*Dihadiri 130 Bhiksu/ Bhiksuni Dari Luar dan Dalam negeri JAMBI – Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) secara resmi menetepakan Kompleks Percandian Muarojambi menjadi Kawasan Wisata Sejarah Terpadu, di area Candi Gumpung, kawasan Kompleks Percandian Muarojambi, Desa Muaro Jambi Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muarojambi, Kamis (22/9) siang.
Candi Muarojambi sebagai warisan dunia (world heritage), Candi Muarojambi dianggap mewakili peradaban Nusantara pada abad VI sehingga layak dijadikan warisan dunia. Meski diusulkan menjadi warisan dunia.
Dalam sambutannya, Kepala Negara mengatakan bahwa situs percandian Muarojambi menjadi bukti majunya peradaban bangsa Indonesia di masa lampau. Presiden mengajak masyarakat untuk melestarikan situs sejarah tersebut dengan lebih baik lagi. "Saya kagum dan saya melihat sungguh indah kawasan ini. Kalau dikelola dengan baik melibatkan para ahli dan masyarakat luas, maka insya allah tempat ini menjadi tempat Wisata Sejarah Terpadu," ujarnya.
Penetapkan Kompleks Percandian Muarojambi menjadi Kawasan Wisata Sejarah Terpadu di hadiri lebih kurang 130 Bhuksu atau Bhiksuni dari Thailand, Bhutan, Taiwan dan Indonesia, selain itu peresmian kawasan Wisata Sejarah terpadu juga dihadiri beberapa undangan lain, diantaranya dari India, Benoy K Behl dan Duta Besar Republik Rakyat China untuk RI, Zhang Qiyue. Kehadiran mereka atas prakasa dari The Society Of muarojambi Temple (The SOMT), serta segala fasilitas mereka ditanggung The SOMT.
Pada acara peresmian situs percandian Muaro Jambi, Presiden SBY didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono serta sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II. Dan didampingi Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus.
Sebelum meninggalkan lokasi candi, Presiden SBY berkesempatan menanam pohon di area situs Candi Muaro Jambi. Presiden menanam pohon Bodhi sedangkan Ibu Negara menanam pohon Sala. (Romy)