JAMBI - Ratusan umat Khonghucu menghadiri tempat ibadah Khonghucu untuk mengikuti prosesi perayaan Se Jit “Kun Che Tua Lang Kong” mereka datang untuk memberikan hormat atas sejitnya sin beng.
Memperingati sejit dan menghormati leluhur merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap umat Khonghucu. Berbagai cara dan jenis ritual yang digelar, tetapi tetap memiliki satu tujuan yaitu untuk menghormati sin beng dan leluhur.
Seperti ritual Se Jit “Kun Che Tua Lang Kong” dan Kho Kun yang digelar oleh tempat ibadah Khonghucu Nam Po Tong yang beralamat Jalan Perdana Raya, Rt 21 (Belakang kantor DPRD Kota Jambi), Minggu (26/9), ini, menggelar dua acara yang berbeda, hanya saja memiliki satu tujuan untuk menghormati sin beng.
Menurut The Lien Teng, rohaniwan dari Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien Jambi yang memimpin upcara sembahyang mengatakan, bahwa pihaknya memang sengaja menggelar dua acara sekaligus, agar momen tersebut benar-benar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk umat untuk berdoa dan memohon keselamatan dan perlindungan dari sin beng maupun para leluhur. “Kepada sin beng, kita memohon keselamatan dari berbagai bencana sedangkan kepada leluhur merupakan tanda penghormatan kita,” ujarnya.
Sedangkan menurut Abu Karim, selaku ketua tempat ibdah Khonghucu Nam Po Tong, bahwa tempat ibadahnya dibangun pada tahun 2005 ini, belum 100% selesai, “Masih ada yang mesti kita selesainya, diantaranya bagian bubungan dan kim tan (tempat bakar kertas sembahyang).” Katanya. (rom)
Memperingati sejit dan menghormati leluhur merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap umat Khonghucu. Berbagai cara dan jenis ritual yang digelar, tetapi tetap memiliki satu tujuan yaitu untuk menghormati sin beng dan leluhur.
Seperti ritual Se Jit “Kun Che Tua Lang Kong” dan Kho Kun yang digelar oleh tempat ibadah Khonghucu Nam Po Tong yang beralamat Jalan Perdana Raya, Rt 21 (Belakang kantor DPRD Kota Jambi), Minggu (26/9), ini, menggelar dua acara yang berbeda, hanya saja memiliki satu tujuan untuk menghormati sin beng.
Menurut The Lien Teng, rohaniwan dari Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien Jambi yang memimpin upcara sembahyang mengatakan, bahwa pihaknya memang sengaja menggelar dua acara sekaligus, agar momen tersebut benar-benar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk umat untuk berdoa dan memohon keselamatan dan perlindungan dari sin beng maupun para leluhur. “Kepada sin beng, kita memohon keselamatan dari berbagai bencana sedangkan kepada leluhur merupakan tanda penghormatan kita,” ujarnya.
Sedangkan menurut Abu Karim, selaku ketua tempat ibdah Khonghucu Nam Po Tong, bahwa tempat ibadahnya dibangun pada tahun 2005 ini, belum 100% selesai, “Masih ada yang mesti kita selesainya, diantaranya bagian bubungan dan kim tan (tempat bakar kertas sembahyang).” Katanya. (rom)