JAMBI – Sejak pukul 06.00 WIB puluhan remaja Jambi Buddhis Community (JBC) mengalang dana kemanusia dengan cara menjual kue-kue di simpang empat Jelutung (traffic light) pagi tadi (11/7).
Sebungkus kue dijual seharga tiga ribu rupiah, setiap bungkus berisi dua buah kue, hasil keuntungan dari penjualan kue akan disumbangkan untuk biaya operasi Rasyid Marduqi (2) yang tidak memiliki lobang anus dan kelainan tulang pinggul sejak lahir.
Rasyid Marduqi merupakan putra pertama dari pasangan Dedi Hendra (30 dan Ria (26), orangtua Rasyid adalah karyawan swasta, sebelum berangkat kerja Dedi mencari seseran sebagai tukang ojek keliling, usaha itu dilakukan demi untuk menambah biaya buat operasi anaknya putranya.
Sedangkan cara galang dana yang dilakukan JBC cukup unik dan merepotkan, pasalnya mereka mesti keluar modal dulu untuk membeli kue-kue dan plastik, selanjutnya pukul 04.30 mereka mesti jemput kue pesanan dan dilanjutkan membungkus kue tersebut, lalu kue itu mereka bawa ke simpang empat Jelutung (traffic light).
Kue yang mereka bawa sebanyak 1000 bungkus, ada yang beli dengan harga perbukus tiga ribu rupiah, ada juga yang membayar lima ribu sampai dua puluh ribu rupiah, bahkan ada yang sama sekali tidak membeli, namun mereka menyumbang secara suka rela.
Menurut ketua JBC Fran Yulistianto Jap, SE, mereka galang dana kemanusia dengan cara menjual kue kepada warga yang kebetulan sedang stop di simpang traffic light, semua keuntungan dari hasil penjualan kue akan mereka salurkan kepada Dedi (orangtua Rasyid Marduqi) untuk menambah biaya operasi putranya, “JBC mengalang dana buat kemanusiaan dengan cara menjual kue, minggu lalu kita juga galang dana dengan menjual gantuangan gunci,” tambah Fran, kita mengalang dana buat membantu warga masyarakat tidak membeda-bedakan suku, agama dan ras, bahkan bila ada yang butuh darah dapat menghubungi mereka.
Biaya operasi Rasyid Marduqi diperkira empat puluh jutaan, maka sangat diharapkan agar ada dermawan yang rela mengulurkan tangan buat meringankan beban yang diderita oleh balita yang tidak berdosa mesti menderita sejak lahir. (Romy)
Sebungkus kue dijual seharga tiga ribu rupiah, setiap bungkus berisi dua buah kue, hasil keuntungan dari penjualan kue akan disumbangkan untuk biaya operasi Rasyid Marduqi (2) yang tidak memiliki lobang anus dan kelainan tulang pinggul sejak lahir.
Rasyid Marduqi merupakan putra pertama dari pasangan Dedi Hendra (30 dan Ria (26), orangtua Rasyid adalah karyawan swasta, sebelum berangkat kerja Dedi mencari seseran sebagai tukang ojek keliling, usaha itu dilakukan demi untuk menambah biaya buat operasi anaknya putranya.
Sedangkan cara galang dana yang dilakukan JBC cukup unik dan merepotkan, pasalnya mereka mesti keluar modal dulu untuk membeli kue-kue dan plastik, selanjutnya pukul 04.30 mereka mesti jemput kue pesanan dan dilanjutkan membungkus kue tersebut, lalu kue itu mereka bawa ke simpang empat Jelutung (traffic light).
Kue yang mereka bawa sebanyak 1000 bungkus, ada yang beli dengan harga perbukus tiga ribu rupiah, ada juga yang membayar lima ribu sampai dua puluh ribu rupiah, bahkan ada yang sama sekali tidak membeli, namun mereka menyumbang secara suka rela.
Menurut ketua JBC Fran Yulistianto Jap, SE, mereka galang dana kemanusia dengan cara menjual kue kepada warga yang kebetulan sedang stop di simpang traffic light, semua keuntungan dari hasil penjualan kue akan mereka salurkan kepada Dedi (orangtua Rasyid Marduqi) untuk menambah biaya operasi putranya, “JBC mengalang dana buat kemanusiaan dengan cara menjual kue, minggu lalu kita juga galang dana dengan menjual gantuangan gunci,” tambah Fran, kita mengalang dana buat membantu warga masyarakat tidak membeda-bedakan suku, agama dan ras, bahkan bila ada yang butuh darah dapat menghubungi mereka.
Biaya operasi Rasyid Marduqi diperkira empat puluh jutaan, maka sangat diharapkan agar ada dermawan yang rela mengulurkan tangan buat meringankan beban yang diderita oleh balita yang tidak berdosa mesti menderita sejak lahir. (Romy)