Sepanjang area masuk, ratusan pelajar berjejer rapi sambil membawa bendera merah putih menanti kedatangan orang nomor satu di Indonesia, tepat jam 09.00 iring-iringan kendaraan Presiden SBY memasuki kawasan Candi Muarojambi, anak-anak pelajarpun melambaikan tangan kanan yang membawa bendera merah putih, Presiden SBY-pun membalas dengan lambaian tangan dari dalam mobil kepresidenan RI 1.
Selain itu, tak kalah banyak para warga desa Muaro Jambi berbaur dengan ratusan PNS melihat dari dekat sambil mengabadikan SBY dengan kamera Handphone.
Tampak hadir undangan dari Duta Besar Republik Rakyat China untuk RI, Zhang Qiyue, Benoy K Behl dari India dan para Bhiksu atau Bhiksuni dari Thailand, Bhutan, Taiwan dan Indonesia.
Kunjungan Presiden SBY ke Komplek Percandian Muarojambi, adalah untuk meresmikan Candi Muarojambi, di Kabupaten Muaro Jambi, sebagai Kawasan Wisata Sejarah Terpadu.
Presiden berharap dengan ditetapkannya Muaro Jambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu, akan dapat menjadi peluang yang baik bagi Jambi unuk mengembangkan kepariwisataan di tempat ini serta mengembangkan ekonomi lokal.
Negara Indonesia, jelas Presiden, memiliki sejarah dan kejayaan masa lampau yang besar. “Kita harus bangga bahwa di bumi Indonesia ini pernah lahir peradaban yang maju pada jamannya, dan Indonesia merupakan tempat perpaduan peradaban dunia,” kata SBY.
Diungkapkan Kepala Negara, bahwa peradaban Hindu pernah berkembang di wilayah ini yang merupakan cerminan kebudayaan timur. Peradaban Islam yang juga disebut peradaban Islam dan peradaban dari Timur Tengah juga mewarnai budaya bangsa Indonesia. Kemudian datang peradaban barat bersamaan dengan kolonialisme.
Dalam perkembangannya, jelas SBY, berbagai peradaban itu mengalami proses pembentukan yang relatif damai dalam pembantukan peradaban Nusantara. Berbagai nilai-nilai termasuk nilai-nilai lokal ikut membentuk our civilization Indonesia saat ini. Ia mengajak semua pihak untuk menghormati masa lalu itu. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati masa lalunya, nilai-nilai dan peradabannya," ujar SBY.
Sebelum meninggalkan lokasi candi, Presiden SBY berkesempatan menanam pohon di area situs Candi Muaro Jambi. Presiden menanam pohon Bodhi sedangkan Ibu Negara menanam pohon Sala. (Romy)
Selain itu, tak kalah banyak para warga desa Muaro Jambi berbaur dengan ratusan PNS melihat dari dekat sambil mengabadikan SBY dengan kamera Handphone.
Tampak hadir undangan dari Duta Besar Republik Rakyat China untuk RI, Zhang Qiyue, Benoy K Behl dari India dan para Bhiksu atau Bhiksuni dari Thailand, Bhutan, Taiwan dan Indonesia.
Kunjungan Presiden SBY ke Komplek Percandian Muarojambi, adalah untuk meresmikan Candi Muarojambi, di Kabupaten Muaro Jambi, sebagai Kawasan Wisata Sejarah Terpadu.
Presiden berharap dengan ditetapkannya Muaro Jambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu, akan dapat menjadi peluang yang baik bagi Jambi unuk mengembangkan kepariwisataan di tempat ini serta mengembangkan ekonomi lokal.
Negara Indonesia, jelas Presiden, memiliki sejarah dan kejayaan masa lampau yang besar. “Kita harus bangga bahwa di bumi Indonesia ini pernah lahir peradaban yang maju pada jamannya, dan Indonesia merupakan tempat perpaduan peradaban dunia,” kata SBY.
Diungkapkan Kepala Negara, bahwa peradaban Hindu pernah berkembang di wilayah ini yang merupakan cerminan kebudayaan timur. Peradaban Islam yang juga disebut peradaban Islam dan peradaban dari Timur Tengah juga mewarnai budaya bangsa Indonesia. Kemudian datang peradaban barat bersamaan dengan kolonialisme.
Dalam perkembangannya, jelas SBY, berbagai peradaban itu mengalami proses pembentukan yang relatif damai dalam pembantukan peradaban Nusantara. Berbagai nilai-nilai termasuk nilai-nilai lokal ikut membentuk our civilization Indonesia saat ini. Ia mengajak semua pihak untuk menghormati masa lalu itu. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati masa lalunya, nilai-nilai dan peradabannya," ujar SBY.
Sebelum meninggalkan lokasi candi, Presiden SBY berkesempatan menanam pohon di area situs Candi Muaro Jambi. Presiden menanam pohon Bodhi sedangkan Ibu Negara menanam pohon Sala. (Romy)