17 Okt 2010

7 Juta Warga Filipina Siaga Topan Megi

MANILA, KOMPAS.com - Satu topan yang mendekati Filipina meningkatkan kekuatannya menjadi topan super dengan kecepatan angin lebih dari 250 km per jam, pada Minggu (17/10/2010).

Program pengungsian telah dimulai, sementara 20 provinsi berada dalam siaga sebelum hujan lebat yang diperkirakan pada Senin.

Topan Megi Minggu melanda utara pulau Luzon, daerah tanaman padi dan jagung.

Pemerintah Filipina menganjurkan sekitar tujuh juta orang di lokasi serangan langsung topan itu agar menyimpan persediaan pangan dan obat-obatan.

Para pakar cuaca mengatakan, gelombang di lepas pantai dapat mencapai setinggi 14 meter dan menganjurkan masyarakat tidak mengunjungi daerah itu.

"Topan Megi dapat menimbulkan banjir bandang, tanah longsor dan gelombang badai. Manila diperkirakan tidak terkena dampak topan itu," katanya.

Laman internet Badai Tropis mengatakan, Megi meningkat menjadi topan super berskala 5, dengan kecepatan angin 250 km per jam dan akan tetap mempertahakan kekuatan itu ketika melintasi Luzon utara.

Gubernur Cagayan utara, Alvaro Antonio mengemukakan kepada Reuters topan itu dapat menimbulkan kehancuran berat pada tanaman padi.

"Berdasarkan perkiraan kami, sekitar 50-60 persen dari produksi padi kami bisa rusak atau hancur. Kami adalah produksi penting
beras," katanya.

Lembah Cagayan memproduksi sekitar sepertiga dari beras negara itu. Kepala badan beras negara itu bulan lalu mengatakan hasil beras berkurang sekitar 3,2 juta ton dari 17,4 juta ton yang diproyeksikan tahun ini.

Tahun lalu, negara itu kehilangan 1,3 juta ton padi setelah tiga topan kuat menghancurkan wilayah itu pada September dan Oktober.

"Megi, badai tropis ke-10 dan terkuat melanda negara itu tahun ini, berada sekitar 490 km timur Luzon utara dan bergerak dengan kecepatan angin 22 km per jam ke arah provinsi Cagayan," kata pakar cuaca Aldozar Aurelio, Minggu.

"Topan Juan juga meningkat, tetapi bergerak perlahan ketika menuju arah barat ke Cagayan. Topan itu kekuatannya menjadi berlipat sebelum menghantam daratan," kata Aurelio.

"Megi dapat menurunkan hujan seperti topan Ketsana, yang menggenangi 80 persen Manila tahun 2009," katanya.

"Masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai, pinggir sungai dan daerah yang rendah di provinsi Cagayan utara mulai mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, kata Benito Ramos, kepala badan bencana Filipina.

Truk-truk, perahu-perahu karet, kendaraan-kendaraan ampibi dan generator telah dikirim ke daerah utara itu untuk memberi pertolongan dan penyelamatan. Sekolah-sekolah di daerah utara itu akan ditutup, Senin.

Megi diperkirakan akan melintasi Luzon utara, Senin dan menuju Laut China Selatan, pada Selasa, lalu menuju China.

Pada Juli, angin topan yang kuat telah menewaskan 102 orang. Topan tersebut bergerak diluar prakiraan para pakar dan menghantam Manila.

Topan memporak-porandakan aliran listrik di seluruh kota berpenduduk 12 juta jiwa itu, yang memicu Presiden Benigno Aquino memecat kepala badan cuaca negara itu.

http://internasional.kompas.com/read/2010/10/17/16260671/