29 Jun 2012

Puluhan Rumah Terbakar di Tungkal

KUALA TUNGKAL - Teriakan api, menyebabkan warga di sekitar Parit Tiga, Kampung Nelayan, Kecamatan Tungkal Ilir kaget.

Saat itu, warga sedang menunaikan salat magrib. Mendengar suara kebakaran, warga pun panik dan berusaha menyelamatkan diri.
Api dengan cepat membakar dinding rumah dan menghanguskan puluhan rumah yang terbuat dari kayu. Awalnya, api diketahui sekitar pukul 19.15. Rumah yang rapat dan angin kencang hingga api cepat menjalar di RT 1 dan RT 3.

Seorang warga sekitar, Iwan mengatakan api pertama sekali terlihat di atas rumah, yang terletak di Simpang Parit Tiga, tidak jauh dari Mesjid Parit Tiga. Tak berapa lama, api membesar hingga warga sulit menyelamatkan barang-barang.

Saat kejadian, sebagian besar warga tidak berada di rumah. Belum diketahui pasti, dari mana sumber api. Kata Iwan, tidak banyak barang yang bisa diselamatkan. Selain sempit, saat kejadian lampu langsung padam.

"Kami saat itu salat dan mendengar ada teriakan. Tidak sempat lagi menyelamatkan barang-barang," ujarnya kepada Tribun, Kamis (28/6).

Warga bahu membahu berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Selain daerah padat penduduk, warga yang ramai menyaksikan kejadian tersebut, menyulitkan mobil Damkar sampai di lokasi.

Selain itu, hembusan angin yang kencang menyulitkan warga dan petugas Damkar mendekat ke lokasi api. Lima unit pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Sekitar pukul 22.00, kobaran api berhasil dipadamkan.

Sementara itu, Camat Tungkal Ilir, Jamil Gumri yang berada di lokasi memperkirakan sebanyak 30 rumah di dua RT hangus terbakar. tidak ada korban jiwa pasca kejadian. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

"Daerah ini padat penduduk. Rumah berdekatan. Kalau perkiraannya sebanyak 30-an rumah yang terbakar," ujarnya

Besok , pihaknya akan melakukan pendataan dan membuka posko kebakaran, termasuk berkoordinasi dengan instansi terkait. Sementara korban kebakaran akan menginap di rumah keluarga dan tetangga.

Pasca kejadian, sejumlah korban kebakaran terlihat trauma. Bahkan, tidak sedikit yang mengucurkan air mata. Sebelumnya, kebakaran juga terjadi di Teluk Nilau pada Selasa (19/6) lalu. kejadian tersebut menyebabkan sebanyak 130 rumah ludes terbakar.

http://jambi.tribunnews.com/2012/06/29/puluhan-rumah-terbakar-di-tungkal

27 Jun 2012

Haitao Pimpin Upacara Apihomma

JAMBI – Berbagai cara orang berbakyi kepada orangtua/ leluhur, salah satunya iyalah mengirim barang kebutuhan pokok sehari buat orangtua/ leluhur dialam baka, dengan cara dibakar seperti yang lakukan umat Buddha dihalaman belakang showroom Suzuki di jalan Prof M. Yamin N0 51 Kota Jambi senin malam (25/6). Diantara barang yang dibakar tersebut seperti makanan, minuman, baju, sepatu, kertas sembahyang dan lainnya. Menariknya, pembakaran dilakukan ditempat khusus berukuran dengan diameter sekitar 2 meter. Maka, umat dengan bebasnya bisa membakar seluruh barang yang mereka bawa untuk dipersembahkan kepada leluhur.
Ritual pembakaran tersebut dikenal dengan istilah apihomma. Apihomma adalah ritual memberikan persembahan kepada leluhur dengan cara membakar seluruh persembahan tersebut. Berbeda dari ritual umumnya dimana umat hanya membakar barang kebutuhan sehari hari yang dibuat dalam bentuk kertas, uniknya, pada ritual apihomma, umat benar benar membakar seluruh barang dalam bentuk asli. Misalnya, mereka memberikan persembahan makanan dna minuman. Maka benar benar nasi, sayur sayuran serta minuman yang mereka masukkan kedalam api pembakaran. Dengan begitu, umat percaya bahwa apa yangb mereka bakar, akan sampai kepada leluhur mereka.

Menurut Asiang, pengurus Yayasan Buddha Amithaba bahwa ritual ini sebagai ungkapan penghormatan kepada leluhur. Bahwa, meskipun leluhur sudah tidak bersama dialam dunia, tetapi mereka percaya bahwa leluhur hidup dialam yang berbeda dan membutuhkan bantuan dari anak cucu yang masih hidup untuk terus mendoakan mereka. (Romy)

26 Jun 2012

Bhiksu Rinpoche Naik Sepeda Keliling Candi Muarojambi


JAMBI – Bhiksu Rinpoche segaja terbang dari Singapure ke Jambi untuk melihat peninggalan prasejahra yang terbesar di asia tenggara dan keindahan panorama di Candi Muaro Jambi, Bhiksu Rinpoche sengaja datang ke Jambi bersama beberapa warga Singapure via Bandara Soekarno Hatta Jakarta.


Bhiksu berkebangsaan Tibet ini tertarik untuk mengunjungi situs Muaro Jambi. Terutama karena situs Muaro Jambi telah menjadi perhatian wisatawan luar negeri.

Situs purbakala kebanggaan masyarakat Provinsi Jambi yang terletak di Desa Muaro Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Candi Muaro Jambi merupakan salah satu peninggalan sejarah karena adanya kaitan antara keberadaan situs dengan penyebaran ajaran Buddha yang cukup terkenal bahkan terbesar di asia tenggara. Untuk itu, Bhiksu Rimpoche mengaku sangat tertarik untuk melihat dari keindahan panaroma candi dari dekat, maka mereka sengaja datang ke Jambi melalui Singapura (25/6).

Kunjungan Rinpeche ke candi didampingi salah seorang tokoh masyarakat yang peduli candi Muara Jambi, beliau juga banyak mengeluarkan dana untuk memperkenalkan candi di tingkat dunia tanpa pamrih.

Untuk mengitari candi Muaro Jambi satu persatu, Rinpoche mengunakan sepeda yang disewakan warga setempat mulai dari pukul 09.30 hingga pukul 14.00 wib, tidak ketinggalan mengabadikan candi dengan kamera handphone.

Sebelum keliling candi Candi Gumpung, Candi Tinggi Astano, dan Kembar Batu, Rinpoche melakukan pelepasan burung ke alam bebas di candi Kadaton, selanjutnya Rinpoche keliling arca yang ditemukan oleh para pekerja beberapa waktu lalu. (Romy)

24 Jun 2012

Puluhan Pasang Terjaring Dalam Razia Hotel

JAMBI – Tim gabungan yang dikoordinir oleh Kadis Sosial dan Tenegakerja Kota Jambi semalam (23/6) melakukan razia pekerja seks komersial (PSK) menjelang datangnya bulan Ramadha di sejumlah tempat hotel melati di Kota Jambi, razia hotel-hotel terhenti satu tahun lebih.
Petugas dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Sosnaker) Kota Jambi, Poltabes Jambi serta Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Jambi dan instansi terkait lainnya.

Dari hasil razia gabungan tersebut yang dilaksanakan malam Minggu hingga dini hari, diawali dari hotel Camar dikawasan Gatsu, di hotel ini, petugas mencari sepasang yang menggaku sebagai suami istri namun tidak bisa menunjukan surat nikah dan usia keduanyapun jauh berbeda, akhirnya pasangan tersebut digiring ke truk Satpol PP Kota Jambi, sedangkan beberapa kamar ditinggal lari oleh penghuninya, seperti kamar 207, terdapat jilbab, bra, tas wanita dan alat isap sabu-sabu (bong), untuk melanjutkan razia, kasus penemuan alat isap sabu-sabu ditindak lanjuti pihak kepolisian sektor pasar dan anggota BNN.

Selanjutnya tim meluncur ke belakang Novita Hotel, yaitu hotel Jambi Raya, di hotel Jambi Raya petugas mendapatkan sepasang isang berlainan jenis tengah bermadu kasih, sedangkan di hotel Anggrek, hotel Mayang Sari I, hotel Dalia kosong, hal ini petugas tidak melakukan razia di hotel Pundi.

Seusai razia dikawasan Mayang Sari, petugas melakukan razia ke hotel-hotel didaerah Angso Duo, di hotel Sarina petugas Sosnaker tidak diijinkan razia oleh salah satu petugas dengan dalih mengapa hotel lain tidak di razia, disini sempat berdepat dan petugas Sosnaker minta penjaga hotel Sarina membuat surat pernyatakan menolak petugas gabungan razia, namun penjaga hotel tidak berani akhirnya membiarkan tim lakukan tugas. Razia yang dilakukan di hotel-hotel kelas melati ini cukup mengejutkan dan mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar tempat razia.

"pasangan muda-mudi itu tertangkap dalam kamar hotel sedeang berduaan dengan pasangan yang bukan suami istri (pasutri). Tapi sebagian hotel di Kota Jambi sepertinya sudah bersih dari prostitusi, biasanya beberapa hotel tersebut wanita yang terjaring cukup banyak. Mungkin rencana razia sudah bocor, hingga terget pada kabur sebelum dirazia oleh tim gabungan,"ujar salah satu petugas razia.

Razia dibagi dalam dua tim, yaitu di wilayah Pasar Kota Jambi, Kecamatan Jambi Timur, Kecamatan Telanaipura, Kecamatan Jelutung dan Kecamatan Kota Baru. Razia dimulai sekitar pukul 23.00 WIB hingga dini hari. (tim)

22 Jun 2012

Makin Leng San Keng Bansos Korban Kebakaran di Teluk Nilau

KUALA TUNGKAL - Kebakaran hebat yang terjadi di Teluk Nilau, Kecamatan Pengabuan Senin (18/6) merupakan kebakaran terbesar sejak 2006 lalu. 132 bangunan ludes di lahan dijago merah. ratusan jiwa kehilangan tempat tinggal.
Korban kebakaran di Teluk Nilau, Kecamatan Pengabuan masih mengharapkan uluran tangan para dermawan. Pasca kebakaran, mereka berada di tenda darurat maupun menumpang di rumah-rumah tetangga.

Boleh dibilang tidak banyak barang yang bisa mereka diselamatkan. Kini, para korban tak lagi memiliki rumah dan berharap pasokan makanan dari Jemaat khonghucu di Tanjabbar datang untuk menyalurkan bantuan pada korban kebakaran. Bantuan tersebut langsung diterima korban kebakaran berupa air mineral, mie instan, beras, pakaian.

Pengurus Makin Klenteng Leng San Keng, Alex Tay mengatakan, bantuan tersebut sebagai rasa kemanusiaan warga Khonghucu bagi korban kebakaran.

"Kita langsung mengumpulkan jemaat dan mengumpulkan bantuan pada saudara-saudara kita korban kebakaran," kata Alex Tay.

Pihaknya berharap, bantuan yang disalurkan mampu meringankan beban bagi warga Teluk Nilau sekaligus diberi ketabahan dalam menghadapi cobaan.

Sehari belum bantuan dari Makin Leng San Keng, Yayasan Budi Luhur telah mensuplai beras sebanyak satu ton dan mie instan 100 dus (Romy)

Makin Leng San Keng Bantu Warga Yang Mengalami Musibah Kebakaran

KUALA TUNGKAL - Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) Tanjab Barat atau Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kelenteng Leng San Keng, Kuala Tungkal, Kab Tanjab Barat besok akan turun kelapangan untuk memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang mengalami musibah kebakaran di tiga RT yakni  RT 19, RT 10 dan RT 17, Teluk Nilau.Tanjab Barat.
Ujar Ketua Perkhin, Lystiany dari Makin Kelenteng Leng San Keng, “Kita sangat mengharapkan agar Matakin maupun Makin di Jambi dapat memberikan sumbangsih kepada saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah kebakaran di Teluk Nilau”.

Selain bantuan datang dari jemaat Khonghucu dan simpatisan masyarakat Kuala Tungkal yang di koordiniri oleh Makin Kelenteng Leng San Keng, Kabupaten Tanjab Barat-Jambi 

Para pekerja bongkar muat di pelabuhan Tanggo Raja juga memberikan andil dengan membantu bongkar muat ke kapal pompong tanpa menerima upah, demikian juga dengan pemiliki kepal pompong tidak mau menerima uang sewa antar barang ke lokasi kebakaran (Romy)

Makin Leng San Keng Menyalurkan Bansos Liwat Laut

Kuala Tungkal - Majelis Akama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kelenteng Leng San Keng Kuala Tungkal menyalurkan bantuan pasca kebakaran di tiga RT yakni  RT 19, RT 10 dan RT 17, Teluk Nilau, Tanjung Jabung Barat. 

Aksi bantuan sosial berasal datang dari Perempuan Khonghucu Indonesia (PERKHIN) yang dibawah naungan Makin Kelenteng Leng San Keng, inisiatif tersebut disambut positif oleh jemaat Khonghucu dan pastisan dari masyarakat yang ada di Kuala Tungkal, dalam tempo tiga jam puluhan juta terkumpul, ada juga umat mengantarkan bahan sembako ke Kelenteng Leng San Keng. Dengan dana yang disumbangkan pengurus Makin Kelenteng Leng San Keng membeli air mineral sebanyak 320 dus, 300 dus mie instan, umat Khonghucu perorangan ada yang antar beras (5 karung), ikan asin dan puluhan karung pakai bekas yang layak pakai.

Dengan mengunakan kalal pompong Makin Leng San Keng menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran, untuk melalui jalan darat tidak memungkinkan karena jalannya rusak dan rusaknya jembatan yang terbuat dari batang pohon kelapa, hingga kampung Teluk Nilau bagaikan kampung terisilasi

Korban kebakaran di Teluk Nilau, Kecamatan Pengabuan masih mengharapkan uluran tangan para dermawan. Pascatragedi kebakaran, mereka berada di tenda darurat dan menumpang di rumah saudara.

Pengurus Makin Klenteng Leng San Keng, Alex Tay mengatakan, bantuan tersebut sebagai rasa kemanusiaan warga Khonghucu bagi korban kebakaran.

Pihaknya berharap, bantuan yang disalurkan mampu meringankan beban bagi warga Teluk Nilau sekaligus diberi ketabahan dalam menghadapi cobaan.

Camat Hamzah sempat terharus menerima rombongan Makin Kelenteng Leng San Keng beserta Perempuan Khonghucu Indonesia (Perkhin) Tanjab Barat, karena rombongan Perkhin mau datang ke Teluk Nilau melalui jalur laut dengan mengunakan speedbod bermesin 200 pk yang jarak tempuh 35 menit.

Camat Hamzah, atas nama masyarakat Teluk Nilau mengucapkan terima kasih atas bantuan masyarakat tionghoa melalui Makin Kelenteng Leng San Keng, di Teluk Nilau tidak ada rumah warga tionghoa, namun mereka mau membarikan bantuan, “Saya sangat terharu dan tidak ada yang dapat saya sampaikan selain ucapat terima kasih, semoga segala amal baktinya akan dibalas oleh Yang Maha Kuasa” ujar Hamzah dalam kondisi terharu.

Kebakaran Terbesar di Teluk Nilau
Kebakaran di Teluk Nilau, merupakan kejadian terbesar sepanjang 2012. Ratusan rumah terbakar. Ratusan orang kehilangan tempat tinggal. Warga yang kehilangan tempat tinggal sementara mengungsi di rumah keluarga, masjid dan kantin.

Kini yang mereka butuhkan air mineral, di Teluk Nilau warga mengunakan air hujan sebagai air minum sehari-hari, selain itu mereka juga mengharapkan bantuan pemerintah untuk segera membangun rumah mereka, pasalnya bulan puasa hampir tiba. (Romy)

15 Jun 2012

Bersihkan Rumah dengan Panduan Fengshui!

KOMPAS.com - Ilmu fengshui tidak hanya memberikan saran soal tata letak. Dengan menerapkan ilmu ini, urusan bersih-bersih di rumah pun akan mengalirkan energi positif bagi penghuninya.
Memang, harusnya kegiatan bersih-bersih dilakukan setiap hari, atau biasakan anggota keluarga membersihkan rumah sembilan menit sehari dan sembilan barang setiap hari. Hasilnya, Qi mengalir tanpa hambatan, rumah pun makin nyaman dihuni.

Dalam fengshui disebutkan, bahwa tidak akan ada hal baru yang datang ke dalam hidup Anda, kecuali jika Anda menyediakan ruang. Artinya, bila Anda ingin bergerak maju, mulailah dengan menyingkirkan barang-barang lama dan barang tak terpakai atau segala memori buruk yang hanya membawa energi negatif.

Ilmu fengshui juga mengungkapkan, bahwa rumah berantakan menandakan perkara yang belum beres, keputusan tertunda, dan ketidakmampuan melupakan masa lalu. Penghuni rumah pun akan kesulitan mengatur ruang dan mudah bingung. Alhasil, rumah yang berantakan akan menghalangi aliran Qi (baca: Chi) alias energi mengalir.

Ruang tamu dan ruang keluarga

Mari memulai dari ruang tamu dan ruang keluarga, yang biasanya pertama kali dijumpai saat masuk ke dalam rumah. Meski ruangan ini merupakan ruang publik, hal negatif seperti pertengkaran atau kesalahpahaman bisa terjadi.

Untuk itulah, sangat penting bagi Anda menjauhkan ruangan ini dari energi negatif bersifat destruktif. Beberapa langkah bisa Anda lakukan antara lain, meletakkan foto Anda dan keluarga dalam momen bahagia dan harmonis, meletakkan alat-alat elektronik seperti televisi, decorder, DVD player, dan lainnya berjauhan dari sofa atau tempat duduk. Namun, sebaiknya Anda jangan meletakkan buku, koran, dan majalah di bawah meja.

Ruang makan dan dapur

Agar kedua ruangan ini memancarkan energi positif, Anda bisa melakukan beberapa hal ini:

- Jangan menggantung bahan makanan termasuk tanaman yang sudah mati. Hal ini akan memancarkan terlalu banyak Yin.

- Memperlakukan peralatan masak juga demikian. Akan lebih baik Anda menyimpannya di dalam wadah. Pun, jangan menempelkan pisau di dinding karena akan menimbulkan konflik dan kelelahan. Sebaiknya, tancapkan pisau di wadah kayu.

- Bersihkan kompor agar rejeki lancar. Selain itu, memasaklah dengan perasaan senang karena dipercaya bisa membawa keberuntungan.

- Sebaiknya, buang air minum, teh, susu, kopi dari teko dan wadah minum lainnya setelah selesai digunakan. Jika tidak, maka gairah hidup bisa surut.

- Buang pula bon, kertas, tagihan, dan tanaman mati seperti bunga. Hal ini agar ruangan tak terlalu didominasi Yin.

Kamar Tidur

Untuk ruangan paling intim ini, Anda perlu memperlakukan keistimewaan, karena di sinilah Anda berlindung. Kamar tidur tidak boleh terlihat berantakan, karena ini menjadi cerminan ketidakmampuan Anda dalam mengatur serta mengganggu kesehatan, juga fokus sebuah hubungan.

Usahakan tak terlalu banyak alat elektronik di kamar ini. Namun, apabila terpaksa, sebaiknya Anda pilih alat-alat eletronik yang dioperasikan baterai. Jika tak memungkinkan, tutupi kain yang memancarkan Yin, seperti biru dan hijau.

Selain itu, apabila Anda sudah menikah, jangan menyimpan foto Anda sendiri, melainkan gantilah foto berdua dengan pasangan. Buang atau sumbangkan pakaian yang tak lagi muat di badan dan letakkan pakaian tersebut di tempat terpisah.

Bersihkan juga meja dari barang-barang tak terpakai. Sebaiknya, di dalam kamar tidur ini, Anda tidak menyimpan botol kosong. Mengisi ulang botol sesuai fungsinya dalam fengshui dipercaya bisa menyingkirkan perasaan kesepian.

Selain itu, singkirkan barang-barang yang berhubungan dengan pekerjaan. Jangan menaruh cermin yang berhadapan langsung dengan Anda saat tidur, atau tutuplah ketika malam telah tiba.

Menyimpan barang di bawah tempat tidur menyimbolkan keengganan menghadapi masalah dan membuat tidur tak nyenyak. Oleh karena itu, singkirkan barang-barang tersebut agar Anda bisa tidur nyenyak.

Kamar Mandi

Kamar mandi disimbolkan sebagai area pembersihan diri, sehingga ruangan ini harus senantiasa bersih, memiliki cahaya bagus, penuh privasi, dan dialiri aliran udara yang lancar, serta tidak berantakan. Untuk itu, buang segala barang tidak dipakai atau sudah kedaluwarsa dari dalamnya.

Tata kembali barang-barang yang dipakai di kamar mandi seperti alat mandi, serta pastikan tempat penyimpanan terletak di belakang pintu. Tutupi storage ini dengan tirai, kain, atau pintu.

Kamar mandi berkaitan erat dengan Yin dan elemen Air sebagai simbol kemakmuran. Oleh karena itu, perbaiki keran bocor, sebab kebocoran menyimbolkan kemakmuran yang perlahan-lahan pudar.

Selain itu, gantilah wadah bersiku dengan wadah yang memiliki bentuk bulat dan lembut. Hal ini agar terhindar dari luka parah akibat salah satu anggota tubuh membentur bagian bersiku tersebut.

http://properti.kompas.com/index.php/read/2012/06/15/17184743/

13 Jun 2012

Tembok Besar China Ternyata Dua Kali Lipat Lebih Panjang

 Tembok Besar China "Great Wall"
BEIJING, KOMPAS.com — Tembok Besar China ternyata jauh lebih panjang dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini terungkap dari hasil survei Badan Urusan Kepurbakalaan China (SACH) sejak tahun 2007 di 15 provinsi di China.
Panjang Tembok Besar China sebelumnya pada tahun 2009 diperkirakan 8.850 km. Dalam penelitian terbaru, panjang bangunan bersejarah ini ternyata 21.196,18 km. Dengan demikian, panjang Tembok Besar China ternyata lebih dari dua kali lipat dibanding perkiraan sebelumnya.

Tongko Mingkan, Kepala Deputi SACH, mengatakan, untuk mengukur panjang Tembok Besar, sejumlah 43.721 situs purbakala diidentifikasi. Sejumlah tembok, reruntuhan, bagian pertahanan, celah sempit, dan bagian Tembok Besar lain diteliti.

Bangunan yang ditetapkan sebagai World Heritage sejak 1987 ini dikenal dengan "Tembok Panjang 10.000 Li". Tembok Besar adalah bangunan besar pertama yang dibangun manusia, terbuat dari batu, batu bata, dan bahan lain. Konstruksi Tembok Besar dimulai pada abad ke-7 SM.

Bangunan yang juga berfungsi untuk pertahanan tersebut kali pertama digunakan oleh Kaisar Qin Shi Huang pada tahun 220 SM untuk melindungi China dari serangan kalangan perampok dari wilayah utara.

Setelah masa tersebut, beberapa dinasti terus mempertahankan dan merenovasi Tembok Besar. Mayoritas dari struktur yang masih kokoh saat ini adalah yang dibangun kembali pada masa Dinasti Ming pada tahun 1364-1644.

Saat ini, dari seluruh bangunan hasil rekonstruksi Dinasti Ming, hanya 8,2 persen yang masih utuh. Sisanya dalam kondisi memprihatinkan. Banyak bagian telah runtuh, rusak, oleh aktivitas manusia dan pariwisata.

Seperti diberitakan Discovery, Kamis (7/6/2012), SACH akan merumuskan panduan untuk perlindungan Tembok Besar serta menyusun sistem pengawasan sehingga upaya pelestarian bangunan bersejarah ini akan berjalan.

http://sains.kompas.com/read/2012/06/11/17003886/

110 Prajurit Terakota China Diekskavasi

 AFP: Prajurit Terakota 

BEIJING, KOMPAS.com - Arkeolog asal China menemukan patung prajutit kuno Cina berbahan terakota yang telah terpendam di dalam tanah selama ratusan tahun. Patung itu ditemukan lewat proses penggalian baru-baru ini di kompleks pemakanan Kekaisaran Qin di wilayah utara Kota Xi'an.
"Proses penggalian di wilayah seluas 200 meter persegi menemukan total 110 patung prajurit berbahan terakota," kata Shen Maosheng dari Qin Shihuang Terracotta Warriors and Horses Museum.

"Yang paling signifikan dari penemuan baru-baru ini adalah bahwa peninggalan ini ditemukan dalam kondisi yang masih bagus dengan warna baik," tambah Shen seperti dikutip kantor berita AFP, Senin (11/6/2011).

Selain menemukan prajurit terakota, arkeolog juga menemukan 12 kuda tembikar dan bagian kereta tempur. Tempat terpendamnya 11 patung prajurit kuno lain juga dikuak, tetapi belum dilakukan penggalian. Ditemukan pula tameng yang digunakan prajurit pada masa Dinasti Qin (221-206 SM).

Penemuan prajurit terakota ini merupakan temuan arkeologis lain yang mengejutkan di China. Sebelum temuan ini, arkeolog juga dikejutkan dengan penemuan bahwa Tembok Besar Cina ternyata dua kali lipat lebih panjang dari yang diperkirakan sebelumnya.

Patung terakota sebenarnya dibuat untuk tujuan dekorasi pemakaman. Patung ini dibuat untuk menemani atau melindungi Kaisar Qin Shi Huang dalam kehidupan setelah matinya. Patung ini ikut dikubur sekitar tahun 210-209 SM.

Sebelumnya, prajurit terakota juga pernah ditemukan pada tahun 1974 oleh petani yang tengah menggali untuk membuat sumur. Penemuan patung ini adalah salah satu temuan arkeologis terbesar di masa modern.

http://sains.kompas.com/read/2012/06/12/18004454/

Saya Dipaksa Ngaku sebagai Pencopet

 Ilustrasi

Mulyana (5) menggelendot manja ke tubuh bapaknya, Jumhani (35), yang sedang duduk di balai-balai bambu sebuah rumah di Kampung Juhut, Desa Padasuka, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (12/6/2012). Anak itu seolah ingin memuaskan rasa rindu kepada bapaknya yang sempat ”menghilang” selama sembilan hari, dari 30 Mei hingga 7 Juni 2012.
Dalam kurun waktu tersebut, Jumhani yang sehari-hari menjadi penjaja gorengan di Kota Cilegon, Banten, harus merasakan pengalaman yang menyakitkan raga dan menyedihkan hatinya. Dia dipaksa mengaku sebagai pencopet oleh oknum polisi dari Kepolisian Resor (Polres) Serang.

Jumhani berkisah, Rabu (30/5/2012) sekitar pukul 14.00, dia berada di Stasiun Cilegon menunggu kedatangan kereta dari arah Stasiun Merak menuju Stasiun Besar Rangkasbitung, Lebak. Saat itu dia hendak pulang ke rumahnya di Lebak.

Selama ini Jumhani terbiasa pulang ke rumah tujuh hingga 10 hari sekali, membawa hasil berjualan gorengan di Cilegon kepada keluarganya di Juhut.

Begitu kereta tiba di Stasiun Cilegon, suami dari Siti Mumun Munawarah (22) itu segera naik dan duduk dekat pintu kereta. Semua berlangsung biasa seperti selama ini dia pulang ke rumah.

Namun, begitu kereta berhenti sebentar di Stasiun Serang, tiba-tiba ada dua petugas berpakaian preman yang menyergap, menarik, dan memintanya turun. Jumhani sempat meronta, tetapi dia tetap saja ditarik dan dimasukkan ke sebuah mobil.

”Di dalam mobil saya ditanya-tanya, disuruh mengaku copet. Sambil mobil terus jalan, saya juga dipukuli, bahkan disetrum dua kali di telinga pakai alat semacam penjepit yang ada kabelnya,” kata Jumhani.

Matanya pun kemudian ditutup dan dirinya diancam akan dibuang ke laut. ”Enggak kuat menahan siksaan, saya terpaksa mengaku. Duit Rp 1,3 juta di dompet hasil usaha jualan dari keringat sendiri, KTP, dan HP saya juga diambil,” katanya.

Setelah berputar-putar, mobil yang membawa Jumhani pun sore itu tiba di Markas Polres Serang. Jumhani kemudian dimasukkan ke ruangan. Tangannya diborgol. ”Selama sembilan hari di sana saya kadang ditanya-tanya. Kadang ada saja yang memukul meski tidak seberat seperti waktu di mobil,” kata Jumhani yang mengaku sangat ingat wajah-wajah para petugas.

Selama berada di sana, dia meminta agar dapat menghubungi keluarganya. Dia memohon kepada seorang petugas untuk meneleponkan nomor yang dia berikan kalaupun dia tidak boleh menelepon sendiri. ”Namun, tetap enggak dikasih sampai saya sudah mau pulang,” katanya.

Keluarga panik

Tidak adanya pemberitahuan itu membikin panik keluarga dan kerabat Jumhani di Juhut. Begitu kehilangan kontak, Rubai, seorang teman masa kecil Jumhani di Juhut, berikhtiar menanyakan kepada pihak Stasiun Besar Rangkasbitung.

Rubai mencari tahu kemungkinan adanya penumpang yang ketinggalan di kereta. ”Mereka juga ikut membantu kontak-kontak. Namun, ternyata dari Stasiun Kota (Jakarta) sampai Stasiun Merak pada hari-hari itu tidak ada kejadian orang tertinggal di kereta,” katanya.

Keluarga dan tetangga terus mencari ke arah lain dengan berbagai cara. Meski tanpa kabar pasti, setiap malam keluarga tetap menggelar pengajian di rumah Jumhani.

Mereka terus mencermati setiap kabar, termasuk ketika ada orang linglung di suatu tempat. Bahkan, Sabtu (2/6/2012) pagi, Rubai dan teman-temannya mengendarai delapan sepeda motor untuk mencari keberadaan Jumhani begitu mendengar ditemukan karung berisi bangkai di Cibeureum yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Juhut. ”Setelah kami datangi, ternyata itu bangkai kambing. Kami saat itu sama sekali tidak tahu di mana Jumhani berada,” katanya.

Isak tangis Siti Mumun Munawarah mengisi hari-hari tanpa kejelasan nasib suaminya tersebut. ”Anak saya yang masih kecil kadang melamun,” kata Siti dengan mata berkaca-kaca.

Akhirnya, Kamis (7/6/2012), Jumhani diperbolehkan pulang. Jumhani menuturkan, dirinya sore itu diantar ke Stasiun Serang dalam kondisi tanpa uang sepeser pun. Dia pun menumpang kereta untuk kembali ke kontrakannya di Cilegon.

”Saya bertekad kalau ketemu kondektur di atas kereta saya akan bilang mau numpang karena benar-benar enggak bawa uang. Pakaian pun dekil karena belum sempat ganti dan juga enggak pakai alas kaki,” katanya.

Jumhani kemudian mengabari keluarganya di Juhut yang malam itu juga segera menjemputnya. Senin (11/6/2012), Jumhani diantar keluarga dan kerabatnya melaporkan kekejian yang dilakukan oleh oknum polisi Polres Serang ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Daerah Banten. Mereka meminta pihak Polda Banten menindak tegas oknum petugas yang menangkap dan menganiaya Jumhani.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Banten Ajun Komisaris Besar Gunawan, Selasa malam, menuturkan, polisi akan memproses laporan dari Jumhani. ”Saat ini sedang dalam proses di Propam Polda Banten, termasuk menyelidiki siapa anggota yang dilaporkan warga tersebut,” katanya.

Kepala Bagian Operasional Polres Serang Komisaris Yudhis Wibisana mengatakan, pihaknya menunggu proses dari Propam Polda Banten. ”Kalau ada warga yang melaporkan seperti itu, ya, akan kami tunggu prosesnya dari Propam. Karena nanti dari Propam, kan, akan dipanggil saksi-saksinya,” kata Yudhis.

http://nasional.kompas.com/read/2012/06/13/06504850/

12 Jun 2012

Aksi Heroik Pria Ini Selamatkan Gadis Cilik China

GUANGZHOU, KOMPAS.com — Seorang pemuda China mempertaruhkan nyawanya sendiri dengan memanjat gedung bertingkat demi menyelamatkan gadis cilik yang terjebak dan terancam jatuh dari ketinggian 20 meter. Pemuda itu memanjat dinding luar gedung tanpa menggunakan alat bantu dan pelindung.
"(Merupakan hal) mudah bagi saya untuk melakukan itu". Itulah kata-kata yang meluncur dari mulut Zhou Chong (23 tahun), pemuda yang memanjat bangunan di Guangzhou, China selatan, untuk mencegah seorang bocah jatuh dari ketinggian 20 meter.

Zhou memanjat keluar jendela dan sepanjang sisi bangunan untuk menopang bocah, yang kepalanya terjebak di pagar besi, selama hampir 10 menit sebelum anak itu diselamatkan pihak berwajib.

Setelah penyelamatan dramatis pada 3 Juni tersebut, Zhou, yang berada di kota itu untuk mencari pekerjaan, pergi begitu saja. Keluarga gadis cilik itu bahkan tidak sempat mengucapkan terima kasih kepadanya.

Media setempat menemuinya setelah rekaman CCTV tentang penyelamatan itu disiarkan. Harian Inggris, Telegraph, melaporkan, aksi penyelamatan itu tampak menjadi hal yang mudah bagi Zhou karena dia punya latar belakang sebagai pekerja konstruksi.

"Saat itu saya tidak berpikir banyak dan saya tidak ingin mendapatkan apa-apa. (Itu) mudah untuk saya lakukan," katanya.

Zhou kemudian diberi hadiah sekitar 7.900 dollar AS (Rp 74 juta) dan ditawari pekerjaan oleh pemerintah lokal, lapor harian China Daily.

Shi Qizhu, Kepala Distrik Tianhe di Guangzhou, mengatakan, "Zhou menyelamatkan nyawa seorang gadis dan ia mempertaruhkan keselamatan sendiri. Sebagai pemerintah daerah, kami tidak akan melupakan hal itu."

http://internasional.kompas.com/read/2012/06/12/10025283/

10 Jun 2012

Bhiksu Thailand Jalan Kaki Keliling Kota Jambi

JAMBI – Sebanyak 14 Bhiksu asal negara Gajah Putih (Thailand), Minggu lalu (3/6) iring-iringan jalan kaki tanpa menggenakan alas kaki, keempat belas bhikku yang memakai jubah berwarna cokelat tua tersebut diikuti puluhan muda mudi buddhis berjalan menyusuri jalan-jalan di Kota Jambi.
Mereka berjalan di aspal yang kasar, berlobang-lobang dan dibawah teriknya sinar matahari dengan kaki telanjang, namun terlihat wajah sabar terpancar dari para bhikku berjalan menyusur jalan sambil menenteng patta (sejenis mangkok), sedangkan anak muda yang berada di sisi kanannya menenteng kotak kardus.

Dalam pindapatta di Kota Jambi ini, para bhikku hanya membawa patta yang dalam bahasa Pali (India,red) berarti mangkok, mereka menyusuri jalan-jalan untuk mendapat dharma berupa makanan dari umat. Sepanjang jalan, umat memberikan beraneka ragam keperluan kepada bhikku yang telah melepas 'hidup' nya karena melayani umat.

Penganut agama Buddha asal Thailand ini sedang melakukan pindapatta, yaitu sebuah tradisi bagi umat Buddha untuk melakukan dharma kepada para bhiksu dengan cara memberikan makanan atau obat-obatan yang dimasukan ke dalam patta.

"Tradisi ini merupakan sebuah kewajiban karena berbuat kebaikan," ucap Bhiksu Phra Kamsai Pomsiri yang berasal dari Thailand.

Sejak pagi hari, puluhan umat yang berbaris di halaman Maha Cetiya Oenang Hermawan di Jalan Makalam No. 10, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, mereka telah berdatangan sejak pukul 07.00 di Maha Cetiya Oenang Hermawan untuk berdana kepada bhikkhu sangha agung.

Di sepanjang jalan yang dilalui para bhikku tersebut, umat Buddha yang mengetahui segera menyiapkan makanan dan uang untuk berdharma. Seperti di Pasar Hongkong, pagi itu umat yang tahu segera berbaris di pinggir untuk menunggu lewatnya rombongan.

Dalam penjelasannya, Bhiksu Kamsai mengatakan bahwa untuk berdharma sebaiknya memberikan makanan dan kebutuhan sehari-hari. Hidup bhiksu disokong dari umat, di sana terdapat catu pacaya atau empat kebutuhan yang harus disokong yaitu, jubah, makanan, obat, serta tempat tinggal." jelasnya.

Di negara Thailand terdapat ribuan umat Buddha yang melakukan tradisi itu sejak lama. Di sana bhikku hidup tergantung dari dharmanya umat. Pindapatta yang dilakukan pagi tadi menempuh rute dari Maha Cetiya Oenang Hermawan di Kampung Manggis mengitari Jelutung, Pasar Hong Kong, Jalan Gatsu (Gatot Subroto, Jalan Veteran, Jalan Dr. Wahidin, Jalan Mr. M. Roem, Jalan Sam Ratulangi ke arah pasar buah, kemudian masuk kawasan Mandala dan akhirnya kembali ke Cetiya Oenang Hermawan. (yuli-eric)

9 Jun 2012

Petasan dan Persik untuk Usir Roh Penculik Anak

BEIJING, KOMPAS.com - Warga di empat kota di China bagian utara memborong buah persik dan petasan setelah beredar isu bahwa arwah jahat marah akan menculik anak-anak.
Rumor itu beredar setelah gempa bermagnitud 4,8 mengguncang Kota Tangshan pada 28 Mei lalu. Menyusul gempa itu, beredar isu ada sebuah kuil yang hancur dan membangunkan arwah-arwah jahat yang akan merambah ke seluruh negeri.

Isu itu kian berkembang dengan warga di Kota Chanzhou, yang berjarak 150 mil dari Tangshan, mengatakan hanya buah persik dan petasan yang bisa mengusir arwah-arwah itu.

Menurut harian Shanghai Daily, ada kepercayaan bahwa dewa-dewa kuno muncul dari reruntuhan kuil lalu mengambil anak-anak dari keluarga mereka. Satu-satunya cara untuk mencegahnya adalah menyalakan petasan dan makan buah persik kuning.

Tradisi China mengatakan, menyalakan petasan bisa mengusir roh jahat, sementara kata  taozi (bahasa China untuk buah persik) berbunyi sama dengan "anak lelaki lolos" dalam bahasa China.

Meskipun pemerintah Provinsi Hebei, tempat Tangshan dan Cangzhou berada, mengumumkan bahwa semua kuil di provinsi itu masih berdiri tegak, rumor itu terus merebak dengan cepat, bahkan melalui media sosial.

"Orang berduyun-duyun ke supermarket untuk membeli buah persik kalengan, yang terjual dalam waktu singkat," kata seorang warga Hebei kepada portal berita Hebei.com.au.

"Letusan keras (petasan) terdengar dari semua penjuru di malam hari. Suasananya seperti perayaan Tahun Baru," keluh warga Beijing bernama Wu kepada Shanghai Daily.

Media nasional China dengan cepat menyebut rumor-rumor itu merupakan buah kepercayaan masyarakat pada takhayul dan buruknya sistem pendidikan di negara itu.

"Isu itu mengungkap ketertinggalan pendidikan China," tulis Xinhua. "Kendati terjadi pertumbuhan ekonomi dan makin menyebarnya pendidikan, sejumlah orang China tidak memiliki akal sehat."

http://internasional.kompas.com/read/2012/06/09/0722565/

Anjing "Dekap" Bayi Telantar di Kolong Jembatan

 Ghana News Agency via Shine 
Bayi laki-laki berusia dua minggu ini ditemukan bersama seekor anjing 
yang memeluknya semalaman di kolong jembatan di Ghana. 

WINKOGO, KOMPAS.com - Seekor anjing menjadi pahlawan di Ghana setelah semalaman menjaga bayi laki-laki berumur dua minggu yang dibuang orangtuanya, seperti dilansir Shine, Jumat (8/6/2012)
Menurut pihak berwenang, anjing dan bayi itu ditemukan di kolong jembatan di Kota Winkogo, tak jauh dari pertanian tempatnya tinggal. Saat ditemukan anjing itu seperti memeluk si bayi, seolah melindunginya.

Yang dicari sebenarnya adalah si anjing, bukan bayi itu. Majikannya cemas karena anjing itu tidak juga pulang sampai malam.

Sejumlah orang kemudian melacaknya di ladang dan hutan di sekitar tanah pertanian itu. Sampai akhirnya anjing itu ditemukan di kolong jembatan. Orang-orang itu kaget melihat anjing itu bergelung melindungi bayi yang masih merah itu, Ghana News Agency melaporkan.

Bayi itu sendiri dalam kondisi sehat, meskipun mengalami sedikit infeksi karena tali pusarnya belum dipotong. Oleh pihak berwenang, si bayi langsung diberi vaksin dan kini dalam perawatan direktorat kesehatan setempat.

Direktur Kesehatan Distrik Talensi-Nabdam Rosemary Azure menduga orangtua bayi itu adalah para remaja. Polisi kini menyelidiki kasus tersebut.

http://internasional.kompas.com/read/2012/06/09/07502363/

8 Jun 2012

Hak Sipil Umat Khonghucu Belum Terpenuhi

JAMBI – Kebijakan politik rezim Orde Lama melarang kreativitas etnis Tionghoa salah satunya melarang umat Khonghucu melakukan sembahyang di kelenteng-kelenteng, terkecuali kelenteng tersebut menganti nama menjadi tempat ibadah Tridarma atau Vihara.

Pemerintah rezim Orde Baru dengan menerapkan penggunaan istilah dikotomi pribumi dan non pribumi. Kebijakan Inpres No. 14 Tahun 1967 telah melarang semua bentuk ekspresi keagamaan dan adat Tionghoa di ruang publik. Kondisi-kondisi inilah yang menyulut api sentimen pribumi vs Tionghoa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang akhirnya memuncak pada kerusuhan Mei 1998.

Angin segar mulai menyapa keturunan etnis Tionghoa setelah Gus Dur menduduki tampuk kepemimpinan Republik Indonesia pasca Reformasi. Dengan wawasan kebangsaan Gus Dur mencabut semua peraturan yang mendiskriminasikan kaum Tionghoa dengan mengeluarkan PP. No. 6 Tahun 2000. Bahkan, Gus Dur memberikan apresiasi dengan menjadikan tahun baru Imlek sebagai hari libur Nasional, sebagaimana hari raya agama-agama lainnya. Inilah wujud keberpihakan Gus Dur terhadap eksistensi etnis Tionghoa. Menurut Gus Dur, “Etnis Tionghoa adalah sama dengan etnis-suku bangsa yang lain, seperti Jawa, Batak, Papua, Arab, India, Jepang dan Eropa yang sudah sejak lama hidup dan menjadi bagian dari warga negara Indonesia.”

Namun ternyata, sudah 12 Tahun, masih banyak ditemukan hak-hak sipil umat Khonghucu belum terpenuhi, diantaranya KTP masih mengunakan blangko (form) lama, tidak ada pendidikan agama di sekolah-sekolahan dan lain sebagainya.

Hal ini terungkap dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Pimpinan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesai (DP-MATAKIN), bahwa dalam laporan Matakin daerah masih terdapat main tembak dalam mendapat warga yang dilakukan BPS, seperti di Cimanggis dalam data BPS tidak ada warga yang beragama Khonghucu, pada hal di Cimanggis (Jabar) orang Tionghoa yang beragama Khonghucu paling banyak dibanding dengan kawasan Jawa barat lainnya.

Maka Ketua Matakin Provinsi Jambi, Darman Wijaya sangat mengharapkan agar umat Khonghucu di Jambi tidak segan-segan menganti KTP yang tercantum bukan agamanya (Khonghucu) dan juga sangat mengharap pihak terkait seperti Rt, Lurah dan Camat menanyakan apa agama yang dipeluk oleh orang Tionghoa yang datang mengurus KTP. Jangan sampai terjadi seperti di Kabupaten Cimanggis (Jabar), data BPSnya tidak akurat, masa agama Khonghucunya NOL, ada juga laporan dari Matakin Yogyakarta, umat Khonghucu kesulitan mengunakan KTP Khonghucu dalam proses urusan tanah.

Tidak kalah penting, hingga saat ini dulunya nama kelenteng yang diganti nama menjadi Tridarma maupun Vihara tidak dikembalikan seperti semula, bahkan ada kelenteng yang terang-terangan dicaplok oleh TITD yang Sinkretisme (pengabungan beberapa agama didalamnya). Oleh karena itu, dalam Rakernas Matakin yang baru lalu, meminta dengan tegas kepada pemerintah untuk menganti dan mengembalikan hak kelenteng dan menyatakan TITD bulam agama campuran dan juga mengharapkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bisa meninjau langsung dilapangan. (Romy)

5 Jun 2012

Matakin Jambi Kunjungi Klenteng Tua Di Jakarta

JAMBI – Seperti pepatah mengatakan sekali gayung dua tiga pulau dilalui, demikian juga dengan ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) Provinsi Jambi, Darman Wijaya bersama dengan Ketua Matakin Kota Jambi, Darmadi Tekun seusai mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakesnas) tingkat Nasional di Hotel Ibis Jakarta pada malam hari menyempatkan diri mengikuti sembahyang malam Cap di calon Makin Bio Hok Tek Tjeng Sin yang berlokasi di Jalam Tua Pek Kong Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Ratusan umat Khonghucu berbaur melakukan sembahyang malam Cap datang dari Jakarta dan Jabar (Depok), juga dihadiri beberapa pengurus Matakin yang kebetulan hadir dalam Rakernas Matakin.

Menurut Darman Wijaya, sembahyang malam cap go (tanggal 14 malam) tidak sama dengan kita sembahyang di Jambi, warga Jakarta sembahyangnya malam 14 yang disebut malam cap go meh, sedangkan di Jambi dilakukan pada tanggal 15 (cap go).

Seusai sembahyang umat Khonghucu ikut dalam diskusi keagamaan diaura yang berdampingan dengan Bio Hok Tek Tjeng Sin yang dipimpin oleh Bratayana Ongkowijaya, SE. XDS.

Sebelumnya Bio Hok Tek Tjeng Sin berada di depan Jalan Tua Pek Kong tahun 1930, lalu pada tahun 1952 baru pindah kedalam. (Romy)

Matakin Jambi Hadir Dalam Rakernas Di Jakarta

JAMBI – Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) Provinsi Jambi yang terbentuk pada tanggal 15 Mei 2012 lalu, selama dua hari (2-3/6), ketua yang terpilih Darman Wijaya bersama dengan Ketua Matakin Kota Jambi, Darmadi Tekun menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakesnas) tingkat Nasional di Hotel Ibis Jakarta yang diikuti 14 Matakin dari 20 provinsi yang telah terbentuk Matakin.
Rakernas Matakin juga di hadiri Kepala Bidang Bimbingan Khunghucu Kementerian Agama RI. Dra, Hj. Emma Nurmawati Hardian, MM, pada kesempatan itu Kabid Bimas Khonghucu kembali menegaskan bawah tempat ibadah umat Khonghucu adalah kelenteng dan pemerintah melarang adanya sinkretisme atau pengabungan agama dalam satu wadah, Pemerintah melarang adanya sinkretisme atau mengabungkan beberapa ajaran dalam satu wadah, hal ini akan menyesatkan umat” ujarnya Emma.

Selain itu ketua Matakin pusat, Js Wawan Wiratma, mengintuksikan kepada Matakin didaerah untuk mendata Umat Khonghucu dan membantu umat yang mengalami diskriminasi terhadap hak sipil umat Khonghucu dan data BPS yang tidak akurat, serta di beberapa daerah masih ditemukan belangko KTP tidak ada kolom agama Khonghucu, Ujar Wawan, “Seperti data BPS di Kabupaten Cibinong (Jawa Barat), bahwa di Cibinong tidak ada warga yang beragama Khonghucu, pada hal dikawasan tersebut paling banyak jika dibandingkan dengan daerah lain di Jabar.

Dalam Rakernas Matakin tahun 2012, menghasilkan beberapa agenda yang diprilitaskan lima bidang dan kesekretariat

Bidang Organisasi dan Lintas Agama
MATAKIN mengambil sikap tegas agar Pemerintah mengembalikan nama vihara dan TITD ke nama asalnya yaitu Kelenteng.

Lembaga agama Khonghucu daerah melakukan pendekatan persuasiv dan skala prioritast terkait dengan kelenteng di daerah masing-masing.

Matakin perlu menfollow up semua hal terkait dengan pemerintah sepertihalnya : prosedur sumpah di pengadilan negeri oleh Mahkamah Agung, hak sipil, pendidikan sekolah, kanwil Kemenag dan lain-lain.

Bidang Pendidikan:
Bank soal untuk ujian agama Khonghucu akan disentralisasi dengan pembuatan Komis iPaud – PT.

Sosialiasi pendidikan perlu difollow up baik di tingkat Pusat maupun daerah.
Sertifikasi guru bekerjasama dengan Kementrian Agama.

Program-program pendidikan seperti diklat calon guru/guru agama yang telah dilakukan oleh Mataki Pusat, diharapkan dapat dilakukan juga oleh Matakin daerah.

Hal-hal terkait bidang pendidikan (agama Khonghucu) akan disosialisasikan lewat website Matakin. Misal : form data guru dan siswa, form permohonan guru, silabus, RPP, Di Zi Gui, Si Shu versi Pin Yin, jadwal pembekalan guru agama Khonghucu dll.

Bidang Pemuda, Seni dan Budaya:
Perlu melibatkan generasi muda dalam organisasi untuk menjalin komunikasi dan kaderisasi.

Bidang Perempuan Khonghucu Indonesia (Perkhin):
Akan adakan saur bersama secara berkala, untuk tahun 2013 diantaranya di Ternate, Jambi, dan Kaltim siap untuk menjadi tuan rumah sahur keliling bersama ibu Sinta Nuriyah.

Sekretariat:
Agar menyelesaikan website Matakin selambat-lambatnya bulan September 2012.

Rekomendasi kepada Deroh tentang upacara sembahyang di Bio atau Kelenteng dan kebutuhan rohaniwan untuk melayani umat di daerah.

Rekomendasi ke Matakin Provinsi mengadakan Imlek tingkat Provinsi dan seterusnya. (Romy)

1 Jun 2012

Duh, Polisi Rekayasa BAP Narkoba?

MAKASSAR, KOMPAS.com — Selain isu suap Rp 100 juta yang menerpa Satuan Narkoba Polrestabes Makassar, tersangka kasus narkoba Ester alias Ciko yang sejak beberapa hari terakhir membuka mulut soal penganan menyimpang dari para polisi yang menyidik kasusnya, juga menuding polisi mengubah berita acara pemeriksaan (BAP).
Dalam kasus Ciko, pengedar yang tercantum dalam BAP bukan Roy dan Andre seperti yang dikenalnya, melainkan atas nama Yusuf alias Ucu yang tidak dikenalnya. Setelah dilimpahkan dari Rumah Tahanan Polrestabes Makassaar, Ciko membongkar permainan polisi narkoba dan bahkan melakukan perlawanan dari dalam Rutan Kelas I Makassar yang di bawah perlindungan pihak Kejaksaan Negeri Makassar.

Kali ini, Ciko mengungkapkan polisi yang mempermainkan BAP tersangka narkoba, termasuk dirinya. "Kalau mau ungkap kebenaran, ringkus saja Roy yang dibebaskan polisi. Barang haram saya beli dari dia. Tapi kenapa dalam BAP saya atas nama Yusuf alias Ucu. Ini semua tidak jelas. Selain Roy, ada atas nama Hendra selaku perantara polisi sehingga terjadi transaksi Rp 100 juta dengan pengaburan kasus. Kenapa keduanya tidak dibawa, padahal saya sudah tunjukkan bandar narkoba," ungkap Ciko.

Sementara itu, Kepala Satuan Narkoba Polrestabes Makassar Ajun Komisaris Besar Masrur masih terus membantah jika pihaknya merubah BAP tersangka Ciko. Menurutnya, itu hanya tudingan dari tersangka narkoba yang sakit hati saja kepada polisi. Sementara itu, penanganan kasus ini sudah diserahkan sepenuhnya ke Propam dan Paminal Polrestabes Makassar.

"Saya tidak menyangka berita ini termuat dan menghebohkan yang membuat Satuan Narkoba Polrestabes diperiksa Propam dan Paminal. Tapi biarlah, Propam dan Paminal bekerja untuk mengungkap semuanya. Ciko itu sakit hati kepada polisi karena ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Kalau memang Ciko mengatakan bandarnya Roy, kenapa wartawan tidak mencarinya. Semua yang ada dalam BAP itu keluar dari mulut Ciko, termasuk nama Yusuf bukannya Roy," kilah Masrur yang ditemui pada Kamis (31/5/2012) kemarin.

Sementara ini, pihak Propam dan Paminal Polrestabes Makassar terus melakukan penyidikan atas dugaan kasus suap Satuan Narkoba Polrestabes Makassar untuk membongkar kebenaran pernyataan Ciko dengan melakukan pemeriksaan dalam Rutan Kelas I Makassar.

Sebelumnya telah diberitakan, Ciko mengungkapkan kepada wartawan soal suap pengedar narkoba, Andre dan Roy, sebesar Rp 100 juta sehingga keduanya tidak diringkus oleh Satuan Narkoba Polrestabes Makassar. Ciko akhirnya bersuara dari dalam rutan karena polisi tidak menepati janji untuk melepaskannya. Ester diringkus polisi pada 10 Mei lalu dengan barang bukti 10 butir ekstasi. Operasi dipimpin Ajun Komisaris Sumijur, dan pemeriksaan oleh Ajun Komisaris Jhon To Soo.

http://regional.kompas.com/read/2012/06/01/06514428/

SMS Berantai Bonus Pulsa Rp 50 Ribu Tidak Benar

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dalam rangka memperingati hari ulang tahun Telkomsel ke 17, operator Telkomsel membagikan bonus 170 sms kepada semua pelanggan. Untuk mengecek sms gratis bisa menekan *889#.

Head Of Branch Jambi PT Telkomsel, Warjito mengatakan pada hari ini (Kamis, 31/5) semua pelanggan bonus sms. "Pelanggan bisa cek sendiri langsung,"tulisnya melalui pesan singkat yang diterima Tribun Jambi.

Disinggung soal, banyaknya sms yang beredar bahwa dengan mengirim sms yang bertuliskan "HAPPY BIRTHDAY TELKOMSEL KE 17 TAHUN SEMOGA TAMBAH SUKSES AMIN" ke 20 nomor lain secara otomatis mendapatkan pulsa senilai Rp 50 ribu dibantah oleh Warjito.

Lelaki berkacamata ini bilang, itu tidak benar, kalau bonus SMS memang ada.

http://jambi.tribunnews.com/2012/05/31/sms-berantai-bonus-pulsa-rp-50-ribu-tidak-benar