2 Okt 2010

Harimau Jadi-jadian Buru Wanita

BARABAI, KOMPAS.com - Sudah satu bulan terakhir warga Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan resah dengan maraknya isu hantu yang berwujud harimau yang mencakar warga. Akibat isu tersebut sejumlah kampung di beberapa desa melakukan ronda malam massal.

Berjaga di luar rumah secara berkelompok dilakukan untuk menangkal datangnya hantu tersebut. Sementara sebagian warga lainya yang takut lebih memilih tidur dan tidak berani keluar rumah.

Kabar yang berkembang dari mulut ke mulut di tengah masyarakat, hantu harimau tersebut muncul saat malam hari untuk kemudian memburu dan mencakar mangsanya. Bahkan, adanya beberapa warga yang mengaku pernah menjadi korban, menambah keresahan warga lainnya.

Sejumlah perangkat desa dan tokoh masyarakat pun terpaksa turun tangan menenangkan kecemasan warga. Mereka mencoba menelusuri isu yang telah menyebar hingga ke pelosok desa tersebut.

"Katanya sih ada manusia berwujud harimau yang mencakar warga. Namun saat kita telusuri di mana korban yang pernah ditemui ternyata tidak ada sama sekali," kata A Chandra, warga Putera Harapan Matang Ginalon, Kecamatan Pandawan, Jumat (1/10/2010).

Menurutnya, sesuai keterangan sejumlah warga munculnya isu harimau jadi-jadian itu berawal saat ada salah satu warga yang menganut ilmu hitam kesugihan. 

"Karena tidak memenuhi syarat warga tersebut berubah menjadi hantu dan meneror warga," terangnya.

Hantu harimau tambah Chandra hanya mengincar wanita usia lanjut yang menopouse dan sudah berhenti mengalami haid. Hantu harimau datang mengetuk pintu warga setelah dibuka langsung dicakar dan lari.

"Kabarnya sudah ada beberapa korban, tapi saat kita telusuri tidak ada ketemu korban yang pastinya," ujarnya.

Disebut Hantu harimau karena berdasarkan bayangan warga hantu tersebut wujudnya manusia namun wajahnya seperti harimau yang memiliki belang dan taring serta kuku yang panjang untuk mencakar.

"Ada yang bilang hantu itu wujudnya laki-laki dan ada juga perempuan tapi berambut panjang," katanya.

Sementara warga yang termakan isu tersebut memilih tidak berani tidur di rumah sendiri karena takut didatangi hantu harimau dan memilih tidur bersama keluarganya.

"Sejak beberapa malam ini saya tidur berkelompok dengan keluarga saya takut didatangi hantu harimau," kata Wahidah (52) warga Jalan Perintis Kemerdekaan Gang Veteran RT 8, Barabai Darat.

Karena takut dan terjaga hampir sepanjang malam dalam seminggu terakhir, aktivitas wanita PNS di lingkungan Dinas Pendidikan ini di siang hari praktis terganggu.

Kapolres HST AKBP Hendro Wahyudin mengakui sejak beberapa hari lalu telah mendengar isu adanya hantu harimau yang semakin hari menyebar dari mulut ke mulut.

"Keberadaan hantu itu sejauh ini hanya didasarkan pada cerita dari mulut ke mulut. Orang-orang yang kita datangi mengaku hantu itu hanya katanya..katanya, tapi tak jelas siapa orang yang pernah melihat langsung hantu itu," ucapnya.

Hendro menduga isu ini sengaja dihembuskan untuk mengambil kesempatan kecemasan warga untuk melakukan kriminal. Situasi itu bisa dimanfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab.

http://regional.kompas.com/read/2010/10/02/08041377/