31 Jul 2011

Bedil Menyambut Bulan Suci Ramadhan

JAMBI - Berbagai cara dilakukan warga dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, anak-anak di sekitar komplek percandian Muaro Jambi misalnya, mereka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dengan menggelar kompetisi perang-perangan dengan mengunakan meriam yang dibuat dari bambu atau bedil buluh.
Tepat di pinggir sungai Batanghari di kawasan kompleks percandian Muaro Jambi, puluhan anak berkumpul untuk menyaksikan rekan-rekan mereka bermain perang-perangan dengan meriam bambu atau bedil buluh dalam bahasa setempat.

Tradisi yang sudah setiap tahun digelar ini dimaksudkan sebagai tanda dimulainya perang melawan hawa napsu di bulan Ramadhan.

Namun seiring kemajuan zaman dan sulitnya mencari bambu berkualitas, tradisi yang setiap tahun digelar ini semakin hari kini makin terpinggirkan. Untuk permainan meriam bambu, memang dibutuhkan bambu berkualitas baik seperti bambu mayang yang kulitnya tebal.

Tahun ini, hanya ada empat kelompok yang mengikuti kompetisi terdiri kelompok Cobra, Garuda, Bom Waktu dan Sabun BW. Masing-masing kelompok beranggotakan empat orang anak, sebelum bertanding, masing-masing kelompok harus melakukan yel-yel supaya bersemangat dalam bertanding.

Yel terbaik mendapat hadiah berupa buku bacaan tentang nabi-nabi yang diberikan oleh kakak-kakak pemuda setempat.

Bermain meriam bambu memang cukup mengasyikan, namun bila tidak terbiasa, bisa mengakibatkan bulu mata menjadi keriting akibat dari terlalu dekatnya mata dengan lubang api pada saat menghidupkan meriam. Meski berbahaya, namun anak-anak tersebut cukup lihai dan berhati-hati dalam melakukan permainan ini.

Tradisi perang meriam bambu sendiri dimaksudkan sebagai pertanda, sebulan penuh saat bulan puasa, umat muslim di seluruh dunia akan melakukan perang melawan hawa nafsu dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. (nug)

Api Masih Terus Berkobar

MUARA SABAK, TRIBUNJAMBI.COM - Kebakaran hebat yang melanda Kampung Laut, Tanjabtim masih berlangsung.

Wakil Bupati Tanjabtim, Ambo Tang dihubungi via ponsel, Minggu (31/7) membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Tanjabtim dan dibantu PT Petro Cina, terus berusaha memadamkan api. "Kita sudah dapat kabar musibah itu, sekarang semua pihak berusaha memadamkan api," ucap Ambo Tang.

Informasinya, Rumah terbuat dari kayu itu terbakar sekitar pukul 14.3 tadi (31/7), tepatnya di Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi.

Kapolres Tanjabtim, AKPB Budi Wasono membenarkan informasi itu, melalui pesan singkat.

Ia mengatakan saat ini api belum berhasil dipadamkan.

Belum diketahui jumlah kerugian materil, dan jumlah korban akibat kebakaran itu.

"Diperkirakan di atas 100 rumah masyarakat terbakar, dan anggota masih berupaya melakukan evakuasi," katanya, Minggu (31/7)(*)

http://jambi.tribunnews.com/2011/07/31/api-masih-terus-berkobar

Ratusan Rumah Terbakar di Kampung Laut Tanjabtim

MUARA SABAK, TRIBUNJAMBI.COM - Kebakaran hebat melanda Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), tepatnya di Kampung Laut.

Musibah ini di saat warga menanti datangnya bulan suci Ramadan, yang tinggal satu hari lagi.
Rumah terbuat dari kayu itu terbakar sekitar pukul 14.3 tadi (31/7), tepatnya di Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi.

Kapolres Tanjabtim, AKPB Budi Wasono membenarkan informasi itu, melalui pesan singkat.

Ia mengatakan saat ini api belum berhasil dipadamkan.

Belum diketahui jumlah kerugian materil, dan jumlah korban akibat kebakaran itu.

"Diperkirakan di atas 100 rumah masyarakat terbakar, dan anggota masih berupaya melakukan evakuasi," katanya, Minggu (31/7)(*)

http://jambi.tribunnews.com/2011/07/31/ratusan-rumah-terbakar-di-kampung-laut-tanjabtim

23 Jul 2011

Dua Sejoli Ngaku Kakak Beradik Dalam Satu Kamar

JAMBI - Menjelang datangnya bulan Ramadhan, para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) makin menjamur di Jambi. Untuk mencegah hal tersebut, Pemerintah Kota Jambi menurunkan tim gabungan melakukan razia Pekerja Seks Komersial (PSK) di sejumlah hotel melati di Kota Jambi, malam Jumat malam hingga dini hari (22/7).
Petugas gabungan terdiri dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Jambi, Poltabes Jambi serta Polisi Pamong Praja (Pol PP), Denpom Jambi, Kajari, Pengadilan Negeri Jambi dan instansi terkait lainnya.

Razia yang dilakukan di hotel-hotel kelas melati kali ini cukup mengejutkan puluhan pasang remaja yang tengah bermadu kasih bersama pasangan masing-masing di dalam kamar hotel. Ada yang mengaku kakak beradik tidur dalam satu kamar, pasangan tersebut tidak mau naik truk Satpol PP Kota jambi, bahkan nyaris beradu fisik dengan salah satu wartawan elektronik, karena tidak mau diambil gambar mereka.

"pasangan muda-mudi itu tertangkap dalam kamar hotel sedang berduaan dengan pasangan yang bukan suami istri (pasutri). Tapi sebagian hotel di Kota Jambi sepertinya sudah bersih dari prostitusi, biasanya dibeberapa hotel banyak wanita. Mungkin rencana razia sudah bocor, hingga terget pada kabur sebelum dirazia oleh tim gabungan,"ujar salah satu petugas razia.

Sementara itu ada beberapa kamar hotel, seperti terjadi di hotel Jambi Raya sempat terjadi ketegangan antara penghuni hotel dengan petugas, dan ada beberapa hotel tampak telah ditinggali penghuninya. Namun kondisi ranjang berserakan, handuk tercecer dilantai kamar, tempat tidur yang masih hangat, serta botol minuman, tetapi penghuninya sudah kabur.

Menurut Kepala Kantor Dinsosnaker Kota Jambi, Kaspul, SH. ME, razia yang dilakukan pihaknya kali kedua di tahun 2011. "tujuan razia adalah untuk menekan semakin maraknya PKS di dalam Kota Jambi,"katanya.

Razia gabungan dibagi dalam dua kelompok, yaitu di wilayah Pasar Kota Jambi, Kecamatan Jambi Timur, Kecamatan Telanaipura, Kecamatan Jelutung dan Kecamatan Kota Baru. Razia dimulai sekitar pukul 23.00 hingga dini hari.

Tim yang melakukan razia di Pasar Jambi sempat terjadi kejar-kejaran dengan beberapa PSK yang sedang menunggu para hidung belang dibelakang Novita Hotel.

Bahkan banyak terdapat hidung belang yang membawa wanita usia muda ke hotel, dan juga ditemukan beberapa pasang yang usianya cukup senja sedang bercinta di dalam hotel, (Tim)

Apa Xiangqi Indonesia Bisa Sama Dengan Luar Negeri.?

JAMBI – Kita tahu bahwa permainan Xiangqi (Catur Gajah) di Tanah Air Indonesia telah sejak puluhan tahun silam, namun permainan itu hanya dilakukan oleh orang-orang Tionghoa yang berusia diatas empat puluhan, mereka bermain disetiap sudut kota dan di warung-warung kopi. Permainan Xiangqi (Catur Gajah) tersebut tidak mereka regenerasikan, seolah-olah permainan hanya untuk diri mereka sendiri.
Maka pada tahun 2001 terbentuklah Perkumpulan Xiangqi Indonesia yang diberi nama PEXI, yang di komandani oleh Brigjen (pur) Tedy Yusuf, dalam kurun waktu beberapa tahun, Pexi telah terbentuk dibeberapa daerah bahkan setiap tahun dilakukan pertandingan-pertandingan antar provinsi sebagai bentuk pemersatukan bangsa tanpa membedakan suku, agama dan ras.

Pada tahun 2004 atas inisiatif Anton Gozali. S. Kom yang kala itu beliau sebagai anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung dan juga seorang pengusaha yang banyak memberikan kontributor terhadap perkembangan Xiangqi (Catur Gajah) di tanah air Indonesia. Bahwa harapan beliau agar pada Kejurnas tahun 2006 di Pakan Baru (Riau) telah ada peserta Kejurnas tingkat junior. Alhasil pada tahun 2006, kali pertama junior putra dan wanita diikut sertakan dalam Kejurnas, yang diikuti dari Jambi, Babel, Palembang dan tahun 2010 Jabar ikut andil dengan mengirimkan peserta junior putra dan wanita di Jakarta.

Sejak itu setiap tahun pemain Xiangqi (Catur Gajah) kategori junior putra dan wanita selalu hadir dalam Kejurnas Xiangqi, seyogyanya yang memiliki pemain junior putra dan wanita adalah Pengprov Pexi DKI, Sumut dan Jatim, akrena mereka yang pertama berdiri Xiangqi di Indonesia.

Banyak pemain muda yang bertanya, apakah Xiangqi (Catur Gajah) di tanah air Indonesia bisa berkembang seperti negara lain.? karena Xiangqi (Catur Gajah) kalah jauh bila dibanding dengan negara lain, seperti Vietnam yang baru beberapa tahun ini merdeka. Semua ini tergantung dari hati nurani Pengurus Besar Persatuan Xiangqi Indonesia (PB PEXI), namun semua ini menjadi tanda tanya antara sesama pencinta Xiangqi (Catur Gajah) Indonesia.

Pasalnya orang-orang yang duduk di kepengurusan PB Pexi bukan murni dari utusan Pengurus Provinsi (Pengprov), bagaimanapun juga keberadaan PB Pexi berkat adanya Pengprov, apa lagi hasil Munas Pexi tahun 2009 di Hotel Batavia, Jakarta dimana saat itu ketua umum dipilih melalui tim formatur, sedangkan untuk kepengurusan PB Pexi lainnya akan dimusyawarahkan dengan tim formatur yang ditunjuk oleh masing-masing Pengprov, ternyata amanah itu tidak diindahkan oleh ketua umum PB Pexi, sehingga terbentuklah kepengurusan yang tidak melalui tim formatur.

Menurut beberapa Pengprov, bahwa kepengurusan PB Pexi kali ini tidaklah sah, karena tidak adanya serah terima dari pengurus lama (Bunyanto eka Cendana), PB Pexi tidak melibatkan pengurus daerah (Pengprov), dan tidak pernah dilantik oleh pejabat yang berwenang. Hingga menjadi tanda tanya Pengprov Pexi, mau dibawa kemana Xiangqi (Catur Gajah) ini.?

Induk Olahraga Asah Otak Jambi Rayakan Ultahnya Secara Sederhana

JAMBI – Semalam Pengurus Provinsi Jambi Persatuan Xiangqi Indonesia (Pengprov Pexi) Jambi merayakan hari jadinya Pexi Ke-X yang dirayakan secara sederhana di Sekretariat Pengprov Pexi Jambi, Jalan Makalam, Kelurahan Sungai Asam, Kecamatan Pasar, Kota Jambi.

Selain merayakan ulant tahun Pengprov Pexi Jambi yang Ke-X, Pexi Jambi juga adakan syukuran atas keselamatan perjalanan P/P dari Jambi ke Sumut beberapa waktu lalu dan meraih prestasi yang cemerlang dalam pertandingan.
Ulang tahun selain dihadiri para pengurus Pengprov Pexi Jambi, juga dihadiri orangtua para pemain junior putra dan wanita, serta beberapa pihak utusan sekolahan.

Dalam sambutan, Ketua Pengprov Pexi Jambi tadi malam. Sesuatu, tentukan pula oleh nasib dan keberuntungan. Sebab tidak ada yang bisa memastikan, apabila dihadapkan pada kemampuan dan peluang yang sama. Itulah menariknya olahraga Xiangqi. Seorang olahragawan dituntut untuk menang secara jantan dan kalah secara terpuji. Seorang olahragawan disebut pahlawan karena ia berhasil membawa harum nama kelompoknya. Itulah yang dimaksud bahwa olahraga itu bersifat mempersatukan.

Oleh karena itu para pemain harus dapat memanfaatkan peluang waktu dan pandai merubah tantangan menjadi peluang. Sekecil apapun peluang itu, jika kita pandai memanfaatkannya, niscaya akan meningkatkan kualitas kita dari saat ke saat. Seperti orang bijak berkata,” Bukankah ‘seribu pasir’ tak akan pernah dibilang ‘seribu pasir’ tanpa adanya ‘pasir yang sebutir’ ?”

6 Jul 2011

Kejuaraan Xiangqi 2011 Di Sumut

*Hasil pantauan langsung pertandingan Xiangqi di Medan.
Pecatur Xiangqi nasional Ivan Minata GMX tampil sebagai juara senior Xiangqi perorangan dengan jumlah 7,5 Match Poin (MP) di Kejuaraan Xiangqi Tingkat Nasional 2011 di Medan (Sumut) yang berakhir Minggu (3/7) sore di Gedung Perkumpulan Warga Teo Chew Jalan Gandhi, Medan.
Sementara itu, posisi kedua diraih pecatur DKI Jakarta Abuku MNX dengan perolehan 7 MP, disusul Edy Suwandi (Jatim) di posisi ketiga dengan raihan 6,5 MP serta posisi kelima Henry (Jatim) 6,5 MP.

Sedangkan pada nomor kategori group, Jatim tampil sebagai juara dengan ranking rata-rata 2,67, disusul Sumut dengan ranking rata-rata 7,67 dan posisi ketiga DKI Jakarta dengan ranking rata-rata 9.

Sementara hasil junior putra ranking pertama adalah, Ricky dari Medan, disusul ranking dua Ricky Chandra Johannes (Jambi) dan peringkat ketiga bersama Tahkesi Windy (Sumsel) dan Rendy (Jabar).

Untuk kelompok wanita diraih Eunike Regina (Sumsel), disusul Tri Nurdiyanti (Jambi) dan posisi ketiga Dian Fitriyani (DKI).

Pertandingan Xiangqi yang seyogyanya diikuti 12 Pengprov PEXI se-Indonesia itu, namun yang hadir hanya 9 Pengprov (kategori senior) dengan total pemain 36 orang, untuk Aceh sampai saat ini belum resmi masuk menjadi anggota Pexi (hanya peninjau), sedangkan kategori junior putra hanya diikuti 5 Pengprov Pexi, selanjutnya peserta kategori wanita diikuti 5 Prongprov Pexi.

Sepertinya peserta pertandingan Xiangqi kategori senior tahun ini lebih sedikit bila dibandingan dengan tahun-tahun sebelumnya, pada umumnya peserta senior lebih dari 58 orang setiap tahunnya. Pengprov Pexi yang tidak kirim pemain seniornya adalah daerah, Bali, Jambi, Sumsel.

Mengapa disebut Pertandingan Xiangqi Tingkat Nasional…? Karena kejuraan ini tidak memiliki SK dari PB Pexi Pusat sebagaimana yang dituangkan dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggran Rumah Tangga (ART), serta PB Pexi Pusat belum resmi serah terima dari Ketua Umum lama, yaitu Bunyanto Eka Cencana dan juga diresminya, “dari hasil Munas 23-24 Mei 2009 di Hotel Batavia, ketua terpilih belum membentuk kepengurusan bersama dengan tim formatur.” (rom)

Dua Pecatur Gajah Jambi Meraih Prestasi Di Sumut

JAMBI – Enam putra-putri Provinsi Jambi bertempur melawan putra-putri dari provinsi se-indonesia dalam event bergengsi tingkat nasional di Sumatera Utara (Medan). menuaikan hasil yang memuaskan, keberhasilan pemain Xiangqi (catur gajah) berkat bimbingan dari Darman Wijaya dan Mulyadi selaku ketua Pengprov Pexi Jambi.
Khusus kategori junior putra U18 yang kita percayakan pada Ricky Chandra Johanes meraih peringkat kedua, disusul Eric Rudy diperingkat ke empat, sedangkan tahun lalu di DKI hanya pringkat tujuh. “Ternyata pemain Xiangqi kita berhasil meraih peringkat terbaik dari yang kita harapkan”, sementara itu adalkan pemain wanita Jambi adalah Tri Nurdianti meraih peringkat kedua, Cynthia Navela Sari peringkat keempat, dan Clarissa Kurniawan diperingkat ketujuh. Selain itu dua pemain wanita, yakni Cynthia Navela Sari dan Clarissa Kurniawan lebih baik dari tahun lalu.

Xiangqi selain seni budaya asal Cina, Xiangqi juga secara resmi telah menjadi salah satu cabang olahraga asah otak (Xiangqi/ Catur Gajah) berdiri di Jambi sejak tahun 2002 ini, telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak sekolahan untuk membina siswa-siswi yang memiliki hoby olahraga asah otak.

Namun apa kata Sekretaris Pengpro Pexi Jambi, M. Romy yang mendampingi kontingen Jambi dalam Pertandingan Xiangqi Tingkat Nasional di Sumut (Medan), “Kita sangat kecewa atas peraturan pertandingan yang panitia edarkan karena tidak sesuai dengan yang diedarkan ke daerah-daerah, dimana setiap daerah diminta maksimum dapat mengirimkan 3 orang pemain junior putra maupun wanita, ternyata Jawa Barat kirim pemainnya lebih dari 3 orang” ini sangat merugikan daerah lain, terutama Provinsi Jambi dirugikan,“ Apa yang kita sangsikan ternyata terjadi juga, panitia tidak konsekwen dengan peraturan yang mereka buat selain itu pertandinganpun bukan mengunakan sistem swiss, seperti kategori senior mengunakan swiss 9 babak, wanita sistem setengah kompetisi dan junior putra sistem pol, peraturan ini sepertinya ada indikasi bermain bagi poin.

Daftar Nama Peserta Open Turnamen Xiangqi:
Kategori Senior Perorangan.
RIAU = Harsono, Cokro Said, Iskandar.
ACEH (peninjau) = Oei Tjia Hoa, Ng A Bun, Johanes, Hasyim.
BABEL = Iwan Setiawan.
LAMPUNG = Lie Kiang Tjan, Fery, Fernandes, Kie Su Hung, Darmin.
BANTEN = Andri, Sudjata Halim, JhonnyLasorinny, Lumaunau.
DKI = Tony, Lim Kian Pak, Abuku, Tjong Kim Soei.
JABAR = Ali Wartono, Yus Gusnawan, Iwan Kurniawan, Konadi.
JATENG = Ng Kheng Hok.
JATIM = Henry, William, Eddy Suwandi, Ivan Winata.
KALBAR = Djoni, Tjia Sak Siong, Tjong Sauw Khi....

Ketegori Wanita.
SUMUT = Vindy.
SUMSEL = Eunike Regina Febby, Melani.
JABAR = Marieta Chriszabel Corola, Maureen, Diovani, Geraldine, Vania Novianti.
DKI = Dian.
JAMBI = Tri Nurdiyanti, Cynthia Navela Sari, Clarissa Kurniawan.

Kategori Junior Putra.
SUMUT = Ricky, Adi Saputra, Edwin Alexander.
ACEH (peninjau) = Filbert, Vincent, Stepen.
JAMBI = Eric Rudy, Christian, Ricky Chandra Johanes.
BABEL = Jovi Vagadiwa.
SUMSEL = Tahkesih Windi Suwarno.
JABAR = Chandra Nugraha, Rendi, Kalingga Destri