Seperti diberikan terdahulu. dalam ilmu topografi kuno Tiongkok, feng shui mempunyai arti yang cukup besar buat manusia, feng shui dapat menjalin hidup manusia dalam keharmonisan dan membantu memperbaiki hidup dengan menerima Qi positif.
Maka tidak heran, feng shui yang tepat dipercaya dapat memberikan nasib baik dan pembawa rejeki, itulah sebabnya kenapa dalam setiap pembangunan rumah atau gedung baru orang selalu menggunakan feng shui sebagai alat untuk menentukan tata letak yang tepat dari sebuah bangunan.
Misalnya, pengurus klenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Leng Chun Keng yang terletak di kawasan Jalan Koni 1, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, menggelar ritual memanggil roh shen ming (roh suci) untuk membantu menentukan feng shui bangunan klenteng baru yang akan mereka bangun. Walaupun mereka telah dua kali mengalami kegagalan, tetapi mereka tetap tabah melakukan ritual penentuan feng shui pembangunan klenteng Leng Chun Keng.
Roh shen ming (roh suci) “Un Cu Sam Tai” di undang untuk masuk kedalam patung yang diletakkan di tandu khusus berwarna merah. Setelah roh shen ming (roh suci) masuk ke kim sin (patung), maka shen ming (roh suci) akan memberikan petunjuk tata letak dan bentuk bangunan sesuai dengan feng shui yang baik.
Proses mencari feng shui dengan bantuan roh shen ming (roh suci) tersebut teryata tidaklah semudah yang dibayangkan banyak orang. Sejak pagi hingga tengah hari roh shen ming (roh suci) yang diundang tidak kunjung tiba untuk memberikan petunjuk dimana letak posisi yang tepat untuk pembangunan klenteng itu.
Dalam hal ini bisa terjadi dikarenakan roh shen ming atau roh suci memilih orang yang tepat untuk memikul kursi tandu (bahasa hok kien Kio) yang diduduki roh suci Un Cu Sam Tai. Setelah roh suci Un Cu Sam Tai datang, sipemangkul tandu (Kio) tidak mampu menahan arah yang dihendaki Un Cu Sam Tai, bahkan sang pemangkul beberapa kali jatuh bangun untuk menahan tandu tersebut.
Ternyata pencarian feng shui melalui ritual ini, tidaklah semudah yang kita bayangkan, terbukti sejak pukul 08.30 WIB hingga pukul 10.30 tidak ada tanda-tanda kehadiran roh suci Un Cu Sam Tai, namun puluhan pengurus Makin Leng Chun Keng silih berganti membacakan mantera, demikian juga dengan orang yang memikul tandu (Kio), sekitar pukul 11.10 WIB roh suci Un Cu Sam Tai datang, itupun hanya menentukan satu posisi, yaitu tengah klenteng (as).
Kali ini, hanya satu kin sin (patung) shen ming (roh suci) diletakkan diatas tandu, yaitu shen ming Un Cu Sam Tai yang dipercaya memiliki kemampuan keahlian feng shui, Un Cu Sam Tai di undang dari Klenteng Makin Gi Hong Tong. (rom-yul)
Maka tidak heran, feng shui yang tepat dipercaya dapat memberikan nasib baik dan pembawa rejeki, itulah sebabnya kenapa dalam setiap pembangunan rumah atau gedung baru orang selalu menggunakan feng shui sebagai alat untuk menentukan tata letak yang tepat dari sebuah bangunan.
Misalnya, pengurus klenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Leng Chun Keng yang terletak di kawasan Jalan Koni 1, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, menggelar ritual memanggil roh shen ming (roh suci) untuk membantu menentukan feng shui bangunan klenteng baru yang akan mereka bangun. Walaupun mereka telah dua kali mengalami kegagalan, tetapi mereka tetap tabah melakukan ritual penentuan feng shui pembangunan klenteng Leng Chun Keng.
Roh shen ming (roh suci) “Un Cu Sam Tai” di undang untuk masuk kedalam patung yang diletakkan di tandu khusus berwarna merah. Setelah roh shen ming (roh suci) masuk ke kim sin (patung), maka shen ming (roh suci) akan memberikan petunjuk tata letak dan bentuk bangunan sesuai dengan feng shui yang baik.
Proses mencari feng shui dengan bantuan roh shen ming (roh suci) tersebut teryata tidaklah semudah yang dibayangkan banyak orang. Sejak pagi hingga tengah hari roh shen ming (roh suci) yang diundang tidak kunjung tiba untuk memberikan petunjuk dimana letak posisi yang tepat untuk pembangunan klenteng itu.
Dalam hal ini bisa terjadi dikarenakan roh shen ming atau roh suci memilih orang yang tepat untuk memikul kursi tandu (bahasa hok kien Kio) yang diduduki roh suci Un Cu Sam Tai. Setelah roh suci Un Cu Sam Tai datang, sipemangkul tandu (Kio) tidak mampu menahan arah yang dihendaki Un Cu Sam Tai, bahkan sang pemangkul beberapa kali jatuh bangun untuk menahan tandu tersebut.
Ternyata pencarian feng shui melalui ritual ini, tidaklah semudah yang kita bayangkan, terbukti sejak pukul 08.30 WIB hingga pukul 10.30 tidak ada tanda-tanda kehadiran roh suci Un Cu Sam Tai, namun puluhan pengurus Makin Leng Chun Keng silih berganti membacakan mantera, demikian juga dengan orang yang memikul tandu (Kio), sekitar pukul 11.10 WIB roh suci Un Cu Sam Tai datang, itupun hanya menentukan satu posisi, yaitu tengah klenteng (as).
Kali ini, hanya satu kin sin (patung) shen ming (roh suci) diletakkan diatas tandu, yaitu shen ming Un Cu Sam Tai yang dipercaya memiliki kemampuan keahlian feng shui, Un Cu Sam Tai di undang dari Klenteng Makin Gi Hong Tong. (rom-yul)