Pernikahan Adat di Klenteng |
JAMBI – Sejak hak sipil agama Khonghucu diakui pemerintah bersama agama lainnya, maka saat ini umat Khonghucu sudah mulai melakukan pernikahan di Klenteng dan ini dapat dilihat saat pemberkatan pernikahan Handoko denga Erflon Carina dilakukan di Klenteng MAKIN Say Che Tien Lorong KONI IV, Kelurahan Talang Jauh, Kecamatan Jalutung, Kota Jambi.
"Sampai saat ini sudah ada puluhan pasang penganten yang menikah di MAKIN Klenteng Say Che Tien Jambi dan ini memang suatu hal yang menggembirakan bagi umat Khonghucu. Kalau ada umat yang ingin menikah di sini, kami sangat senang karena dapat melayani umat Khonghucu di Klenteng," sebut ketua Makin Sai Che Tien Darmadi Tekun (The Kien Peng), siang tadi (16/9).
Pemberkatan pernikahan adat Khonghucu saat ini hanya di Klenteng Say Che Tien Jambi yang dipimpin rohaniawan umat Khonghucu, The Lien Teng. Namun pernikahan juga dapat dilakukan di Klenteng-Klenteng lainnya di kota Jambi, karena Khonghucu sebagai pelayan umat, bukan dilayani sesuai dengan ajaran agama Khonghucu.
Tambah Kien Peng, Kini perkembangan agama Khonghucu di Jambi sudah ada kemajuan, hal itu dapat dilihat dari pembentukan Majelis Agama Koungucu Indonesia (MAKIN) Jambi, kini sudah ada 4 Klenteng di Kota Jambi yang menjadi, diantaranya MAKIN Sai Che Tien, MAKIN Leng Chun Keng, MAKIN Hok Sin Tong dan MAKIN Gi Hong Tong dan 1 di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjab Barat. Tidak tertutup dalam waktu dekat ini akan bertambah beberapa Klenteng lagi, saat ini sedang memproses administrasi kelengakapan syarat-syarat.
Pada kesempatan itu juga Kien Peng juga mengakui bahwa pihaknya juga terus berusaha untuk menyosialisasikan keberadaan MAKIN Jambi. Hal tersebut dikarenakan selama ini umat Khonghucu Jambi banyak yang tidak mengetahui tempat pernikahan di Klenteng, makanya ke depan pihaknya terus berusaha untuk menyosialisasikan masalah pernikahan umat Khonghucu.
"Jadi di sini kami menerima siapa saja yang ingin menikah disini. Sebab, memang saat ini sudah memiliki rohaniawan yang bisa menikahkan orang. Tapi hanya menikahkan saja, sedangkan resepsinya tergantung yang mempelai," akunya.
Sementara itu orangtua mempelai Handoko denga Erflon Carina yang menikah di MAKIN Klenteng Say Che Tien Jambi, Siau Lie, mengatakan bahwa sangat senang dan bahagia keluarga menikahkan putra sulungnya di Klenteng.
"Karena agama kami Khonghucu, maka harus menikahkan anak kita di Klenteng dan kita senang karena di Jambi sekarang sudah bisa menikah di Klenteng. Padahal selama ini tidak ada sama sekali dan sebagai umat Khonghucu kebingungan. Dalam keluarga kami memang ini yang pertama kali dilakukan," sebut Saiu Lie siang tadi.
Dikatakanya bila sudah ada pernikahan di Klenteng maka pihaknya dapat menikahkan keluarganya sesuai syarat yang diberikan. Tapi yang terpenting bagi dirinya ada tempat khusus umat Konghucu untuk menikahkan keluarganya. "Kami penuhi syaratnya, kan sama saja pernikahan itu sesuai agama masing-masing. Jelasnya dalam pernikahan itu utamanya niatnya, karena memang kita harus menikah sesuai dengan agama yang kita anut," jelasnya.
Menurut agama Khonghucu, pernikahan dimulai dengan pemasangan gaharu (hio) pada altar Tuhan (tien) dan dilanjutkan dengan sembahyang kepada Tuhan. Lalu dilanjutkan di depan altar Sin Beng dan saat itu kita menyampaikan kepada Tuhan dan Sin Beng bahwa kita akan melangsungkan pernikahan ditempat itu dan berjanji akan menjalankan keluarga sebaik-baik mungkin.
Tradisi dan ritual yang dilakukan sama seperti sembahyang biasa, tetapi memang niat dalam sembahyang tersebut saja berbeda dengan biasa. Setelah menyelesaikan ritual maka kedua mempelai menandatangani surat Nikah dari MATAKIN Jambi disaksikan rohaniawan, saksi-Saksi dan kedua orangtua. Selanjutnya dilakukan tukar cincin kedua mempelai sebagai tanda sudah menikah. (rom)
http://ayojambi.com/
http://www.banyurawa.com/
http://tradisi-jambi.blogspot.com/
http://multi-nusantara.blogspot.com/
http://komunitas-jambi.blogspot.com/
http://media-fotografers.blogspot.com/
http://multmedia.multiply.com/
http://pexi-jambi.blogspot.com/
http://jambi-xiangqi.blogspot.com/
http://the-hok.blogspot.com/
http://www.youtube.com/my_videos
http://www.kompas.com
http://www.1newspot.com/
"Sampai saat ini sudah ada puluhan pasang penganten yang menikah di MAKIN Klenteng Say Che Tien Jambi dan ini memang suatu hal yang menggembirakan bagi umat Khonghucu. Kalau ada umat yang ingin menikah di sini, kami sangat senang karena dapat melayani umat Khonghucu di Klenteng," sebut ketua Makin Sai Che Tien Darmadi Tekun (The Kien Peng), siang tadi (16/9).
Pemberkatan pernikahan adat Khonghucu saat ini hanya di Klenteng Say Che Tien Jambi yang dipimpin rohaniawan umat Khonghucu, The Lien Teng. Namun pernikahan juga dapat dilakukan di Klenteng-Klenteng lainnya di kota Jambi, karena Khonghucu sebagai pelayan umat, bukan dilayani sesuai dengan ajaran agama Khonghucu.
Tambah Kien Peng, Kini perkembangan agama Khonghucu di Jambi sudah ada kemajuan, hal itu dapat dilihat dari pembentukan Majelis Agama Koungucu Indonesia (MAKIN) Jambi, kini sudah ada 4 Klenteng di Kota Jambi yang menjadi, diantaranya MAKIN Sai Che Tien, MAKIN Leng Chun Keng, MAKIN Hok Sin Tong dan MAKIN Gi Hong Tong dan 1 di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjab Barat. Tidak tertutup dalam waktu dekat ini akan bertambah beberapa Klenteng lagi, saat ini sedang memproses administrasi kelengakapan syarat-syarat.
Pada kesempatan itu juga Kien Peng juga mengakui bahwa pihaknya juga terus berusaha untuk menyosialisasikan keberadaan MAKIN Jambi. Hal tersebut dikarenakan selama ini umat Khonghucu Jambi banyak yang tidak mengetahui tempat pernikahan di Klenteng, makanya ke depan pihaknya terus berusaha untuk menyosialisasikan masalah pernikahan umat Khonghucu.
"Jadi di sini kami menerima siapa saja yang ingin menikah disini. Sebab, memang saat ini sudah memiliki rohaniawan yang bisa menikahkan orang. Tapi hanya menikahkan saja, sedangkan resepsinya tergantung yang mempelai," akunya.
Sementara itu orangtua mempelai Handoko denga Erflon Carina yang menikah di MAKIN Klenteng Say Che Tien Jambi, Siau Lie, mengatakan bahwa sangat senang dan bahagia keluarga menikahkan putra sulungnya di Klenteng.
"Karena agama kami Khonghucu, maka harus menikahkan anak kita di Klenteng dan kita senang karena di Jambi sekarang sudah bisa menikah di Klenteng. Padahal selama ini tidak ada sama sekali dan sebagai umat Khonghucu kebingungan. Dalam keluarga kami memang ini yang pertama kali dilakukan," sebut Saiu Lie siang tadi.
Dikatakanya bila sudah ada pernikahan di Klenteng maka pihaknya dapat menikahkan keluarganya sesuai syarat yang diberikan. Tapi yang terpenting bagi dirinya ada tempat khusus umat Konghucu untuk menikahkan keluarganya. "Kami penuhi syaratnya, kan sama saja pernikahan itu sesuai agama masing-masing. Jelasnya dalam pernikahan itu utamanya niatnya, karena memang kita harus menikah sesuai dengan agama yang kita anut," jelasnya.
Menurut agama Khonghucu, pernikahan dimulai dengan pemasangan gaharu (hio) pada altar Tuhan (tien) dan dilanjutkan dengan sembahyang kepada Tuhan. Lalu dilanjutkan di depan altar Sin Beng dan saat itu kita menyampaikan kepada Tuhan dan Sin Beng bahwa kita akan melangsungkan pernikahan ditempat itu dan berjanji akan menjalankan keluarga sebaik-baik mungkin.
Tradisi dan ritual yang dilakukan sama seperti sembahyang biasa, tetapi memang niat dalam sembahyang tersebut saja berbeda dengan biasa. Setelah menyelesaikan ritual maka kedua mempelai menandatangani surat Nikah dari MATAKIN Jambi disaksikan rohaniawan, saksi-Saksi dan kedua orangtua. Selanjutnya dilakukan tukar cincin kedua mempelai sebagai tanda sudah menikah. (rom)
http://ayojambi.com/
http://www.banyurawa.com/
http://tradisi-jambi.blogspot.com/
http://multi-nusantara.blogspot.com/
http://komunitas-jambi.blogspot.com/
http://media-fotografers.blogspot.com/
http://multmedia.multiply.com/
http://pexi-jambi.blogspot.com/
http://jambi-xiangqi.blogspot.com/
http://the-hok.blogspot.com/
http://www.youtube.com/my_videos
http://www.kompas.com
http://www.1newspot.com/