan tiap menit dan ini sepanjang masa.
Berikanlah kasih sayang selama Ibu kita masih hidup, percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila Ibu telah berangkat, karena Ibu tidak akan bisa melihatnya lagi.
Selamat Hari Ibu… (Romy)