5 Mei 2011

Mengupayakan Candi Muarojambi Diakui Dunia

Situs Candi Muarojambi sampai saat ini masih jadi andalan Provinsi Jambi sebagai daerah tempat tujuan wisata. Hanya karena kurang promosi, sehingga kawasan ini hanya dikenal masyarakat setempat.

Sebagai peninggalan kerajaan Sriwijaya, situs ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi. Bahkan situs ini jika diurus dengan benar bukan tidak mungkin bisa diandalkan dan layak dijadikan sebagai tempat tujuan wisata dunia.
Melihat itu, masyarakat peduli Candi Muarojambi (The Society of Muarojambi Temple/ The SOMT) kini tengah berupaya memperjuangkan situs candi Muarojambi yang terdapat di Kabupaten Muarojambi agar dapat dikenal sekaligus menjadi warisan dunia.
“Sampai sekarang The Somt terus memperjuangkan Candi Muarojambi agar bisa dikenal di mancanegara melalui berbagai kegiatan dan publikasi serta mengupayakan sampai ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (Unesco),” kata salah satu pengurus The SOMT, di Jambi, Jumat 1 April 2011.

Masyarakat peduli Candi Muarojambi sudah melakukan kegiatan pengenalan situs candi tersebut sejak satu tahun lalu melalui program yang sudah disusun dan terencana. The SOMT juga telah menjalani kerja sama dengan pemerintah daerah dan provinsi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat untuk bersama-sama memperjuangkan Candi Muarojambi bisa lebih dikenal dunia dan diakui sebagai salah satu warisan dunia.

Berbagai kegiatan yang telah dilakukan di antaranya menjalin kerja sama dengan Pemerintah India, khususnya wilayah Nelanda yang memiliki kesamaan, sebab di sana ada prasasti tentang ajaran agama Buddha yang juga terdapat di situs candi Muarojambi tersebut.

Jalinan kerja sama tersebut sudah mulai berjalan, kedua belah pihak sudah melalukan saling kunjungan ke negara masing-masing, termasuk ke Nelanda, India beberapa waktu lalu.

Di kawasan situs percandian Muarojambi terdapat Candi Astano, Candi Tinggi, Candi Gumpung, Candi Kembar Batu, Candi Gedong, Candi Kedaton dan Candi Koto Mahligai dan dilihat dari arsitekturnya, bangunan tersebut merupakan peninggalan kebudayaan Budha pada abad IV dan V Masehi.

Di kompleks percandian Muarojambi juga terdapat Candi Kembar Batu, letaknya sekitar 250 meter di tenggara Candi Tinggi yang dibatasi oleh pagar keliling yang berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran yang tidak sama setiap sisinya, dan di sana juga pernah ditemukan Gong Cina oleh para arkeolog.

Sampai awal abad XXI, di situs percandian Muarojambi telah teridentifikasi kurang lebih terdapat 110 bangunan candi yang terdiri dari 39 kelompok candi.
Bangunan candi tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Melayu hingga Kerajaan Sriwijaya, yang berlatar belakang kebudayaan Melayu Budhis dan diperkirakan candi-candi tersebut mulai dibangun sejak abad IV M, salah satu di antara kelompok candi tersebut adalah Candi Gumpung.(ant/hms)

http://matanews.com/2011/04/01/mengupayakan-candi-muarojambi-diakui-dunia/