JAMBI - Seyogyanya pemerintah membangun infrastruktur jalan raya untuk kelancaran aktifitas warga dan perekonomian, namun apa jadinya apabila jalan yang dibangun itu asal-asalan, dalam tempo singkat kondisi jalan tersebut kembali rusak parah.
Jalan Lingkar Selatan Jambi sepanjang kurang lebih sebelas kilometer kini kondisinya sangat memprihatinkan, selain berdebu, berlubang dan berlumpur, akibat jalan rusak kendaraan yang melintas pun banyak menemui hambatan serta tidak sedikit yang mengalami musibah seperti mobilnya terguling.
Pergesekan antara warga dan para sopir truck pun kerap terjadi, karena warga menuding para sopir sebagai biang kerok kerusakan jalan dengan membawa beban bermuatan berat.
Namun jika pemerintah setempat tak juga kunjung bertindak, maka dikuatirkan masyarakat setempat akan menjadi korbannya. Meski berulang kali diperbaiki, jalanan sepanjang sebelas kilometer dari simpang pal sepuluh hingga simpang jerambah bolong lagi-lagi mengalami kerusakan.
Karena kondisi jalan yang kian rusak, membuat kendaraan yang melintas pun banyak menemui hambatandan tak sedikit yang terguling¸ seperti kita ketahui, jalan di Lingkar Selatan, selama ini diprioritaskan untuk kendaraan berat seperti truck dan bus agar tidak masuk melewati kota.
Akibat kurangnya pengawasan dan buruknya kualitas pengerjaan jalan Lingkar Selatan, maka jalanan ini pun kerap rusak kembali, walaupun sudah diperbaiki dengan anggaran yang cukup besar.
Jalan Lingkar Selatan Jambi sepanjang kurang lebih sebelas kilometer kini kondisinya sangat memprihatinkan, selain berdebu, berlubang dan berlumpur, akibat jalan rusak kendaraan yang melintas pun banyak menemui hambatan serta tidak sedikit yang mengalami musibah seperti mobilnya terguling.
Pergesekan antara warga dan para sopir truck pun kerap terjadi, karena warga menuding para sopir sebagai biang kerok kerusakan jalan dengan membawa beban bermuatan berat.
Namun jika pemerintah setempat tak juga kunjung bertindak, maka dikuatirkan masyarakat setempat akan menjadi korbannya. Meski berulang kali diperbaiki, jalanan sepanjang sebelas kilometer dari simpang pal sepuluh hingga simpang jerambah bolong lagi-lagi mengalami kerusakan.
Karena kondisi jalan yang kian rusak, membuat kendaraan yang melintas pun banyak menemui hambatandan tak sedikit yang terguling¸ seperti kita ketahui, jalan di Lingkar Selatan, selama ini diprioritaskan untuk kendaraan berat seperti truck dan bus agar tidak masuk melewati kota.
Akibat kurangnya pengawasan dan buruknya kualitas pengerjaan jalan Lingkar Selatan, maka jalanan ini pun kerap rusak kembali, walaupun sudah diperbaiki dengan anggaran yang cukup besar.
