JAKARTA, KOMPAS.com - Aleng, pemilik bengkel AC Aleng Jaya di Gang Syahrin, Jalan Haji Nawi, Gandaria Utara, Jakarta Selatan, terpana menyaksikan rumah dan tempat usahanya habis dilalap api, Jumat (17/8/2012). Saat itu, sekitar pukul 19.05 WIB, ia dan orang-orang yang mengerumuni rumahnya terhenyak mendengar lolongan anjing dari dalam rumah.
Tampilkan postingan dengan label Api. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Api. Tampilkan semua postingan
18 Agu 2012
29 Jun 2012
Puluhan Rumah Terbakar di Tungkal
KUALA TUNGKAL - Teriakan api, menyebabkan warga di sekitar Parit Tiga, Kampung Nelayan, Kecamatan Tungkal Ilir kaget.
Saat itu, warga sedang menunaikan salat magrib. Mendengar suara kebakaran, warga pun panik dan berusaha menyelamatkan diri.
Saat itu, warga sedang menunaikan salat magrib. Mendengar suara kebakaran, warga pun panik dan berusaha menyelamatkan diri.
Api dengan cepat membakar dinding rumah dan menghanguskan puluhan rumah yang terbuat dari kayu. Awalnya, api diketahui sekitar pukul 19.15. Rumah yang rapat dan angin kencang hingga api cepat menjalar di RT 1 dan RT 3.
Seorang warga sekitar, Iwan mengatakan api pertama sekali terlihat di atas rumah, yang terletak di Simpang Parit Tiga, tidak jauh dari Mesjid Parit Tiga. Tak berapa lama, api membesar hingga warga sulit menyelamatkan barang-barang.
Saat kejadian, sebagian besar warga tidak berada di rumah. Belum diketahui pasti, dari mana sumber api. Kata Iwan, tidak banyak barang yang bisa diselamatkan. Selain sempit, saat kejadian lampu langsung padam.
"Kami saat itu salat dan mendengar ada teriakan. Tidak sempat lagi menyelamatkan barang-barang," ujarnya kepada Tribun, Kamis (28/6).
Warga bahu membahu berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Selain daerah padat penduduk, warga yang ramai menyaksikan kejadian tersebut, menyulitkan mobil Damkar sampai di lokasi.
Selain itu, hembusan angin yang kencang menyulitkan warga dan petugas Damkar mendekat ke lokasi api. Lima unit pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Sekitar pukul 22.00, kobaran api berhasil dipadamkan.
Sementara itu, Camat Tungkal Ilir, Jamil Gumri yang berada di lokasi memperkirakan sebanyak 30 rumah di dua RT hangus terbakar. tidak ada korban jiwa pasca kejadian. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
"Daerah ini padat penduduk. Rumah berdekatan. Kalau perkiraannya sebanyak 30-an rumah yang terbakar," ujarnya
Besok , pihaknya akan melakukan pendataan dan membuka posko kebakaran, termasuk berkoordinasi dengan instansi terkait. Sementara korban kebakaran akan menginap di rumah keluarga dan tetangga.
Pasca kejadian, sejumlah korban kebakaran terlihat trauma. Bahkan, tidak sedikit yang mengucurkan air mata. Sebelumnya, kebakaran juga terjadi di Teluk Nilau pada Selasa (19/6) lalu. kejadian tersebut menyebabkan sebanyak 130 rumah ludes terbakar.
http://jambi.tribunnews.com/2012/06/29/puluhan-rumah-terbakar-di-tungkal
Seorang warga sekitar, Iwan mengatakan api pertama sekali terlihat di atas rumah, yang terletak di Simpang Parit Tiga, tidak jauh dari Mesjid Parit Tiga. Tak berapa lama, api membesar hingga warga sulit menyelamatkan barang-barang.
Saat kejadian, sebagian besar warga tidak berada di rumah. Belum diketahui pasti, dari mana sumber api. Kata Iwan, tidak banyak barang yang bisa diselamatkan. Selain sempit, saat kejadian lampu langsung padam.
"Kami saat itu salat dan mendengar ada teriakan. Tidak sempat lagi menyelamatkan barang-barang," ujarnya kepada Tribun, Kamis (28/6).
Warga bahu membahu berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Selain daerah padat penduduk, warga yang ramai menyaksikan kejadian tersebut, menyulitkan mobil Damkar sampai di lokasi.
Selain itu, hembusan angin yang kencang menyulitkan warga dan petugas Damkar mendekat ke lokasi api. Lima unit pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Sekitar pukul 22.00, kobaran api berhasil dipadamkan.
Sementara itu, Camat Tungkal Ilir, Jamil Gumri yang berada di lokasi memperkirakan sebanyak 30 rumah di dua RT hangus terbakar. tidak ada korban jiwa pasca kejadian. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
"Daerah ini padat penduduk. Rumah berdekatan. Kalau perkiraannya sebanyak 30-an rumah yang terbakar," ujarnya
Besok , pihaknya akan melakukan pendataan dan membuka posko kebakaran, termasuk berkoordinasi dengan instansi terkait. Sementara korban kebakaran akan menginap di rumah keluarga dan tetangga.
Pasca kejadian, sejumlah korban kebakaran terlihat trauma. Bahkan, tidak sedikit yang mengucurkan air mata. Sebelumnya, kebakaran juga terjadi di Teluk Nilau pada Selasa (19/6) lalu. kejadian tersebut menyebabkan sebanyak 130 rumah ludes terbakar.
http://jambi.tribunnews.com/2012/06/29/puluhan-rumah-terbakar-di-tungkal
8 Mei 2012
Satu Korban Ledakan Mobil Pemadam Kebakaran Tewas
TANAHDATAR, KOMPAS.com - Seorang korban ledakan mobil pemadam kebakaran di Jorong Padang Datar, Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanahdatar, Sumatera Barat, Senin (7/5/2012) malam meninggal dunia. K orban bernama Riswandi (37) meninggal dunia di RSUD Prof. Dr. MA Hanafiah SM, Batusangkar, Kabupaten Tanahdatar.
Korban sudah langsung dibawa dengan ambulans menuju rumah duka beberapa saat menjelang tengah malam. Kapolres Tanahdatar Ajun Komisaris Besar Teguh Trisasongko mengatakan korban seluruhnya 61 orang yang menderita luka bakar.
Korban sudah langsung dibawa dengan ambulans menuju rumah duka beberapa saat menjelang tengah malam. Kapolres Tanahdatar Ajun Komisaris Besar Teguh Trisasongko mengatakan korban seluruhnya 61 orang yang menderita luka bakar.
Para korban merupakan warga yang menonton upaya pemadaman api. Seperti diwartakan sebelumnya ledakan diawali upaya pemadaman sebuah kedai penjual bensin eceran yang lazim disebut Pertamini.
Sebanyak 21 korban dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, dan Kota Padang. Tingkatan luka bakar yang diderita para korban diperkirakan antara 30 persen hingga 80 persen.
Ledakan mobil pemadam kebakaran di Jorong Padang Atar, Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanahdatar, Sumatera Barat, Senin malam membuat 53 warga menderita luka bakar. Kapolres Tanahdatar Ajun Komisaris Besar Teguh Trisasongko mengatakan tujuh orang korban dirujuk ke rumah sakit di Kota Padang dan Kota Bukittinggi.
"Korban lainnya dirawat di rumah sakit di Kabupaten Tanahdatar," kata Teguh.
http://regional.kompas.com/read/2012/05/08/06352314/
BATUSANGKAR, KOMPAS.com — Sedikitnya 60 warga Jorong atau Desa Padang Datar Nagari Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menderita luka bakar akibat sebuah kios bensin eceran dan satu unit mobil pemadam kebakaran yang meledak, Senin pukul 19.00 WIB.
Wali Nagari (kepala desa adat) Pagaruyung Jamaris Malin Sutan menyebutkan, kejadian naas tersebut berawal dari proses pemadaman kios bensin yang mengalami kebakaran. Ketika petugas menyemprotkan air ke dalam kios, bensin menyembur keluar dan mengenai mobil pemadam kebakaran. Saat itulah api membesar dan meledakkan mobil serta kios bensin.
Sebanyak 36 korban masih dirawat intensif di rumah sakit di Batusangkar. Sementara itu,19 korban lain dirujuk ke rumah sakit di Bukittinggi, Padang Panjang, dan Padang. Lima korban lainnya diperbolehkan pulang. Korban meninggal dunia bernama Riswandi (37). Ia meninggal di RSUD Batusangkar pada Senin sekitar pukul 23.45 WIB.
Dokter RSUD Batusangkar Ardian Amri, Senin malam, menyebutkan, korban meninggal akibat menderita luka bakar lebih dari 75 persen, kekurangan cairan tubuh, dan sulit bernapas. "Tim medis sudah berupaya keras mengobati korban, namun nyawanya tak tertolong lagi," katanya.
Beberapa korban luka yang umumnya laki-laki itu berusia 10-15 tahun. Korban luka tersebut adalah warga sekitar yang menyaksikan pemadaman api di kios bensin. Mereka terkena sambaran api dan menderita luka bakar sehingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
http://regional.kompas.com/read/2012/05/08/02180932/
Mobil Pemadam Meledak, Puluhan Warga Luka
PADANG, KOMPAS.com — Ledakan mobil pemadam kebakaran di Jorong Padang Atar, Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (7/5/2012) malam ini, membuat 53 warga menderita luka bakar.
Kepala Polres Tanah Datar Ajun Komisaris Besar Teguh Trisasongko mengatakan, tujuh orang korban dirujuk ke rumah sakit di Kota Padang dan Kota Bukittinggi. "Korban lainnya dirawat di rumah sakit di Kabupaten Tanahdatar," kata Teguh.
Ia mengatakan, kejadian bermula ketika seorang pemilik kedai bensin milik warga, yang pada sejumlah daerah di Pulau Sumatera lazim disebut Pertamini, tengah mengisi tanki besin. Pada saat bersamaan, anak pemilik kedai Pertamini itu membawa lilin yang menyala dan mendekati tanki sehingga api menyambar.
"Mobil pemadam kebakaran kemudian datang untuk memadamkan kobaran api. Tetapi, letak Pertamini berada di dataran tinggi sementara mobil pemadam kebakaran di bawah membuat bensin yang terbakar merambat ke bawah menuju arah mobil pemadam kebakaran, menyambar bagian bawah mobil dan meledak seketika," ujar Teguh.
http://regional.kompas.com/read/2012/05/07/22451547/
Sebanyak 21 korban dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, dan Kota Padang. Tingkatan luka bakar yang diderita para korban diperkirakan antara 30 persen hingga 80 persen.
Ledakan mobil pemadam kebakaran di Jorong Padang Atar, Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanahdatar, Sumatera Barat, Senin malam membuat 53 warga menderita luka bakar. Kapolres Tanahdatar Ajun Komisaris Besar Teguh Trisasongko mengatakan tujuh orang korban dirujuk ke rumah sakit di Kota Padang dan Kota Bukittinggi.
"Korban lainnya dirawat di rumah sakit di Kabupaten Tanahdatar," kata Teguh.
http://regional.kompas.com/read/2012/05/08/06352314/
BATUSANGKAR, KOMPAS.com — Sedikitnya 60 warga Jorong atau Desa Padang Datar Nagari Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menderita luka bakar akibat sebuah kios bensin eceran dan satu unit mobil pemadam kebakaran yang meledak, Senin pukul 19.00 WIB.
Wali Nagari (kepala desa adat) Pagaruyung Jamaris Malin Sutan menyebutkan, kejadian naas tersebut berawal dari proses pemadaman kios bensin yang mengalami kebakaran. Ketika petugas menyemprotkan air ke dalam kios, bensin menyembur keluar dan mengenai mobil pemadam kebakaran. Saat itulah api membesar dan meledakkan mobil serta kios bensin.
Sebanyak 36 korban masih dirawat intensif di rumah sakit di Batusangkar. Sementara itu,19 korban lain dirujuk ke rumah sakit di Bukittinggi, Padang Panjang, dan Padang. Lima korban lainnya diperbolehkan pulang. Korban meninggal dunia bernama Riswandi (37). Ia meninggal di RSUD Batusangkar pada Senin sekitar pukul 23.45 WIB.
Dokter RSUD Batusangkar Ardian Amri, Senin malam, menyebutkan, korban meninggal akibat menderita luka bakar lebih dari 75 persen, kekurangan cairan tubuh, dan sulit bernapas. "Tim medis sudah berupaya keras mengobati korban, namun nyawanya tak tertolong lagi," katanya.
Beberapa korban luka yang umumnya laki-laki itu berusia 10-15 tahun. Korban luka tersebut adalah warga sekitar yang menyaksikan pemadaman api di kios bensin. Mereka terkena sambaran api dan menderita luka bakar sehingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
http://regional.kompas.com/read/2012/05/08/02180932/
Mobil Pemadam Meledak, Puluhan Warga Luka
PADANG, KOMPAS.com — Ledakan mobil pemadam kebakaran di Jorong Padang Atar, Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (7/5/2012) malam ini, membuat 53 warga menderita luka bakar.
Kepala Polres Tanah Datar Ajun Komisaris Besar Teguh Trisasongko mengatakan, tujuh orang korban dirujuk ke rumah sakit di Kota Padang dan Kota Bukittinggi. "Korban lainnya dirawat di rumah sakit di Kabupaten Tanahdatar," kata Teguh.
Ia mengatakan, kejadian bermula ketika seorang pemilik kedai bensin milik warga, yang pada sejumlah daerah di Pulau Sumatera lazim disebut Pertamini, tengah mengisi tanki besin. Pada saat bersamaan, anak pemilik kedai Pertamini itu membawa lilin yang menyala dan mendekati tanki sehingga api menyambar.
"Mobil pemadam kebakaran kemudian datang untuk memadamkan kobaran api. Tetapi, letak Pertamini berada di dataran tinggi sementara mobil pemadam kebakaran di bawah membuat bensin yang terbakar merambat ke bawah menuju arah mobil pemadam kebakaran, menyambar bagian bawah mobil dan meledak seketika," ujar Teguh.
http://regional.kompas.com/read/2012/05/07/22451547/
14 Jan 2012
Partisipasi Masyarakat Tionghoa Dalam Bencana Kebakaran

Pencetus ide pertama kali untuk mengadakan kendaraan pemadam kebakaran ini adalah Saiyuti, ketua Yayasan Budi Luhur Kuala Tungkal, menurut Saiyuti, “Bahwa Kuala Tungkal adalah kota yang rawan terhadap musibah kebakaran, dalam setahun bisa terjadi beberapa kali terjadi kebakaran, sedangkan waktu itu di Kabupaten Tanjab Barat belum memiliki pemadam kebakaran” ujar Saiyuti saat menerima kunjungan reporter China Town (11/1). Sedangkan bagian operasional lapangan dikomandoi oleh Toni.T dan dibantu puluhan pengurus yayasan.
Dari hasil pantauan ke markas Damkar Budi Luhur di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kendaraan pemadam kebakaran standbay dalam kondisi siap beroperasi, dimana kunci kontak kendaraan tetap berada di setiap kendaraan, sedangkan kunci gedung dan peralatan lapangan berada ditangan beberapa pengurus yang siap setiap waktu dibutuhkan dibutuhkan mereka siap tampil, adapun markas damkar berada di seberang gedung Yayasan Budi Luhur yang terletak di Jalan Jend.Sudirman, Kuala Tungkal.
Sepertinya kondisi mobil pemadam kebakaran milik Yayasan Budi Luhur sudah cukup tua, maka untuk segala kerusakan Damkar Budi Luhur, pengurus secara bergotong royong membiayainya, sebab bantuan yang diberikan oleh pemerintah setempat dirasakan masih kurang, yang pemerintah berikan hanya sebatas selang, itupun baru dua tahun ini. Meskipun sebenarnya tanpa bantuan itu pihak pemerintah Tanjab Barat, pihak yayasan tetap mengupayakan untuk mobil tersebut selalu beroperasi setiap waktu diperlukannya.
“Bantuan dari pemerintah belum memadai, dalam dua tahun ini bantuan yang diberikan hanya sebatas selang air”. Namun kita harapkan ke depan pemda setempat lebih memperhatikan Damkar Budi Luhur. Soalnya musibah kebakaran tidak bisa dipreksikan kapan akan datang.
Pengantian selang air rutin dilakukan, karena selang air sering kali di seret kesana kemari tentu kondisinya tidak mungkin bagus terus. Di samping itu jumlahnya juga terbatas,” kata salah seorang anggota Damkar Budi Luhur bidang perawatan.
Para petugas lapangan, semuanya warga Tionghoa di Kuala Tungkal, mereka beroperasi tanpa menerima honor, mereka berbakti semata-mata demi kepentingan bersama. Tugas damkar Budi Luhur tidak saja memadamkan kebakaran semata, setelah usai mereka memadamkan kebakaran, mereka juga turun tangan memberikan bantuan kebutuhan sehari-hari sesuai dengan kemampuan Yayasan Budi Luhur. (Yul-Rom)
Dari hasil pantauan ke markas Damkar Budi Luhur di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kendaraan pemadam kebakaran standbay dalam kondisi siap beroperasi, dimana kunci kontak kendaraan tetap berada di setiap kendaraan, sedangkan kunci gedung dan peralatan lapangan berada ditangan beberapa pengurus yang siap setiap waktu dibutuhkan dibutuhkan mereka siap tampil, adapun markas damkar berada di seberang gedung Yayasan Budi Luhur yang terletak di Jalan Jend.Sudirman, Kuala Tungkal.
Sepertinya kondisi mobil pemadam kebakaran milik Yayasan Budi Luhur sudah cukup tua, maka untuk segala kerusakan Damkar Budi Luhur, pengurus secara bergotong royong membiayainya, sebab bantuan yang diberikan oleh pemerintah setempat dirasakan masih kurang, yang pemerintah berikan hanya sebatas selang, itupun baru dua tahun ini. Meskipun sebenarnya tanpa bantuan itu pihak pemerintah Tanjab Barat, pihak yayasan tetap mengupayakan untuk mobil tersebut selalu beroperasi setiap waktu diperlukannya.
“Bantuan dari pemerintah belum memadai, dalam dua tahun ini bantuan yang diberikan hanya sebatas selang air”. Namun kita harapkan ke depan pemda setempat lebih memperhatikan Damkar Budi Luhur. Soalnya musibah kebakaran tidak bisa dipreksikan kapan akan datang.
Pengantian selang air rutin dilakukan, karena selang air sering kali di seret kesana kemari tentu kondisinya tidak mungkin bagus terus. Di samping itu jumlahnya juga terbatas,” kata salah seorang anggota Damkar Budi Luhur bidang perawatan.
Para petugas lapangan, semuanya warga Tionghoa di Kuala Tungkal, mereka beroperasi tanpa menerima honor, mereka berbakti semata-mata demi kepentingan bersama. Tugas damkar Budi Luhur tidak saja memadamkan kebakaran semata, setelah usai mereka memadamkan kebakaran, mereka juga turun tangan memberikan bantuan kebutuhan sehari-hari sesuai dengan kemampuan Yayasan Budi Luhur. (Yul-Rom)
31 Jul 2011
Api Masih Terus Berkobar

Wakil Bupati Tanjabtim, Ambo Tang dihubungi via ponsel, Minggu (31/7) membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Tanjabtim dan dibantu PT Petro Cina, terus berusaha memadamkan api. "Kita sudah dapat kabar musibah itu, sekarang semua pihak berusaha memadamkan api," ucap Ambo Tang.
Informasinya, Rumah terbuat dari kayu itu terbakar sekitar pukul 14.3 tadi (31/7), tepatnya di Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi.
Kapolres Tanjabtim, AKPB Budi Wasono membenarkan informasi itu, melalui pesan singkat.
Ia mengatakan saat ini api belum berhasil dipadamkan.
Belum diketahui jumlah kerugian materil, dan jumlah korban akibat kebakaran itu.
"Diperkirakan di atas 100 rumah masyarakat terbakar, dan anggota masih berupaya melakukan evakuasi," katanya, Minggu (31/7)(*)
http://jambi.tribunnews.com/2011/07/31/api-masih-terus-berkobar
Informasinya, Rumah terbuat dari kayu itu terbakar sekitar pukul 14.3 tadi (31/7), tepatnya di Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi.
Kapolres Tanjabtim, AKPB Budi Wasono membenarkan informasi itu, melalui pesan singkat.
Ia mengatakan saat ini api belum berhasil dipadamkan.
Belum diketahui jumlah kerugian materil, dan jumlah korban akibat kebakaran itu.
"Diperkirakan di atas 100 rumah masyarakat terbakar, dan anggota masih berupaya melakukan evakuasi," katanya, Minggu (31/7)(*)
http://jambi.tribunnews.com/2011/07/31/api-masih-terus-berkobar
Ratusan Rumah Terbakar di Kampung Laut Tanjabtim

Musibah ini di saat warga menanti datangnya bulan suci Ramadan, yang tinggal satu hari lagi.
Rumah terbuat dari kayu itu terbakar sekitar pukul 14.3 tadi (31/7), tepatnya di Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi.
Kapolres Tanjabtim, AKPB Budi Wasono membenarkan informasi itu, melalui pesan singkat.
Ia mengatakan saat ini api belum berhasil dipadamkan.
Belum diketahui jumlah kerugian materil, dan jumlah korban akibat kebakaran itu.
"Diperkirakan di atas 100 rumah masyarakat terbakar, dan anggota masih berupaya melakukan evakuasi," katanya, Minggu (31/7)(*)
http://jambi.tribunnews.com/2011/07/31/ratusan-rumah-terbakar-di-kampung-laut-tanjabtim
Kapolres Tanjabtim, AKPB Budi Wasono membenarkan informasi itu, melalui pesan singkat.
Ia mengatakan saat ini api belum berhasil dipadamkan.
Belum diketahui jumlah kerugian materil, dan jumlah korban akibat kebakaran itu.
"Diperkirakan di atas 100 rumah masyarakat terbakar, dan anggota masih berupaya melakukan evakuasi," katanya, Minggu (31/7)(*)
http://jambi.tribunnews.com/2011/07/31/ratusan-rumah-terbakar-di-kampung-laut-tanjabtim
11 Jun 2011
Komplek Tamtama Dilalap Si Jago Merah

Api menghanguskan 10 rumah Tamtama di blok 1/ Kompi Bantuan Batalyon 142/ Ksatria Jaya yang letaknya bersebelahan dengan Makorem 042/ Garuda Putih, di Jalan Urip Sumoharjo kawasan Telanaipura Jambi.
Asal api sendiri diduga berasal dari konsleting arus pendek listrik dari salah satu rumah prajurit di barak tersebut, kobaran api pertama kali diketahui oleh salah satu warga penghuni barak sekitar pukul 17.30 sore. Saat kejadian berlangsung kondisi komplek dalam keadaan sepi, karena banyak ditinggal prajurit berlatih di batalyon.
Para prajurit yang sedang piket beserta warga sekitar berupaya untuk memadamkan api, namun api dengan cepat menjalar ke bangunan lain.
6 unit Damkar Kota Jambi yang datang ke lokasi kejadian, baru bisa memadamkan api satu jam setelah kejadian.
Meskipun tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Menurut keterangan Kepala Penerangan Korem 042/ Gapu, Mayor ARH. Alexius, api berasal dari rumah Praka Simanjuntak, “Api berasal dari arus pendek listrik (konsleting) di rumah salah satu anggota yang sedang latihan.”
Dengan musibah kebakaran yang melanda komplek prajurit ini, para korban kini ditampung sementara di aula Korem 042/Gapu.
Sedangkan data dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jambi, sejak awal tahun 2011 hingga pertengahan Juni ini, setidaknya telah terjadi 32 kasus kebakaran dan 60 persen diantaranya terjadi akibat konsleting arus pendek listrik. (rom-nug)
Para prajurit yang sedang piket beserta warga sekitar berupaya untuk memadamkan api, namun api dengan cepat menjalar ke bangunan lain.
6 unit Damkar Kota Jambi yang datang ke lokasi kejadian, baru bisa memadamkan api satu jam setelah kejadian.
Meskipun tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Menurut keterangan Kepala Penerangan Korem 042/ Gapu, Mayor ARH. Alexius, api berasal dari rumah Praka Simanjuntak, “Api berasal dari arus pendek listrik (konsleting) di rumah salah satu anggota yang sedang latihan.”
Dengan musibah kebakaran yang melanda komplek prajurit ini, para korban kini ditampung sementara di aula Korem 042/Gapu.
Sedangkan data dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jambi, sejak awal tahun 2011 hingga pertengahan Juni ini, setidaknya telah terjadi 32 kasus kebakaran dan 60 persen diantaranya terjadi akibat konsleting arus pendek listrik. (rom-nug)
7 Mei 2011
Tugboat Anugrah IX Terbakar Di Sungai Batanghari Jambi

Api yang membakar kapal Tugboat Anugrah IX milik Fajat Marindo, di Desa Teluk Jambu, Kecamatan Taman Raja, Kabupaten Muarojambi, mengakibatkan asap hitam membumbung tinggi di kawasan itu.
Menurut keterangan saksi mata, asal api diduga berasal dari percikan api las yang mengenai tangki minyak di kamar mesin hingga mengakibatkan kapal meledak.
Kapal yang sehari-harinya menarik muatan batu bara itu terbakar sekitar pukul empat sore waktu setempat saat tengah diperbaiki.
Petugas KPLP dan warga sekitar yang mengetahui kebakaran tersebut kemudian bahu membahu memadamkan api, dengan menerjunkan tiga kapal Tugboat untuk menyirami kapal naas tersebut.
Kerugian akibat musibah ini, diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah dan untuk memastikan penyebab kebakaran kapal Tugboat tersebut, kini sudah ditangan pihak kepolisian Polres Muarojambi (nug)
Kapal yang sehari-harinya menarik muatan batu bara itu terbakar sekitar pukul empat sore waktu setempat saat tengah diperbaiki.
Petugas KPLP dan warga sekitar yang mengetahui kebakaran tersebut kemudian bahu membahu memadamkan api, dengan menerjunkan tiga kapal Tugboat untuk menyirami kapal naas tersebut.
Kerugian akibat musibah ini, diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah dan untuk memastikan penyebab kebakaran kapal Tugboat tersebut, kini sudah ditangan pihak kepolisian Polres Muarojambi (nug)
Langganan:
Postingan (Atom)