15 Sep 2010

Penipu: bpk lg ada mslh d kntor polisi

PALEMBANG, KOMPAS.com — Modus penipuan melalui pesan singkat di telepon seluler dilaporkan dialami sejumlah warga di Kota Palembang, Sumatera Selatan, dengan sasaran para pengguna telepon seluler.

SMS yang dikirim berkalimat panjang yang ditulis dengan singkatan. Saat di-SMS balik atau ditelepon balik, nomor tersebut tidak aktif.

Penelusuran kepada sejumlah pengguna telepon seluler di Palembang, Rabu (15/9/2010), menunjukkan, praktik ini diduga kuat bertujuan menipu, antara lain, dengan iming-iming tawaran mendapatkan hadiah undian produk tertentu dan meminta bantuan pengisian pulsa karena pelaku sedang mengalami musibah.
   
Radian, salah satu pengguna telepon seluler, mengakui telah beberapa kali SMS di telepon selulernya yang mengabarkan bahwa dirinya meraih undian dengan hadiah uang puluhan juta.
   
Pesan singkat itu, kendati sempat menjadi pemikirannya, tidak ditanggapi lebih lanjut. Dia kemudian menerima beberapa kali pesan singkat serupa, tapi tetap tidak juga dilayaninya.
   
Beberapa hari ini, dia mengaku menerima pesan singkat lain, yaitu meminta bantuan pengisian pulsa dari orang yang mengaku keluarga dekatnya yang tengah menghadapi masalah.
   
Pengakuan serupa diungkapkan beberapa pengguna telepon seluler warga Palembang lainnya.
   
Salah satu pesan itu antara lain berisikan: "Ini bpk lg pinjam Hp org.tlong beli’in bpk pls 20rb k nomor ini 081353083615, bpk lg ada mslh d kntor polisi.jgn di tlpn/sms dl.nnti bpk yg tlpn,skrg pnting".
   
Namun, saat SMS itu ditanggapi atau ditelepon kembali, nomor itu tidak aktif.
  
Apalagi, sesuai pesan itu, selama ini orangtua yang bersangkutan tidak pernah menggunakan telepon seluler seperti disebutkan dalam SMS tersebut.
   
Menurut Maman, pengguna telepon seluler warga Palembang lainnya, dia juga pernah ditelepon orang yang mengaku kenal dekat dengan dirinya menjelang tengah malam.
   
Orang tersebut menyebut nama yang sudah sangat dikenal dan bersuara mirip dengan orang itu, bahkan nomornya sangat mirip dengan orang yang sudah dikenal dimaksud.
   
Dia meminta bantuan karena sedang menghadapi masalah di kantor polisi dan meminta segera dikirimkan pulsa beberapa ratus ribu rupiah.
   
Setelah pulsa dikirimkan dan dicek kembali ke nomor rekan yang dikenal tersebut, ternyata rekannya tersebut mengaku tidak pernah meminta pulsa.
   
Modus penipuan melalui SMS dan telepon lewat telepon seluler tersebut, diperkirakan masih akan terus dilakukan dengan menyasar warga pemilik telepon seluler.
   
Jajaran kepolisian di Palembang juga telah mengingatkan warga setempat agar berhati-hati dan tidak melayani permintaan macam-macam melalui SMS yang bertujuan menipu.
   
Namun, belum diperoleh penjelasan lebih lanjut dari pihak kepolisian tentang adanya korban penipuan tersebut yang melaporkan kasusnya serta upaya kepolisian mengusut dan mengamankan pelakunya.

http://regional.kompas.com/read/2010/09/15/08202513/