Umat Biddhis Menyambut Waisak 2556 Mengelilingi Candi Muarojambi
JAMBI – Tri Suci Waisak merupakan sebuah momen tersendiri bagi umat Buddhis di seluruh dunia, Waisak menjadi salah satu hari yang sangat penting untuk diperingati oleh umat Buddhis, karena pada hari itu, umat Buddhis memperingati tiga peristiwa yang dialami oleh Buddha Gotama pada bulan purnama yaitu:
1. Kelahiran Pangeran Siddharta Gotama pada tahun 623 SM di Taman Lumbini. 2. Pangeran Siddharta mendapat Penerangan Sempurna menjadi Buddha pada tahun 588 SM di Hutan Gaya. 3. Buddha Gotama mencapai Parinibbana (wafat) pada tahun 543 SM di Kusinara.
Puncak pelaksanaan Waisak 2556/BE, yang jatuh pada 6 Mei 2012 mendatang, seperti tahun-tahun yang lalu, Vihara Sakyakirti Jambi di Jalan Pengeran Diponegoro No. 60, Kelurahan Sulanjana, Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi. Minggu (29/4) tadi.
Ribuan umat Buddhis menyambut Perayaan Waisak dengan mengeliling video candi Muarojambi, acara ini sudah menjadi agenda tahunan Vihara Sakyakirti sejak tahun 1992, selain itu sebagai upaya ikut melestarikan peninggalan sejarah Agama Buddha di Jambi melalui pelaksanaan ritual puja keagamaan seperti Prosesi mengelilingi Candi dan Puja Bhakti.
Hal ini dimaksudkan untuk membangkitkan kembali getaran-getaran suci di lokasi Candi Muarojambi sebagai tempat melaksanakan ritual-ritual keagamaan dan pemujaan terhadap keagungan Sang Buddha di masa lampau.
“Diperkirakan umat Buddhis yang mengikuti perayaan hari besar video Waisak di candi Muarojambi, mencapai ribuan orang. Makanya, panitia jauh-jauh hari telah mempersiapkan 27 unit mini bus untuk mengangkut rombongan umat, belum termasuk kendaraan milik sendiri umat.
Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) memilih kawasan candi Muarojambi, provinsi Jambi sebagai tempat penyelenggaraan Hari Raya Waisak 2556/BE tahun 2012. Ini merupakan peringatan Waisak dan mengingat masa kejayaan Sriwijaya dimasa lampau. MBI memandang perayaan Wisak di candi Muarojambi bukan sebagai tandingan perayaan waisak di tempat lain tapi merupakan suatu kebhinnekaan, dan keberagaman. Karena, candi Muarojambi adalah warisan budaya yang luar biasa masa peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang tak kalah agungnya dengan candi lain yang ada di nusantara.
Candi Muarojambi terletak di bantaran Sungai Batanghari atau sekitar 30 km arah timur Kota Jambi juga merupkan situs purbakala terluas di Indonesia yaitu lebih kurang 12 Kilometer atau sepuluh kali luas candi Borobudur. Candi Muaro Jambi peninggalan sejarah masa Sriwijaya yang menjadi saksi bisu yang pernah ada kerajaan besar.
Menurut legenda asal muasal perayaan Waisak, dimulai dari lahirnya seorang bayi suci pada bulan Waisaka di tahun 623 SM, di taman Lumbini, bumi bergetar, bunga-bunga bermekaran dan dari langit tumpah air suci yang langsung membasuh tubuh Sang bayi diiringi nyanyian dari surgawi, sungguh sebuah kelahiran maha agung. Kelahiran seorang calon guru Agung. Inilah kisah pertama dari Trisuci Waisak. (Romy)