5 Sep 2010

Perkumpulan Teo Chew Jambi Doa Bersama Untuk Arwah

JAMBI – Minggu siang (05-9-2010) Rumah Duka Perkumpulan Teo Chew Jambi melakukan doa bersama untuk roh/ arwah para leluhur, keluarga dan kerabat yang telah wafat, doa bersama itu untuk yang kelima kalinya dilakukan di rumah duka Perkumpulan Teo Chew Jambi di Jalan Makalam, Kota Jambi.

Doa bersama ini lebih dikenal dengan sebutan festival hantu Setiap tanggal 15 bulan ketujuh (Jit Gwee Pua menurut penanggalan China), namun umumnya rumah duka Perkumpulan Teo Chew Jambi lakukan minggu kedua setelah Jit Gwee Pua.

Sebagian besar warga tionghoa selalu merayakan festival arwah yang dikenal juga dengan sebutan Zhong Yuan Jie, Jit Gwee Pua menandai terbukanya pintu gerbang yang membatasi dunia manusia dengan dunia arwah. Penganut Taoisme dan Confusius percaya selama sebulan ke delapan, roh/ arwah para leluhur mereka mendapatkan akses bebas memasuki dunia manusia kita.

Prosesi upacara doa bersama dipimpin oleh Yunus Choa (Ahua) yang didampingi ketua Perkumpulan Teo Cheo Jambi, Hartono, ketua panitia Hanselin Lawin dan para pengurus lainnya.

Upacara itu, sebagai bentuk penghormatan sekaligus upaya menenangkan hati mereka (roh/ arwah) dan agar mereka melindungi keluarga yang ditinggali dan terhindar dari marabahaya, maka para arwah yang mendapatkan kesempatan berlibur selama sebulan diberikan berbagai sesajen, seperti, berupa makanan dan uang kertas yang dibakar. Diatas altar leluhur ada juga yang memajangi bunga-bunga tidak ketinggal lilin merah, dupa, aneka kue-kue, aneka buah-buahan, hasil bumi dan berbagai sesajian lainnya, ada juga warga yang melakukan sembahyang di sudut persimpangan jalanan selama sebulan.

Semua makanan-makanan yang enak, mulai dari ayam panggang, bebek panggang, babi panggang, cap chai, ikan dan lain sebagainya, hidangan tersebut diletakan di atas meja yang dimaksudkan untuk menjamu leluhur-leluhur kita.

Ujar ketua panitia, Hanselin Lawin, perayaan Jit Gwee Pua dirayakan pada minggu kedua setelah Jit Fwee Pua, “Kita lakukan doa bersama minggu kedua setelah Jit Gwee Pua, karena pada hari inti tersebut, warga telah lakukan sembahyang dan doa dirumah masing-masing maupun dirumah abu yang ada di vihara-vihara.”

Yang unik pada upacara itu, adalah warga merebut bingkisan yang berisi, air mineral, teh kotak, makanan ringan dan angpao yang dipasang berdera warna warni, “Mereka mempercayai jika bisa dapat bingkisan itu, akan murah rejeki.” (rom)

http://ayojambi.com/
http://www.banyurawa.com/
http://tradisi-jambi.blogspot.com/
http://multi-nusantara.blogspot.com/
http://komunitas-jambi.blogspot.com/
http://multmedia.multiply.com/
http://www.youtube.com/my_videos
http://www.1newspot.com/