XIANGTAN, KOMPAS.com - Tidak semua kecacatan secara fisik berakhir dengan penderitaan yang berkepanjangan, seperti yang dialami Xu Yuehua, seorang ibu cacat yang tidak memiliki dua kaki alias buntung.
Padahal, Xu Yuehua, 55 tahun yang lalu dilahirkan sebagai anak yang normal dan tumbuh menjadi gadis cantik yang normal.
Namun, sekitar 37 tahun yang lalu Xu Yuehua mengalami kecelakaan hebat. "Saya kehilangan kedua kaki saya. Saat itu saya sempat putus asa, namun saya tidak boleh menyerah," katanya.
Xu lalu memutuskan untuk mengabdikan sisa hidupnya dengan melayani sesama terutama anak yatim piatu.
Selama 37 tahun dia mengabdikan diri dengan mengadopsi dan mengangkat anak hingga berjumlah 130 anak.
Para anak asuhnya ini berada di Institut Kesejahteraan Sosial Xiangtan, Provinsi Hunan, China Tengah. Dia mengasuh sendirian, dengan menggunakan bangku kecil tempat dia bergerak dan berpindah dari satu tempat tidur menuju tempat tidur yang lain.
Ketika harus melakukan perjalanan yang agak jauh, salah satu anak angkatnya dengan akan menggendong Xu. "Dia anak yang kuat. Aku digendong untuk pergi yang agak jauh," katanya.
Xu mengaku tidak pernah menyesali keputusannya dalam melayani anak yatim tersebut. Dia justru mendapat kebahagiaan dengan pekerjaannya tersebut.
http://internasional.kompas.com/read/2010/10/08/02185487/
Padahal, Xu Yuehua, 55 tahun yang lalu dilahirkan sebagai anak yang normal dan tumbuh menjadi gadis cantik yang normal.
Namun, sekitar 37 tahun yang lalu Xu Yuehua mengalami kecelakaan hebat. "Saya kehilangan kedua kaki saya. Saat itu saya sempat putus asa, namun saya tidak boleh menyerah," katanya.
Xu lalu memutuskan untuk mengabdikan sisa hidupnya dengan melayani sesama terutama anak yatim piatu.
Selama 37 tahun dia mengabdikan diri dengan mengadopsi dan mengangkat anak hingga berjumlah 130 anak.
Para anak asuhnya ini berada di Institut Kesejahteraan Sosial Xiangtan, Provinsi Hunan, China Tengah. Dia mengasuh sendirian, dengan menggunakan bangku kecil tempat dia bergerak dan berpindah dari satu tempat tidur menuju tempat tidur yang lain.
Ketika harus melakukan perjalanan yang agak jauh, salah satu anak angkatnya dengan akan menggendong Xu. "Dia anak yang kuat. Aku digendong untuk pergi yang agak jauh," katanya.
Xu mengaku tidak pernah menyesali keputusannya dalam melayani anak yatim tersebut. Dia justru mendapat kebahagiaan dengan pekerjaannya tersebut.
http://internasional.kompas.com/read/2010/10/08/02185487/