JAMBI - Anak adalah penerus bangsa dan merupakan harapan orangtua, sebagai orang tua kita harus memantau kegiatan anak kita se dini mungkin. Mereka sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya jika tidak diperhatikan bisa mengubah sikap mental dan psikologi anak tersebut.
Diera sekarang ini segala informasi dengan cepat didapat baik melalui jaringan internet atau media cetak maupun televisi. makanya setiap waktu kejahatan terlihat dimata maupun kejahatan itu tersembunyi. Namun moral anak sedang dijajah walaupun tidak terlihat.
Dapat kita lihat banyaknya anak yang putus sekolah, perkosaan dimana-mana, guru yang mencabuli anak didik, orangtua memperkosa anak kandung maupun anak tiri dan masih banyak lagi yang tidak dapat kita telesuri satu persatu.
Untuk mengantisipasi dengan hal-hal yang tidak kita inginkan, sebagai orangtua kita berkewajiban untuk melindungi, menjaga serta memberikan anak-anak kita ilmu pengetahuan yang positif (moral), saat anak dirumah anak diberikan pendidikan tentang keagamaan, disekolah para guru mengajar bidang study.
Memberi ektra kurikuler kepada anak juga perlu diberikan, kita tahu bahwa anak kita memiliki berbagai bakat, diantara bakat dibidang olahraga. Ada olahraga yang membahayakan diri, ada juga yang tidak membahayakan diri mereka, tinggak merekalah yang menentukan pilihannya.
Diantara olahraga adalah, basket, tenis meja, sepak bola dan lain sebagainya, bisa juga main catur, sehingga anak tersebut tidak ada pemikiran ke hal-hal yang negatif yang bakal merugikan dirinya, maupun orang lain.
Salah satu olahraga yang masih minim pengemarnya adalah Xiangqi (catur gajah), jika kita bandingkan antara catur Xiangqi dengan catur Internasional masih sangat jauh, pengemar catur Internasional lebih banyak daripada catur Xiangqi.
Maka tidak salahnya kita selaku orangtua memberikan permain catur kepada anak-anak kita, permainan ini selain bisa mengukir prestasi, juga dapat mendatangkan daya ingat yang kuat bagu putra-putri kita.
Kini telah berdiri beberapa Pengurus Provinsi Persatuan Xiangqi Indonesia yang memberikan pendidikan bermain Xiangqi atau catur Gajah, seperti Pengprov Pexi Babel, Pengprov PEXI Jambi, Pengprov PEXI Sumsel, Pengprov PEXI Jabar dan pengprov PEXI Jateng, beberapa Pengprov PEXI tersebut, kini telah melakukan pendidikan terhadap anak-anak mulai dari usia 7 sampai 20 tahun.
Selama sembilan tahun penulis mengikuti sepak terjang dalam kepengurusan PEXI, baru dalam tiga tahun terakhir ini melihat adanya keinginan Pengprov PEXI memberikan pendidikan kepada para pemain junior putra-putri, sebelumnya permainan Xiangqi hanya dimainkan orang-orang yang berusia diatas empat puluh tahun keatas.
Mudah-mudahan kedepan Induk Perkumpulan besar persatuan Xiangqi Indonesia (PB-PEXI) dapat bekerja sama dengan Pengprov PEXI dalam pembinaan generasi muda yang tangguh (rom)
Diera sekarang ini segala informasi dengan cepat didapat baik melalui jaringan internet atau media cetak maupun televisi. makanya setiap waktu kejahatan terlihat dimata maupun kejahatan itu tersembunyi. Namun moral anak sedang dijajah walaupun tidak terlihat.
Dapat kita lihat banyaknya anak yang putus sekolah, perkosaan dimana-mana, guru yang mencabuli anak didik, orangtua memperkosa anak kandung maupun anak tiri dan masih banyak lagi yang tidak dapat kita telesuri satu persatu.
Untuk mengantisipasi dengan hal-hal yang tidak kita inginkan, sebagai orangtua kita berkewajiban untuk melindungi, menjaga serta memberikan anak-anak kita ilmu pengetahuan yang positif (moral), saat anak dirumah anak diberikan pendidikan tentang keagamaan, disekolah para guru mengajar bidang study.
Memberi ektra kurikuler kepada anak juga perlu diberikan, kita tahu bahwa anak kita memiliki berbagai bakat, diantara bakat dibidang olahraga. Ada olahraga yang membahayakan diri, ada juga yang tidak membahayakan diri mereka, tinggak merekalah yang menentukan pilihannya.
Diantara olahraga adalah, basket, tenis meja, sepak bola dan lain sebagainya, bisa juga main catur, sehingga anak tersebut tidak ada pemikiran ke hal-hal yang negatif yang bakal merugikan dirinya, maupun orang lain.
Salah satu olahraga yang masih minim pengemarnya adalah Xiangqi (catur gajah), jika kita bandingkan antara catur Xiangqi dengan catur Internasional masih sangat jauh, pengemar catur Internasional lebih banyak daripada catur Xiangqi.
Maka tidak salahnya kita selaku orangtua memberikan permain catur kepada anak-anak kita, permainan ini selain bisa mengukir prestasi, juga dapat mendatangkan daya ingat yang kuat bagu putra-putri kita.
Kini telah berdiri beberapa Pengurus Provinsi Persatuan Xiangqi Indonesia yang memberikan pendidikan bermain Xiangqi atau catur Gajah, seperti Pengprov Pexi Babel, Pengprov PEXI Jambi, Pengprov PEXI Sumsel, Pengprov PEXI Jabar dan pengprov PEXI Jateng, beberapa Pengprov PEXI tersebut, kini telah melakukan pendidikan terhadap anak-anak mulai dari usia 7 sampai 20 tahun.
Selama sembilan tahun penulis mengikuti sepak terjang dalam kepengurusan PEXI, baru dalam tiga tahun terakhir ini melihat adanya keinginan Pengprov PEXI memberikan pendidikan kepada para pemain junior putra-putri, sebelumnya permainan Xiangqi hanya dimainkan orang-orang yang berusia diatas empat puluh tahun keatas.
Mudah-mudahan kedepan Induk Perkumpulan besar persatuan Xiangqi Indonesia (PB-PEXI) dapat bekerja sama dengan Pengprov PEXI dalam pembinaan generasi muda yang tangguh (rom)