Tampilkan postingan dengan label Razia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Razia. Tampilkan semua postingan

24 Jun 2012

Puluhan Pasang Terjaring Dalam Razia Hotel

JAMBI – Tim gabungan yang dikoordinir oleh Kadis Sosial dan Tenegakerja Kota Jambi semalam (23/6) melakukan razia pekerja seks komersial (PSK) menjelang datangnya bulan Ramadha di sejumlah tempat hotel melati di Kota Jambi, razia hotel-hotel terhenti satu tahun lebih.
Petugas dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Sosnaker) Kota Jambi, Poltabes Jambi serta Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Jambi dan instansi terkait lainnya.

Dari hasil razia gabungan tersebut yang dilaksanakan malam Minggu hingga dini hari, diawali dari hotel Camar dikawasan Gatsu, di hotel ini, petugas mencari sepasang yang menggaku sebagai suami istri namun tidak bisa menunjukan surat nikah dan usia keduanyapun jauh berbeda, akhirnya pasangan tersebut digiring ke truk Satpol PP Kota Jambi, sedangkan beberapa kamar ditinggal lari oleh penghuninya, seperti kamar 207, terdapat jilbab, bra, tas wanita dan alat isap sabu-sabu (bong), untuk melanjutkan razia, kasus penemuan alat isap sabu-sabu ditindak lanjuti pihak kepolisian sektor pasar dan anggota BNN.

Selanjutnya tim meluncur ke belakang Novita Hotel, yaitu hotel Jambi Raya, di hotel Jambi Raya petugas mendapatkan sepasang isang berlainan jenis tengah bermadu kasih, sedangkan di hotel Anggrek, hotel Mayang Sari I, hotel Dalia kosong, hal ini petugas tidak melakukan razia di hotel Pundi.

Seusai razia dikawasan Mayang Sari, petugas melakukan razia ke hotel-hotel didaerah Angso Duo, di hotel Sarina petugas Sosnaker tidak diijinkan razia oleh salah satu petugas dengan dalih mengapa hotel lain tidak di razia, disini sempat berdepat dan petugas Sosnaker minta penjaga hotel Sarina membuat surat pernyatakan menolak petugas gabungan razia, namun penjaga hotel tidak berani akhirnya membiarkan tim lakukan tugas. Razia yang dilakukan di hotel-hotel kelas melati ini cukup mengejutkan dan mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar tempat razia.

"pasangan muda-mudi itu tertangkap dalam kamar hotel sedeang berduaan dengan pasangan yang bukan suami istri (pasutri). Tapi sebagian hotel di Kota Jambi sepertinya sudah bersih dari prostitusi, biasanya beberapa hotel tersebut wanita yang terjaring cukup banyak. Mungkin rencana razia sudah bocor, hingga terget pada kabur sebelum dirazia oleh tim gabungan,"ujar salah satu petugas razia.

Razia dibagi dalam dua tim, yaitu di wilayah Pasar Kota Jambi, Kecamatan Jambi Timur, Kecamatan Telanaipura, Kecamatan Jelutung dan Kecamatan Kota Baru. Razia dimulai sekitar pukul 23.00 WIB hingga dini hari. (tim)

9 Agu 2011

Penertiban PMKS Terus Berlangsung

JAMBI - Penertiban terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Pemuda Urakan Namun Kreaktif (PUNK) menjelang bulan suci Ramadhan 1432/ Hijriah, terus dilakukan Dinas Sosial Tenaga Kerja (Dinsostek) Kota Jambi, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Bina Mitra Poltabes Jambi.
Sehari sebelumnya petugas gabungan menggelar operasi penertiban gelandangan atau pengemis (gepeng), dan anak jalanan (anjal), serta pemuda urakan namun kreaktif (PUNK), Senin pagi (8/8).

Dalam operasi kemarin 12 PMKS telah ditertibkan dan dibawa ke Kantor Dinsostek Kota Jambi. PMKS yang ditertibkan itu adalah gelandangan delapan orang, pengemis empat orang, anak punk sebanyak enam orang.

Sepertinya sepak terjang gepeng, anjal dan anak punk tidak henti-hentinya beroperasi, terbukti tim gabungan tadi sore (9/8), kembali gelar razia, mereka yang terjaring sehari sebelumnya, kembali terjaring dibeberapa lokasi, seperti di pasar beduk kawasan Mayang Sari, sedangkan anak punk mereka digaruk di kawasan Mayang Sari (gang Golden Kid).

Enam anjal yang diamankan petugas saat sedang minta-minta di pasar beduk, selainnya diamankan di persimpangan BI Telanaipura, dan Traffig Light Simpang Pulai. Bahkan petugas memergoki seorang anjal yang sedang teler akibat menghirup lem aika aibon dibawah jembatan sungai marem.

Menurut Kepala Dinsostek Kota Jambi, Kaspul, operasi ini menindaklanjuti laporan masyarakat yang masuk ke kantornya. Menurutnya, “Masyarakat banyak mengeluhkan keberadaan gepeng, anjal dan anak punk yang dinilai merusak keindahan dan ketertiban kota”. (rom-nug)

30 Apr 2011

Puluhan Remaja Terjaring Dalam Razia PSK

JAMBI - Razia pekerja seks komersial (PSK) di sejumlah tempat hotel melati di Kota Jambi kembali digelar pada malam Sabtu hingga dini hari (30/4), razia PSK sempat terhenti satu tahun lebih.
Petugas dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Sosnaker) Kota Jambi, Poltabes Jambi serta Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Jambi dan instansi terkait lainnya.

Dari hasil razia gabungan tersebut yang dilaksanakan Sabtu malam. Razia yang dilakukan di hotel-hotel kelas metali cukup mengejutkan, yang menjaring 22 wanita dan laki-laki 16 orang.

"pasangan muda-mudi itu tertangkap dalam kamar hotel sedeang berduaan dengan pasangan yang bukan suami istri (pasutri). Tapi sebagian hotel di Kota Jambi sepertinya sudah bersih dari prostitusi, biasanya beberapa hotel tersebut wanita yang terjaring cukup banyak. Mungkin rencana razia sudah bocor, hingga terget pada kabur sebelum dirazia oleh tim gabungan,"ujar salah satu petugas razia.

Menurut Kepala Kantor Sosnaker Kota Jambi, Kaspul, SH. ME, razia yang dilakukan pihaknya baru kali pertama di tahun 2011. "tujuan razia adalah untuk menekan maraknya PKS di Kota Jambi,"katanya.

Sementara itu ada beberapa kamar hotel hotel, tak satu pun oknum yang ditemukan. Namun tv menyala, handuk yang berserakan, tempat tidur yang masih hangat, serta botol minuman, tetapi penghuninya sudah lari.

Razia dibagi dalam dua tim, yaitu di wilayah Pasar Kota Jambi, Kecamatan Jambi Timur, Kecamatan Telanaipura, Kecamatan Jelutung dan Kecamatan Kota Baru. Razia dimulai sekitar pukul 23.00 WIB.

Tim yang melakukan razia di Pasar Jambi sempat terjadi kejar-kejaran dengan beberapa PSK yang sedang menunggu para hidung belang dibelakang Novita Hotelt

Bahkan banyak terdapat hidung belang yang membawa wanita usia muda ke hotel, dan juga ditemukan beberapa pasang yang usianya cukup senja sedang bercinta di dalam hotel (rom)

20 Mar 2011

Hidup Sehat “Tanpa Narkoba”

JAMBI – Dengan motto, Hidup Sehat “Tanpa Narkoba” semalam Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jambi, secara mendadak kembali melakukan razia narkoba dan tes urine terhadap pengunjung tempat hiburan malam terindikasi menjadi tempat peredaran narkotika dan hotel di Kota Jambi, Minggu dinihari (20/3).
Razia dipimpin Kompol Khairul Salahudin di dua lokasi, yaitu tempat hiburan karauke “Intan” di Jalan Pangeran Hidayat dan Hotel melati Tepian Batanghari kawasan Aurduri, Kota Jambi. "Razia dan sekaligus tes urine tersebut dilakukan secara mendadak terhadap tamu di Hotel Tepian Batanghari kawasan Auduri, agar hasilnya memang bisa maksimal," ujar Kompol Khairul Salahudin.

Di Hotel Tepian Batanghari BNP mengamankan satu pasangan, Tarigan dan Serly yang menginap di kamar No. 236 dan menyimpan barang bukti alat hisap shabu (bong) di dalam laci disamping ranjang.

Setelah diperiksa seksama, ternyata urine keduanya positif mengandung meamphetamin dan keduanyapun digiring petugas ke kantor BNP di Kota Jambi berikut barang bukti alat hisap shabu-shabu.

Sedangkan dari kamar No. 227 petugas menemukan satu pasangan remaja yang mengaku sebagai pasutri namun mereka tidak bisa menunjukan surat nikah dan identitas diri (KTP). Saat digrebek keduanya dalam kondisi bugil, namun petugas tidak mengambil tindakan lantaran tidak menemukan narkotika, sedangkan diduga penghuni kamar No. 226 melarikan diri liwat jendela, mungkin terdengar ada razia, kondisi ranjang dalam keadaan acak-acakan dan AC masih hidup.

Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk pencegahan beredarnya narkoba di Provinsi Jambi, sehingga dengan adanya kegiatan seperti ini, barang haram tersebut tidak sampai beredar di Jambi, terutama di tingkat pelajar.

Kabid Pemberantasan Narkotika BNP Provinsi Jambi, Kompol Khairul Salahudin, selaku ketua tim, mengatakan, tim razia terdiri dari lima orang anggota BNP, Satuan Narkoba Polda Jambi tujuh orang, Satpol PP Provinsi lima orang, Balai POM satu orang dan Laboratorium Kesehatan Provinsi dua orang.

Kini narkotika semakin mengancam Jambi, pasalnya kini anak pelajarpun sudah pada pakai narkotika, peredaran narkotika sudah menyentuh ke semua kalangan. Mulai dari pengusaha, mahasiswa, pelajar, pegawai negeri sipil (PNS) hingga aparat keamanan (kepolisian dan TNI) pun ada yang sudah terkontaminasi oleh barang mematikan itu. Makanya tak heran, menurut data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Jambi masuk dalam salah satu kawasan daerah peredaran narkoba terbesar di Indonesia. (Rom)