Tampilkan postingan dengan label Sai Che Tien. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sai Che Tien. Tampilkan semua postingan

12 Feb 2012

Bolak Balik Jambi-Palembang Melayani Umat Khonghucu

JAMBI – Tugas seorang rohaniawan tidak seenak yang kita bayangi, karena seoran rohaniwan mempunyai tanggung jawab untuk melayani umat setiap saat dibutuhkan, seperti Lim Tek Chong taushe selama sebulan penuh memberikan pelayanan kepada umat Khonghucu di Jambi dan Palembang (Sumsel). Lim Tek Chong ke Indonesia bertepatan sehari sebelum tahun baru Imlek dan akan kembali ke China pada tanggal 22 Februari 2012.
Dalam dua hari ini, Lim Tek Chong memberikan pelayanan kepada puluhan umat Khonhucu yang mendatangi klenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien di kawasan Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, setiap hari Lim Tek Chong melakukan Po Un 2 babak, setiap babak pesertanya sebanyak 25 kepala keluarga (KK).

Setiap babak memakan waktu lebih dari 2 jam, mulai jam 09.00 pagi hingga pukul 11.30, masing-masing perwakilan mengikuti Lim Tek Ching, taoshe mengelilingi altar Hok Hie Te Shien (Fu Xi) sebanyak 12 putaran, setiap putaran mewakili shio, waktu dan hari sambil membacakan mantera. Prosesi seperti ini belum pernah dilakukan ditempat ibadah lain, karena harus benar-banar menguasai berbagai mantera, mulai dari mengundang shen ming hingga membaca so bun penolakan bala.

Menurut Lim Tek Chong taoshe, kalau di Anke, China Po Un seperti ini, “Po Un juga seperti yang dilakukan disini (Jambi),” kita mesti mengelilingi altar shen ming dan altar 12 shio yang dipasang saat mau lakukan Po Un, tujuan ini, supaya tahun ini kita dapat meliwati lintangan tanpa ada gannguan ciong. (Romy)

http://www.ayojambi.com
http://www.makinjambi.com
http://www.confucian.me
http://multmedia.multiply.com

17 Jan 2012

Bersihkan Klenteng Menyambut Imlek 2563

JAMBI - Dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2563, umat Khonghucu diberbagai klenteng pada membersihkan tempat sembahyang (altar) roh suci (Sen Ming/dewa-dewi).

Tidak hanya tempat-tempat ibadah umat Khonghucu yang dibersihkan, melainkan di rumah-rumah warga Tionghoa yang beragama Khonghucu juga pada membersihkan altar leluhur mereka, ada yang memasang lampion untuk menambah kemeriahkan di hari raya imlek.
Dari pantauan ayojambi.com, Selasa siang (17/1-2012) di Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien Jambi, tampak pengurus klenteng tengah membersihkan altar-altar roh suci (bahasa kok kien Kim Sin), satu persatu Kim Sin tersebut diturunkan lalu dibersihkan dengan cara dipel/ lap.

Menurut keterangan Rohaniwan Makin Sai Che Tien, The Lien Teng di klenteng Makin Sai Che Tien, bahwa kebiasaan membersihkan tempat ibadah Khonghcu atau rumah-rumah warga Tionghoa dilakukan pada tanggal 23 dan 24 Imlek, sebelum dilakukan pembersihan terlebih dahulu mereka mesti meminta izin kepada para roh suci atau shttp://www.blogger.com/img/blank.gifen ming yang duduk didalam altar klenteng dengan cara sembahyang disertai berbagai sesajen seperti 10 jenis ceng cai dan buah-buahan. “kita mesti minta ijin kepada para Sien Ming (roh suci) yang ada di dalam klenteng,” setelah memperoleh izin barulah mereka mulai membersihkan altar dewa-dewa dengan kain yang bersih yang baru.

Tradisi ini telah ada sejak zaman dahulu menjelang datangnya hari raya imlek, selain membersihkan klenteng, bagi masyarakat dari generasi tua melakukan bersih-bersih rumah diawali altar para leluhur maupun altar roh suci (sen ming) dilanjuti bersihkan dapur karena dapur merupakan bagian dari rumah yang berjasa dalam memberi kehidupan rumah tangga. Trasidi ini hanya dilakukan oleh warga Tionghoa yang menganut agama Khonghucu.

Selain itu, bersembayang kepada para leluhur serta meminta perlindungan untuk tahun depan, semoga tahun yang baru membawa harapan yang baru (Xin Nian Ru Yi).

Kebiasaan membersihkan rumah ini menurut catatan kitab kuno Lu Si Cun Qiu sudah ada sejak jaman pemerintahan Yao dan Sun.

Selanjutnya ada yang baru memasang Teng Long dan Aksesories yang bernuansa imlek, sedangkan ibu rumah tangga anak gadisnya mulai membuat kue lebaran. (Romy)