Tampilkan postingan dengan label Kebakaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kebakaran. Tampilkan semua postingan

18 Agu 2012

Demi Anjing, Aleng Terobos Rumah yang Terbakar

JAKARTA, KOMPAS.com - Aleng, pemilik bengkel AC Aleng Jaya di Gang Syahrin, Jalan Haji Nawi, Gandaria Utara, Jakarta Selatan, terpana menyaksikan rumah dan tempat usahanya habis dilalap api, Jumat (17/8/2012). Saat itu, sekitar pukul 19.05 WIB, ia dan orang-orang yang mengerumuni rumahnya terhenyak mendengar lolongan anjing dari dalam rumah.
Beberapa orang sempat kebingungan mendengar suara yang menyerupai suara wanita. Sementara itu, anggota unit Pemadam Kebakaran yang pertama tiba di lokasi baru menyiapkan perlengkapan pemadaman.

Tiba-tiba, seorang pria terlihat berlari memasuki rumah yang sedang terbakar. Ia terlihat memasuki bagian depan arah samping kiri rumah. Tindakannya langsung diikuti teriakan warga dan petugas Damkar. "Astaga, nggak usah. Awas, bisa ada ledakan. Biar kami aja yang masuk," kata seorang petugas Damkar. Namun, ia tetap nekat masuk.

Beberapa saat kemudian, si pria keluar lagi sambil menyeret rantai. Dua ekor anjing peliharaan dengan kondisi sedikit terbakar tampak mengikutinya dari belakang. Pria tersebut tampak mengibas-ngibaskan tangannya ke arah punggung yang tampaknya terkena reruntuhan bangunan yang terbakar. Ia adalah Aleng, si pemilik bengkel. Ia kemudian diingatkan oleh petugas Damkar.

"Ada banyak zat kimia di dalam. Freon-nya mudah meledak," kata petugas tersebut mengingatkan.

Atas usaha Aleng itu, kedua anjing tersebut bisa diselamatkan meski terlihat beberapa luka di tubuh mereka. Namun, usahanya juga membawa luka fisik ringan di tubuhnya.
Kebakaran tersebut melalap habis rumah dan tempat usaha Aleng. Api diperkirakan mulai menyala sekitar pukul 18.45 WIB dan berhasil diatasi sekitar pukul 19.35 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, selain korban luka atas nama Aleng.

Kerugian material belum bisa ditaksir. Namun, seisi rumah tampak hancur. Usaha bengkel AC mobil dan laundry yang dikelola Aleng dipastikan terhenti sementara akibat kebakaran tersebut.

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/08/18/03195997/

29 Jun 2012

Puluhan Rumah Terbakar di Tungkal

KUALA TUNGKAL - Teriakan api, menyebabkan warga di sekitar Parit Tiga, Kampung Nelayan, Kecamatan Tungkal Ilir kaget.

Saat itu, warga sedang menunaikan salat magrib. Mendengar suara kebakaran, warga pun panik dan berusaha menyelamatkan diri.
Api dengan cepat membakar dinding rumah dan menghanguskan puluhan rumah yang terbuat dari kayu. Awalnya, api diketahui sekitar pukul 19.15. Rumah yang rapat dan angin kencang hingga api cepat menjalar di RT 1 dan RT 3.

Seorang warga sekitar, Iwan mengatakan api pertama sekali terlihat di atas rumah, yang terletak di Simpang Parit Tiga, tidak jauh dari Mesjid Parit Tiga. Tak berapa lama, api membesar hingga warga sulit menyelamatkan barang-barang.

Saat kejadian, sebagian besar warga tidak berada di rumah. Belum diketahui pasti, dari mana sumber api. Kata Iwan, tidak banyak barang yang bisa diselamatkan. Selain sempit, saat kejadian lampu langsung padam.

"Kami saat itu salat dan mendengar ada teriakan. Tidak sempat lagi menyelamatkan barang-barang," ujarnya kepada Tribun, Kamis (28/6).

Warga bahu membahu berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Selain daerah padat penduduk, warga yang ramai menyaksikan kejadian tersebut, menyulitkan mobil Damkar sampai di lokasi.

Selain itu, hembusan angin yang kencang menyulitkan warga dan petugas Damkar mendekat ke lokasi api. Lima unit pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Sekitar pukul 22.00, kobaran api berhasil dipadamkan.

Sementara itu, Camat Tungkal Ilir, Jamil Gumri yang berada di lokasi memperkirakan sebanyak 30 rumah di dua RT hangus terbakar. tidak ada korban jiwa pasca kejadian. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

"Daerah ini padat penduduk. Rumah berdekatan. Kalau perkiraannya sebanyak 30-an rumah yang terbakar," ujarnya

Besok , pihaknya akan melakukan pendataan dan membuka posko kebakaran, termasuk berkoordinasi dengan instansi terkait. Sementara korban kebakaran akan menginap di rumah keluarga dan tetangga.

Pasca kejadian, sejumlah korban kebakaran terlihat trauma. Bahkan, tidak sedikit yang mengucurkan air mata. Sebelumnya, kebakaran juga terjadi di Teluk Nilau pada Selasa (19/6) lalu. kejadian tersebut menyebabkan sebanyak 130 rumah ludes terbakar.

http://jambi.tribunnews.com/2012/06/29/puluhan-rumah-terbakar-di-tungkal

22 Jun 2012

Makin Leng San Keng Bansos Korban Kebakaran di Teluk Nilau

KUALA TUNGKAL - Kebakaran hebat yang terjadi di Teluk Nilau, Kecamatan Pengabuan Senin (18/6) merupakan kebakaran terbesar sejak 2006 lalu. 132 bangunan ludes di lahan dijago merah. ratusan jiwa kehilangan tempat tinggal.
Korban kebakaran di Teluk Nilau, Kecamatan Pengabuan masih mengharapkan uluran tangan para dermawan. Pasca kebakaran, mereka berada di tenda darurat maupun menumpang di rumah-rumah tetangga.

Boleh dibilang tidak banyak barang yang bisa mereka diselamatkan. Kini, para korban tak lagi memiliki rumah dan berharap pasokan makanan dari Jemaat khonghucu di Tanjabbar datang untuk menyalurkan bantuan pada korban kebakaran. Bantuan tersebut langsung diterima korban kebakaran berupa air mineral, mie instan, beras, pakaian.

Pengurus Makin Klenteng Leng San Keng, Alex Tay mengatakan, bantuan tersebut sebagai rasa kemanusiaan warga Khonghucu bagi korban kebakaran.

"Kita langsung mengumpulkan jemaat dan mengumpulkan bantuan pada saudara-saudara kita korban kebakaran," kata Alex Tay.

Pihaknya berharap, bantuan yang disalurkan mampu meringankan beban bagi warga Teluk Nilau sekaligus diberi ketabahan dalam menghadapi cobaan.

Sehari belum bantuan dari Makin Leng San Keng, Yayasan Budi Luhur telah mensuplai beras sebanyak satu ton dan mie instan 100 dus (Romy)

Makin Leng San Keng Bantu Warga Yang Mengalami Musibah Kebakaran

KUALA TUNGKAL - Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) Tanjab Barat atau Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kelenteng Leng San Keng, Kuala Tungkal, Kab Tanjab Barat besok akan turun kelapangan untuk memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang mengalami musibah kebakaran di tiga RT yakni  RT 19, RT 10 dan RT 17, Teluk Nilau.Tanjab Barat.
Ujar Ketua Perkhin, Lystiany dari Makin Kelenteng Leng San Keng, “Kita sangat mengharapkan agar Matakin maupun Makin di Jambi dapat memberikan sumbangsih kepada saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah kebakaran di Teluk Nilau”.

Selain bantuan datang dari jemaat Khonghucu dan simpatisan masyarakat Kuala Tungkal yang di koordiniri oleh Makin Kelenteng Leng San Keng, Kabupaten Tanjab Barat-Jambi 

Para pekerja bongkar muat di pelabuhan Tanggo Raja juga memberikan andil dengan membantu bongkar muat ke kapal pompong tanpa menerima upah, demikian juga dengan pemiliki kepal pompong tidak mau menerima uang sewa antar barang ke lokasi kebakaran (Romy)

Makin Leng San Keng Menyalurkan Bansos Liwat Laut

Kuala Tungkal - Majelis Akama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kelenteng Leng San Keng Kuala Tungkal menyalurkan bantuan pasca kebakaran di tiga RT yakni  RT 19, RT 10 dan RT 17, Teluk Nilau, Tanjung Jabung Barat. 

Aksi bantuan sosial berasal datang dari Perempuan Khonghucu Indonesia (PERKHIN) yang dibawah naungan Makin Kelenteng Leng San Keng, inisiatif tersebut disambut positif oleh jemaat Khonghucu dan pastisan dari masyarakat yang ada di Kuala Tungkal, dalam tempo tiga jam puluhan juta terkumpul, ada juga umat mengantarkan bahan sembako ke Kelenteng Leng San Keng. Dengan dana yang disumbangkan pengurus Makin Kelenteng Leng San Keng membeli air mineral sebanyak 320 dus, 300 dus mie instan, umat Khonghucu perorangan ada yang antar beras (5 karung), ikan asin dan puluhan karung pakai bekas yang layak pakai.

Dengan mengunakan kalal pompong Makin Leng San Keng menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran, untuk melalui jalan darat tidak memungkinkan karena jalannya rusak dan rusaknya jembatan yang terbuat dari batang pohon kelapa, hingga kampung Teluk Nilau bagaikan kampung terisilasi

Korban kebakaran di Teluk Nilau, Kecamatan Pengabuan masih mengharapkan uluran tangan para dermawan. Pascatragedi kebakaran, mereka berada di tenda darurat dan menumpang di rumah saudara.

Pengurus Makin Klenteng Leng San Keng, Alex Tay mengatakan, bantuan tersebut sebagai rasa kemanusiaan warga Khonghucu bagi korban kebakaran.

Pihaknya berharap, bantuan yang disalurkan mampu meringankan beban bagi warga Teluk Nilau sekaligus diberi ketabahan dalam menghadapi cobaan.

Camat Hamzah sempat terharus menerima rombongan Makin Kelenteng Leng San Keng beserta Perempuan Khonghucu Indonesia (Perkhin) Tanjab Barat, karena rombongan Perkhin mau datang ke Teluk Nilau melalui jalur laut dengan mengunakan speedbod bermesin 200 pk yang jarak tempuh 35 menit.

Camat Hamzah, atas nama masyarakat Teluk Nilau mengucapkan terima kasih atas bantuan masyarakat tionghoa melalui Makin Kelenteng Leng San Keng, di Teluk Nilau tidak ada rumah warga tionghoa, namun mereka mau membarikan bantuan, “Saya sangat terharu dan tidak ada yang dapat saya sampaikan selain ucapat terima kasih, semoga segala amal baktinya akan dibalas oleh Yang Maha Kuasa” ujar Hamzah dalam kondisi terharu.

Kebakaran Terbesar di Teluk Nilau
Kebakaran di Teluk Nilau, merupakan kejadian terbesar sepanjang 2012. Ratusan rumah terbakar. Ratusan orang kehilangan tempat tinggal. Warga yang kehilangan tempat tinggal sementara mengungsi di rumah keluarga, masjid dan kantin.

Kini yang mereka butuhkan air mineral, di Teluk Nilau warga mengunakan air hujan sebagai air minum sehari-hari, selain itu mereka juga mengharapkan bantuan pemerintah untuk segera membangun rumah mereka, pasalnya bulan puasa hampir tiba. (Romy)

8 Mei 2012

Satu Korban Ledakan Mobil Pemadam Kebakaran Tewas

TANAHDATAR, KOMPAS.com - Seorang korban ledakan mobil pemadam kebakaran di Jorong Padang Datar, Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanahdatar, Sumatera Barat, Senin (7/5/2012) malam meninggal dunia. K orban bernama Riswandi (37) meninggal dunia di RSUD Prof. Dr. MA Hanafiah SM, Batusangkar, Kabupaten Tanahdatar.

Korban sudah langsung dibawa dengan ambulans menuju rumah duka beberapa saat menjelang tengah malam. Kapolres Tanahdatar Ajun Komisaris Besar Teguh Trisasongko mengatakan korban seluruhnya 61 orang yang menderita luka bakar.

Para korban merupakan warga yang menonton upaya pemadaman api. Seperti diwartakan sebelumnya ledakan diawali upaya pemadaman sebuah kedai penjual bensin eceran yang lazim disebut Pertamini.

Sebanyak 21 korban dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, dan Kota Padang. Tingkatan luka bakar yang diderita para korban diperkirakan antara 30 persen hingga 80 persen. 

Ledakan mobil pemadam kebakaran di Jorong Padang Atar, Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanahdatar, Sumatera Barat, Senin malam membuat 53 warga menderita luka bakar. Kapolres Tanahdatar Ajun Komisaris Besar Teguh Trisasongko mengatakan tujuh orang korban dirujuk ke rumah sakit di Kota Padang dan Kota Bukittinggi.

"Korban lainnya dirawat di rumah sakit di Kabupaten Tanahdatar," kata Teguh.   

http://regional.kompas.com/read/2012/05/08/06352314/

BATUSANGKAR, KOMPAS.com — Sedikitnya 60 warga Jorong atau Desa Padang Datar Nagari Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menderita luka bakar akibat sebuah kios bensin eceran dan satu unit mobil pemadam kebakaran yang meledak, Senin pukul 19.00 WIB.

Wali Nagari (kepala desa adat) Pagaruyung Jamaris Malin Sutan menyebutkan, kejadian naas tersebut berawal dari proses pemadaman kios bensin yang mengalami kebakaran. Ketika petugas menyemprotkan air ke dalam kios, bensin menyembur keluar dan mengenai mobil pemadam kebakaran. Saat itulah api membesar dan meledakkan mobil serta kios bensin.

Sebanyak 36 korban masih dirawat intensif di rumah sakit di Batusangkar. Sementara itu,19 korban lain dirujuk ke rumah sakit di Bukittinggi, Padang Panjang, dan Padang. Lima korban lainnya diperbolehkan pulang. Korban meninggal dunia bernama Riswandi (37). Ia meninggal di RSUD Batusangkar pada Senin sekitar pukul 23.45 WIB.

Dokter RSUD Batusangkar Ardian Amri, Senin malam, menyebutkan, korban meninggal akibat menderita luka bakar lebih dari 75 persen, kekurangan cairan tubuh, dan sulit bernapas. "Tim medis sudah berupaya keras mengobati korban, namun nyawanya tak tertolong lagi," katanya.

Beberapa korban luka yang umumnya laki-laki itu berusia 10-15 tahun. Korban luka tersebut adalah warga sekitar yang menyaksikan pemadaman api di kios bensin. Mereka terkena sambaran api dan menderita luka bakar sehingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

http://regional.kompas.com/read/2012/05/08/02180932/

Mobil Pemadam Meledak, Puluhan Warga Luka
PADANG, KOMPAS.com — Ledakan mobil pemadam kebakaran di Jorong Padang Atar, Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (7/5/2012) malam ini, membuat 53 warga menderita luka bakar.

Kepala Polres Tanah Datar Ajun Komisaris Besar Teguh Trisasongko mengatakan, tujuh orang korban dirujuk ke rumah sakit di Kota Padang dan Kota Bukittinggi. "Korban lainnya dirawat di rumah sakit di Kabupaten Tanahdatar," kata Teguh.

Ia mengatakan, kejadian bermula ketika seorang pemilik kedai bensin milik warga, yang pada sejumlah daerah di Pulau Sumatera lazim disebut Pertamini, tengah mengisi tanki besin. Pada saat bersamaan, anak pemilik kedai Pertamini itu membawa lilin yang menyala dan mendekati tanki sehingga api menyambar.

"Mobil pemadam kebakaran kemudian datang untuk memadamkan kobaran api. Tetapi, letak Pertamini berada di dataran tinggi sementara mobil pemadam kebakaran di bawah membuat bensin yang terbakar merambat ke bawah menuju arah mobil pemadam kebakaran, menyambar bagian bawah mobil dan meledak seketika," ujar Teguh.

http://regional.kompas.com/read/2012/05/07/22451547/

14 Jan 2012

Partisipasi Masyarakat Tionghoa Dalam Bencana Kebakaran

KUALA TUNGKAL. JAMBI - Masyarakat di Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabar) pada umumnya menghubungi Yayasan Budi Luhur apabila terjadi musibah kebakaran, Yayasan Budi Luhur selain dikenal sebagai yayasan bergerak dibidang kematian juga di kenal dari kegiatan sosialnya, yaitu membantu kebakaran di Kuala Tungkal dan sekitarnya dengan mengadakan 3 unit mobil pemadam kebakaran (damkar). Kendaraan itu hampir tiap kali ada kebakaran selalu andil membantu masyarakat. Makanya masyarakat Tanjabbar khususnya Kuala Tungkal mengenal betul Yayasan yang dibentuk oleh kalangan etnis Tionghoa di Tanjab Barat, Provinsi Jambi, sejak tahun 2000 lalu.
Pencetus ide pertama kali untuk mengadakan kendaraan pemadam kebakaran ini adalah Saiyuti, ketua Yayasan Budi Luhur Kuala Tungkal, menurut Saiyuti, “Bahwa Kuala Tungkal adalah kota yang rawan terhadap musibah kebakaran, dalam setahun bisa terjadi beberapa kali terjadi kebakaran, sedangkan waktu itu di Kabupaten Tanjab Barat belum memiliki pemadam kebakaran” ujar Saiyuti saat menerima kunjungan reporter China Town (11/1). Sedangkan bagian operasional lapangan dikomandoi oleh Toni.T dan dibantu puluhan pengurus yayasan.

Dari hasil pantauan ke markas Damkar Budi Luhur di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kendaraan pemadam kebakaran standbay dalam kondisi siap beroperasi, dimana kunci kontak kendaraan tetap berada di setiap kendaraan, sedangkan kunci gedung dan peralatan lapangan berada ditangan beberapa pengurus yang siap setiap waktu dibutuhkan dibutuhkan mereka siap tampil, adapun markas damkar berada di seberang gedung Yayasan Budi Luhur yang terletak di Jalan Jend.Sudirman, Kuala Tungkal.

Sepertinya kondisi mobil pemadam kebakaran milik Yayasan Budi Luhur sudah cukup tua, maka untuk segala kerusakan Damkar Budi Luhur, pengurus secara bergotong royong membiayainya, sebab bantuan yang diberikan oleh pemerintah setempat dirasakan masih kurang, yang pemerintah berikan hanya sebatas selang, itupun baru dua tahun ini. Meskipun sebenarnya tanpa bantuan itu pihak pemerintah Tanjab Barat, pihak yayasan tetap mengupayakan untuk mobil tersebut selalu beroperasi setiap waktu diperlukannya.

“Bantuan dari pemerintah belum memadai, dalam dua tahun ini bantuan yang diberikan hanya sebatas selang air”. Namun kita harapkan ke depan pemda setempat lebih memperhatikan Damkar Budi Luhur. Soalnya musibah kebakaran tidak bisa dipreksikan kapan akan datang.

Pengantian selang air rutin dilakukan, karena selang air sering kali di seret kesana kemari tentu kondisinya tidak mungkin bagus terus. Di samping itu jumlahnya juga terbatas,” kata salah seorang anggota Damkar Budi Luhur bidang perawatan.

Para petugas lapangan, semuanya warga Tionghoa di Kuala Tungkal, mereka beroperasi tanpa menerima honor, mereka berbakti semata-mata demi kepentingan bersama. Tugas damkar Budi Luhur tidak saja memadamkan kebakaran semata, setelah usai mereka memadamkan kebakaran, mereka juga turun tangan memberikan bantuan kebutuhan sehari-hari sesuai dengan kemampuan Yayasan Budi Luhur. (Yul-Rom)

1 Sep 2011

Si Jago Merah Hanguskan Ratusan Rumah Warga

JAMBI - Kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di kawasan kampung baru, Kelurahan Legok, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Senin siang (1/9-2011).

Akibat kebakaran tersebut, ratusan rumah warga rata dengan tanah, sementara kerugian ditafsir mencapai ratusan juta rupiah.
Api diperkirakan mulai berkobar dari rumah salah satu warga yang terletak di Rt 28 sekitar pukul 14.00 Wib. Panasnya cuaca serta tiupan angin yang cukup kencang membuat kobaran sijago merah semakin mengila, api dengan cepat menyambar bangunan lainnya yang umumnya terbuat dari bahan kayu.

Penyebab kebakaran sendiri diduga berasal dari tungku masak, seorang warga yang dibiarkan menyala ketika ditinggal pergi berlebaran ke rumah tetangga.

Karena padatnya pemukiman penduduk dan sempitnya akses jalan menuju lokasi kejadian, juga menyebabkan petugas pemadam kebakaran (damkar) yang menerjunkan 11 unit mobilnya kesulitan memadamkan api.

Alhasil dalam waktu tiga setengah jam, api berhasil mengahuskan 150 rumah warga yang berada di lima Rt, yakni Rt 27, Rt 28, Rt 34, Rt 35 dan Rt 38.

Petugas pemadam yang dibantu puluhan aparat TNI dan Polisi akhirnya baru berhasil memadamkan api empat jam kemudian atau menjelang magrib.

Hingga berita ini diturunkan aparat kepolisian masih menjaga lokasi kebakaran, karena di tkp tersebut masih banyak barang-barang warga berserakan dimana-mana (Romy)

31 Jul 2011

Api Masih Terus Berkobar

MUARA SABAK, TRIBUNJAMBI.COM - Kebakaran hebat yang melanda Kampung Laut, Tanjabtim masih berlangsung.

Wakil Bupati Tanjabtim, Ambo Tang dihubungi via ponsel, Minggu (31/7) membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Tanjabtim dan dibantu PT Petro Cina, terus berusaha memadamkan api. "Kita sudah dapat kabar musibah itu, sekarang semua pihak berusaha memadamkan api," ucap Ambo Tang.

Informasinya, Rumah terbuat dari kayu itu terbakar sekitar pukul 14.3 tadi (31/7), tepatnya di Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi.

Kapolres Tanjabtim, AKPB Budi Wasono membenarkan informasi itu, melalui pesan singkat.

Ia mengatakan saat ini api belum berhasil dipadamkan.

Belum diketahui jumlah kerugian materil, dan jumlah korban akibat kebakaran itu.

"Diperkirakan di atas 100 rumah masyarakat terbakar, dan anggota masih berupaya melakukan evakuasi," katanya, Minggu (31/7)(*)

http://jambi.tribunnews.com/2011/07/31/api-masih-terus-berkobar

Ratusan Rumah Terbakar di Kampung Laut Tanjabtim

MUARA SABAK, TRIBUNJAMBI.COM - Kebakaran hebat melanda Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), tepatnya di Kampung Laut.

Musibah ini di saat warga menanti datangnya bulan suci Ramadan, yang tinggal satu hari lagi.
Rumah terbuat dari kayu itu terbakar sekitar pukul 14.3 tadi (31/7), tepatnya di Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi.

Kapolres Tanjabtim, AKPB Budi Wasono membenarkan informasi itu, melalui pesan singkat.

Ia mengatakan saat ini api belum berhasil dipadamkan.

Belum diketahui jumlah kerugian materil, dan jumlah korban akibat kebakaran itu.

"Diperkirakan di atas 100 rumah masyarakat terbakar, dan anggota masih berupaya melakukan evakuasi," katanya, Minggu (31/7)(*)

http://jambi.tribunnews.com/2011/07/31/ratusan-rumah-terbakar-di-kampung-laut-tanjabtim