7 Des 2011

Ibu dan Anak Lompat ke Air Panas Semurup

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI – Warga Renah Surian, Desa Gedang, Kecamatan Sungaipenuh, Kota Sungaipenuh, Irmayanti (31) dan anaknya Yulia (8), melompat ke dalam Air Panas Semurup, di Sungai Penuh, Selasa (6/12) pukul 15.00.

Peristiwa tersebut membuat warga setempat terkejut, dan segera datang ke lokasi untuk memberikan pertolongan. Namun sayang, upaya dari warga terlambat, karena Yulia sudah meninggal dunia.
"Warga terkejut begitu mengetahui ada perempuan bersama anaknya nyebur ke air panas. Mengetahui hal tersebut, warga berhamburan ke lokasi dan mencoba memberikan pertolongan,” ujar warga di sekitar air panas tersebut, saat dikonfirmasi Tribun, kemarin.

Seorang saksi, Amswardi, mengaku ikut mengevakuasi kedua korban dari dalam air panas tersebut. Saat itu dia terkejut mendengar teriakan, setelah melihat kedua korban berada di dalam air panas, dia dan warga lainnya langsung membantu mengevakuasi.

Kita tidak melihat kapan mereka (Irmayanti dan Yulia, red) masuk ke air panas. Kita tidak memperhatikan orang-orang di sana. Kita baru tahu setelah ada yang berteriak kesakitan,” terangnya.

Kapolres Kerinci AKBP Ismail, melalui Kapolsek Air Hangat AKP Ardi, saat diminta komentarnya, mengatakan ada warga yang bunuh diri di Air Panas Semurup. Begitu menerima laporan, kami langsung ke TKP, namun sayang satu korbannya sudah meninggal,” katanya.

Korban Sempat Diselamatkan Warga
Kapolsek Air Hangat, AKP Ardi mengatakan, warga sekitar mengetahui adanya percobaan bunuh diri setelah korban bernama Irmayanti berteriak di dalam air panas. Mendengar teriakan itu warga langsung datang ke lokasi untuk memberikan pertolongan.

Meskipun berhasil diselamatkan warga, kondisi Irmayanti kritis. Sekujur tubuhnya dipenuhi luka bakar. Ia langsung dilarikan ke RSUD Mayjend HA Thalib untuk mendapatkan pertolongan.

"Dari keterangan yang kita dapat dari keluarga korban, diduga korban hendak bunuh diri. Sebelum melakukannya korban sempat meninggalkan pesan surat kepada warga setempat, yang berisikan indentitas dan alamat korban. Saat ini kita masih mencari siapa warga yang memegang kertas tersebut," jelasnya.

AKP Adri, mengatakan, untuk tahun 2011 ini, baru kali ini air panas tersebut memakan korban. Sementara sepanjang tahun 2011 tercatat lima kali percobaan bunuh diri oleh orang yang berbeda, tetapi berhasil digagalkan.

"Ini baru yang memakan korban untuk tahun ini. Sebelumnya ada lima percobaan bunuh diri, umumnya dari kalangan perempuan, namun berhasil dicegah oleh warga setempat," jelasnya.

Irma Bunuh Diri Karena Persoalan Keluarga

Sungguh Tragis nasib yang harus dialami Irmayanti (31) dan anaknya Yulia (8), Warga Renah Surian, Desa Gedang, Kecamatan Sungaipenuh, Kota Sungaipenuh. Keduanya tewas setelah melompat ke Air Panas Semurup.

Irmayanti yang sempat diselamatkan dan dirawat di RSUD Mayjend HA Thalib, Sungaipenuh, akhirnya meninggal Selasa (6/12) malam sekitar pukul 20.30.

Irmayanti diduga sedang mengalami goncangan kejiwaan, karena adanya persoalan keluarga, sehingga nekat membawa anaknya ikut bunuh diri dalam Air Panas Semurup.

Karena peristiwa tersebut, puluhan tetangga dan keluarga korban histeris saat sampai di rumah sakit, terlebih ketika melihat kondisi Irmayanti dan anaknya Yulia yang mengenaskan.

Menurut keterangan keluarga korban, Amril, korban sedang terbelit utang kepada beberapa warga. Hanya saja jumlah utang tersebut tidak terlalu besar, dan bisa diselesaikan andaikan saja korban tidak ingin mengakhiri hidupnya.

Dari keterangan anak kedua korban, kemarin pagi ibunya sempat bercerita bahwa ia mendapat mimpi buruk dikejar-kejar oleh segerombolan orang. Kemarin ibu sempat cerita kalau dia pernah bermimpi,” katanya kepada warga.

Dan sekitar pukul 14.30 kemarin, korban pamit kepada anak keduanya dan tetangganya untuk pergi ke Desa Sumur Anyir, Kecamatan Sungaipenuh. Namun ternyata bukan ke Sumur Anyir, namun ke Air Panas Semurup untuk bunuh diri.

http://jambi.tribunnews.com/2011/12/07/ibu-dan-anak-lompat-ke-air-panas-semurup