Tampilkan postingan dengan label Imlek 2563. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Imlek 2563. Tampilkan semua postingan

5 Feb 2012

Hok Kheng Tong Adakan Pentas Hiburan Menyambut Malam Cap Go Meh

JAMBI – Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Hok Kheng Tong, Kota Jambi memeriahkan perayaan Cap Go Meh 2563 dengan pentas hiburan karaoke dan atraksi barongsai dari Perkumpulan Hok Liong Sai, Minggu (5/2/2012) malam.

"Pentas hiburan karaoke itu digelar sehari sebelum perayaan Cap Go Meh, selain hiburan karaoke, ada tiga barongsai turut andil menghibur masyarakat yang datang sembahyang di klenteng Hok Kheng Tong di jalan Koni IV (depan pabrik Kopi AAA).

Disamping itu, Google Dance juga tampil mengibur ratusan pengunjung yang hadir di klenteng Hok Kheng Tong, sampai berita ini diturunkan acara hiburan masih berlangsung (Romy)

3 Feb 2012

Presiden Hu Jintao Rayakan Imlek di Desa

Tiongkok (Citra Indonesia): Presiden Tiongkok Hu Jintao, Kamis (3/1/2011) pagi merayakan tahun baru Imlek bersama masyarakat di kota Baoding, Provinsi Hebei. Rombongan Hu disambut hangat rakyatnya, meriah.
Dalam perayaan itu, Hu juga menyerukan kepada pemimpin dunia agar menjaga stabilitas politik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mendorong kesejahteraan rakyat.

Ia juga mengimbau keturuna Tiongkok di belahan dunia berlaku sopan kepada masyarakat di mana ia berada.

“Selamat hari raya Imlek, semoga rakyat Tiongkok di belahan dunia semakin jaya. Dan terima kasih kepada pemimpin dunia yang memberikan ucapan selamat Imlek,” katanya.

Dalam kunjungan di kota itu, Hu Jintao mendatangi stasiun bus jarak jauh untuk meninjau situasi angkutan penumpang pada masa sibuk liburan tahun baru Imlek. Selain itu, Presiden Hu juga meninjau daerah pedesaan kota tersebut.

Perayaan itu diikuti berbagai kalangan masyarakat, rakyat juga berebut ingin menyalami Hu Jintao. Tampak juga sejumlah pengusaha dan politisi dari partai- partai di Tiongkok dalam rombongan itu. cri

http://citraindonesia.com/presiden-hu-jintao-rayakan-imlek/

1 Feb 2012

Cia Gwee Cui Kao, Sembahyang Tie Kong (Tuhan)

JAMBI – Sebagai generasi penerus mempunyai berkewajiban untuk menjaga dan mempertahankan tatanan budaya dari masing-masing leluhur, sehingga segala aspek dari kebudayaan tidak akan hilang begitu saja.

Salah satunya adalah sembahyang Cia Gwee Ciu Ka atau yang dikenal dengan sembahyang Tie Kong (baca Tuhan red) bagi suku Hokkian sudah dilakukan ribuan tahun silam. Sembahyang ini dilakukan umat Khonghucu untuk mecampaikan unggapan syukur dan terima kasih kepada Sang Pencipta Alam Semesta atas datangnya tahun yang baru.
Dahulu sembahyang ini, hanya dilakukan warga dari suku Hokkian, numun dengan perkembangan waktu, kini sembahyang Tie Kong tidak saja dilakukan oleh suku Hokkian, melainkan dari suku Teo Chew, Hakka, Kong Hu, Hailam dls juga ada yang sembahyang.

Tahun ini Cia Gwee Cui Kao (1/9 imlek) sejak pukul 00.00 dini hari berbagai suku Tionghoa di dunia pada lakukan sembahyang Tie Kong (Tuhan red) dengan berbagai sesajian seperti batang tehu yang utuh dengan daun, nanas yang juga utuh dengan daunnya serta berbagai pelangkap lainnya untuk dipersembahkan kepada Tie Kong (Tuhan). Makna dari batang Tebu, adalah agar mempunya keturunan secara terus menerus, sedang kan makna Nanas (bahasa Hokkien Ong Lai) adalah rejeki selalu mengalir.

Tidak ketinggalan suku Hokkian yang bermukim di Indonesia, kemarin malam tepat pukul 00.00 pada sembahyang Tie Kong (Tuhan red) di halaman rumah, dengan meletakan meja diluar rumah menghadap kejalan atau tempat terbuka, diatas meja telah disiapkan berbagai sesajian untuk sembahyang.

Tahun ini merupakan tahun pertama Makin Klenteng Leng San Keng, Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, Selasa (30/1) sejak pukul 23.30 telah mempersiapkan berbagai perlengkatan untuk sembahyang syukuran kepada Tien (Tuhan).

Umat Khonghucu yang ikut sembahyang Tie Kong (Tuhan) di klenteng Makin Leng San Keng Jln. Prof. DR. Soedewi. MS, Rt. 21, Kuala Tungkal, Kab. Tanjung Jabung Barat-Jambi, dihadiri pengurus Makin Leng San Keng dan Ketua Makin Alex Tay sekeluarga.

Sedangkan di Kota Jambi kawasan yang mayolitas dihuni suku Hokkian pada lakukan sembahyang, diantaranya di Jalan Kamboja, Jalan Koni 1 hingga Koni 4, kawasan Pasar Jambi, Simpang III Sipin, Simpang IV Sipin, dan kawasan Kumpeh pada melakukan sembahyang Pai Tie Kong (sembahyang terhadap Tuhan).

Menurut penuturan The Lien Teng (Rohaniwan Makin Sai Che Tien), sembahyang Tie Kong atau Pai Tie Kong bisa dilakukan dari pukul 00.00 hingga pagi, namun umumnya umat Khonghucu lebih senang Pai Tie Kong dini hari, selain tenang umat juga lebih kusuk berdoa, “Sembahayang boleh dini hari, tapi jangan sampai tengah hari” kata Lien Teng ditengah melayani umat Khonghucu yang melakukan Po Un di Klenteng Sai Che Tien (1/2).
Harapan The Lien Teng kepada generasi muda, agarsebagai generasi penerus, mesti berusaha mempertahankan salah satu tradisi dari zaman nenek moyang kita dahulu, apa lagi sembahyang Cia Gwee Cui Kao memiliki sejarah tersendiri bagi warga suku Tionghoa diseluru tanah air Indonesia. (Romy)

30 Jan 2012

London Rayakan Tahun Naga Air

LONDON, KOMPAS.com - Ribuan orang Inggris hari Minggu waktu setempat berkumpul di Trafalgar Square, London, untuk merayakan Tahun Baru China, menyaksikan pesta kembang api dan pertunjukan barongsai. Trafalgar Square berada di sekitar kawasan Chinatown di London.
Walikota London Boris Johnson seperti dikutip Channel News Asia hari Senin (30/1/2012) mengatakan, masyarakat kota menyaksikan pawai di tengah cuaca dingin itu dan menikmati masakan khas china.

Perayaan menyambut datangnya Tahun Naga Air secara resmi digelar 23 Januari 2012 silam, termasuk pesta kembang api dan penampilan penyanyi Inggris dan China. Pemain akrobat berpakaian naga mempertunjukkan kebolehan mereka.

"Ini merupakan kesempatan luar biasa dan kami belum pernah melihat kerumunan sebanyak ini sepanjang tahun," kata Wali Kota London Boris Johnson.

"London adalah kota global. Anda menemukan pelajar-pelajar China di London, yang memberi kontribusi bagi ekonomi London, dibandingkan kota-kota lainnya di dunia. Saya menyukai hal ini karena London kota yang aman," tambah Johnson.

"Acara ini tidak sekadar untuk menyambut kedatangan Tahun Baru China, tapi juga meningkatkan hubungan intensif antara London dan Beijing," lanjutnya.

Zhang Qin, seorang dokter tradisional China kepada AFP mengatakan, "Di London, Tahun Baru China sangat menyenangkan. Kota ini membuat masyarakat China dan Inggris berkumpul dan bahagia.:

Miliaran orang Asia menyambut kedatangan Tahun Naga Air pada 23 Januari lalu dengan pesta kembang api dan pertunjukan barongsai. Mereka berharap agar dalam tahun yang menurut zodiak China merupakan tahun naga air, memberikan kekayaan dan kekuasaan.

Dari Malaysia hingga Korea Selatan, jutaan orang melakukan perjalanan mudik untuk berkumpul bersama keluarga mereka pada tahun baru. Ini merupakan hari libur terpenting bagi sebagian besar masyarakat Asia.

http://internasional.kompas.com/read/2012/01/30/06190582/

24 Jan 2012

Miliaran Orang di Dunia Sambut Tahun Naga Air

BEIJING, KOMPAS.com - Miliaran warga Asia menyambut kedatangan Tahun Naga hari Senin (23/1/2012) dengan pesta kembang api, berharap naga, zodiak terkuat dalam zodiak China, akan memberikan kekayaan dan kekuasaan yang diwakilinya.

Dari Malaysia hingga Korea Selatan, jutaan orang melakukan perjalanan jauh untuk bisa berkumpul bersama keluarga mereka dalam Tahun Baru Imlek, hari libur paling penting bagi banyak orang Asia, yang meluangkan waktu untuk menyaksikan tarian naga.
Saat jam berdentang di tengah malam, langit Beijing penuh warna-warni kembang api, perlambang pengusiran roh jahat di tahun baru -- adegan yang selalu berulang setiap tahun di negeri ini.

Warga Korea Utara memperingati Tahun Baru Imlek dengan meletakkan bunga-bunga di bawah potret pemimpin Kim Jong-Il, untuk mengingat prestasi abadinya, demikian kantor berita resmi Korut.

Mereka yang tinggal di Filipina, dapat menikmati hari libur pada hari Senin setelah Tahun Baru Imlek menjadi hari libur resmi untuk kali pertama, meski muncul keberatan dari sejumlah komunitas bisnis.

Naga adalah simbol paling dihormati dan menguntungkan dalam 12 zodiak China, simbol royalti, keberuntungan, dan kekuasaan, yang juga terlihat dalam peringatan Tahun Baru Imlek di Vietnam.

Rumah sakit-rumah sakit di China bersiap menghadapi ledakan kelahiran bayi baru pada tahun naga ini. Kebutuhan akan pengasuh bayi di Beijing dan Tianjin meningkat pada tahun 2012 ini, dan kamar rumah sakit di Rumah Sakit Ibu dan Anak di Beijing sudah penuh dipesan hingga Agustus mendatang, demikian laporan kantor berita resmi China, Xinhua.

PM Singapura Lee Hsien Loong memanfaatkan kedatangan Tahun Naga ini dengan mengajak warganya meningkatkan kelahiran bayi, dalam upaya mengurangi ketergantungan pada pekerja asing.
"Saya berharap tahun ini akan menjadi Tahun Naga yang besar bagi bayi-bayi baru. Hal ini penting untuk melestarikan keluarga inti Singapura dalam masyarakat kita," kata Lee dalam pesan Tahun Baru Imleknya.

Namun di Hong Kong, di mana puluhan ribu perempuan hamil dari China daratan datang dan melahirkan untuk mendapatkan hak tempat tinggal bagi bayi mereka, Tahun Naga tidak terbukti menjadi anugerah karena persoalan terbatasnya tempat tinggal dan tingginya biaya.

Dan menurut sejumlah peramal, Naga dapat mendatangkan bencana alam dan volatilitas keuangan dalam dunia yang stabil. Master fengshui Hong Kong, Anthony Cheng memperingatkan "skandal kasus korupsi" akan mengguncang China pada semester kedua tahun 2012 dan pejabat tingkat tinggi China akan dipaksa turun, masuk jeruji penjara, bahkan meninggal dunia.

Yang pasti, sebagian besar masyarakat Asia menolak ramalan kiamat, dan lebih sering berdoa, berpesta, dan merayakan tahun baru bersama keluarga mereka.

Jalan raya di Malaysia, di mana 25 persen populasinya adalah etnis China, tampak sepi pada akhir pekan, sedangkan ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, terlihat lengang karena banyak warganya pulang kampung.

Di Korea Selatan, yang juga merayakan Tahun Baru Imlek, lebih dari setengah penduduknya atau sekitar 31 juta orang, mudik dengan kendaraan, kereta, dan pesawat untuk berlibur.

Namun toko-toko di Seoul, ibu kota Korea Selatan, sibuk dengan aktivitas puluhan ribu turis dari China yang memenuhi kawasan belanja untuk menghabiskan uang sejumlah 88 juta dollar AS pada bulan Januari ini. "Saya merasa saya berjalan di jalan-jalan di China. Begitu banyak orang China di Seoul," kata pelajar Korea Selatan, Park Eun-Yong kepada AFP.

Wisatawan China juga memadati Tokyo, berbelanja di Mitsukoshi, salah satu pusat belanja paling prestisius di Jepang. Turis-turis China dibantu penjaga toko yang fasih berbahasa Mandarin.

http://internasional.kompas.com/read/2012/01/24/08584838/

23 Jan 2012

Keluarga Besar Robin Bagi Ribuan Angpao Ke Anak Panti Asuhan

JAMBI – Tahun Baru Imlek 2563 di Jambi, sangatlah meriah, dimana terdapat seorang pengusaha dok kapal PT. Naga Cipta Central Senin (23/1-2012 ) pagi membagi ribuan angpau untuk anak yatim piatu dan penyandang cacat, di Talang Duku, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Beginilah suasana Imlek di keluarga besar Robin, pengusaha dok kapal di Jambi. Ribuan anak yatim piatu dan penyandang cacat, ikut serta menikmati kebahagiaan, sebagaimana orang tionghoa merayakan Imlek 2563.
Panti asuhan yang tampak hadir, diantaranya dari, Panti Asuhan Penyandang Cacat “Teratai Jaya”, Jalan Sersan Muslim RT. 24, Kelurahan The Hok, Kecamatan Jambi Selatan, kota Jambi, Panti Sosial Asuhan Anak Alyatama Jambi (PSAA), Jalan Sultan Hasannudin RT. 25, No. 03, Kelurahan Talang Bakung, Kecamatan Jambi Selatan, kota Jambi, Panti Asuhan Yayasan Kesejahteraan Anak (YKA), Jalan Sersan Syahwal, RT. 03, No. 103 Paal Merah Jambi dan Panti Asuhan Ainul Yakin, Jalan Batam, RT. 25, Kelurahan Lobak Bandung, Kecamatan Jelutung, kota Jambi.

Selain berbagi dengan orang tidak mampu, ini juga bertujuan untuk berbagi rezeki dengan sesama insan yang kurang mampu dan agar mereka bisa menikmatinya.

Meski harus berdesak-desakan, menikmati hidangan makan beraneka ragam dan rasa,dari sate, tekwan, martabak India dan buah-buahan. Anak-anak yatim piatu dan penyandang cacat mereka tetap tertib.

Usai makan bersama, satu persatu mereka menerima angpau atau amplop merah ysng berisi uang kertas yang sudah disiapkan keluarga besar Robin, dihari yang berbahagia ini.

Eko, salah seorang penyandang cacat, mengaku gembira dapat menerima angpau yang baru sekali ini pernah diterimanya.

Sebelum membubarkan diri, ribuan anak yatim piatu dan penyandang cacat, disuguhi tarian barongsai yang atraktif dan menghibur organ tunggal.

Menurut Charles tahun Naga Air “Pada tahun ini mendapatkan keberkahan, kehidupan antar umat beragama dan bisa saling bahu membahu serta tidak melukai umat lain demi mewujudkan kedamaian di Jambi. Ujar Cherles. Sampai berita ini diturunkan, open house masih tetap berlangsung (Rom-Yul)

Warga Sambut Kehadiran Barongsai Dirumah

JAMBI – Rasanya kurang lengkap, apabila perayaan Tahun Baru Imlek 2563 ini tidak dilengkapi atraksi Liong dan Barongsai (reflika Naga dan Singa).

Untuk menyemarakkan tahun baru Imlek ke 2563 yang jatuh pada hari Senin (23/1-2012) ini, atraksi Liong dan Barongsai dari perkumpulan Hok Liong Sai di Koni IV, Kota Jambi tidak hanya dapat dinikmati di klenteng-klenteng atau pusat perbelanjaan saja, namun memeka setiap tahun mengunjungi rumah-rumah. Selain menjemput angpau, atraksi barongsai juga menyimpan makna religius, yaitu dipercayai masyarakat Tionghoa dapat mengusir segala roh jahat dan mendatangkan keberuntungan (rejeki).
Selain dapat dijumpai berbagai pernak pernik imlek di rumah-rumah warga, atraksi Barongsai dan Liong dijalanan juga menjadi salah satu hiburan tersendiri bagi warga masyarakat. Bahkan ada warga yang mengilingi kemana perginya rombongan Liong dan Barongsai.

Sejak pukul 07.00 pagi (23/1) tadi, perkumpulan Hok Liong Sai, telah mendatangi rumah-rumah warga untuk menyampaikan ucapan “Selamat Tahun Baru Imlek 2563.

Atraksi tersebut sangat ditunggu oleh warga Tionghoa yang merayakan imlek, juga merupakan hiburan tersendiri bagi masyarakat yang kebetulan melintasi jalan itu, hingga menghentikan kendaraannya untuk menyaksikannya atraksi Liong dan Barongsai. Liuk-liuk dan tarian yang digerakan pemain Liong dan Barongsai membuat siapa saja yang menyaksikan akan terasa kagum.

Seperti kata Chandra, warga Kamboja, setiap tahun rumahnya selalu dikunjungi rombongan Barongsai dan Liong, karena Chandra dan keluarga mempercayai bahwa Barongsai sarat dengan pesan-pesan religius yang diyakni dapat mengusir segala bentuk roh jahat serta mendatangkan keberuntungan sipemilik rumah, “setiap tahun baru Imlek, rombongan Barongsai selalu datang kerumah-rumah warga untk menyampaikan ucapan “Selamat Tahun Baru Imlek dan sekaligus untuk mengusir segala roh jahat yang terdapat dirumah-rumah dan juga diyakini dapat mendatangkan keberuntungan bagi warga.” (Rom-Yul)

Sambut Imlek Dengan Sembahyang Di Klenteng

JAMBI – Warga Tionghoa di seluruh Nusantara merayakan pergantian tahun China atau Imlek dengan sembahyang dan berdoa. Di Jambi, sejak dini hari umat Khonghucu menyambut perayaan Imlek 2563, Senin (23/1-2012), diisi dengan sembahyang di klenteng-klenteng. Sejak dini hari ribuan umat Khonghucu Jambi sudah memenuhi klenteng Siu San Teng, salah satu klenteng terbesar di Provinsi Jambi. Berbagai ukuran lilin merah menerangi ruangan altar Hok Tek Chen Sen serta diiringi harumnya aroma Hio (gaharu) yang sangat menyengat hidung.
Ribuan umat Khonghucu silih berganti mendatangi klenteng terbesar di Kota Jambi, mereka datang bersama keluarga untuk sembahyang perayaan Imlek 2563.

Ada yang datang dengan kendaraan roda empat, ada juga yang mengunakan sepeda motor dengan membawa sajian sembahyang seperti buah-buahan segar.

Hasil pantauan dilapangan, terlihat kegembiraan diwajah umat Khonghcu, saling sapa satu sama yang lain, diiringi ucapan “Gong Xi-Gong Xi” sambil bersalaman penuh dengan keakraban.

Hari Raya Imlek, sesungguhnya bukan merupakan momentum untuk bersenang-senang yang berlebihan. Namun momen ini harus digunakan untuk merefleksi diri, saling beranjang sana, silahturahmi, saling memohon maaf kepada kawan, keluarga tanpa memandang bulu dan juga digunakan untuk memohon doa restu dan maaf dari orangtua atau yang dituakan.

Sehari sebelum Imlek, umat Khonghucu telah melakukan sembahyang terhadap orangtua atau leluhur mereka yang altarnya dirumah, ada juga yang ke vihara-vihara dimana abu jenazah keluarganya disemayamkan disana.

Bagi masyarakat Tionghoa di belahan dunia mana pun, Imlek atau Tahun Baru China merupakan perayaan yang begitu di nanti-nantikan. Betapa besar arti Imlek bagi mereka, tidak sekadar sebagai sarana perenungan untuk memperbaiki diri, tetapi juga momen yang paling afdol untuk memohon kehidupan yang lebih baik kepada Sang Pencipta Alam Semesta, serta mendoakan para leluhur yang telah mendahului mereka. "Kalau ada kekurangan dan kesalahan diperbaiki dan kalau ada keburukan sebaiknya dibuang," Ujar Chandra warga Mayang.(Rom-Yul)

22 Jan 2012

Imlek, Angpao, dan Tradisi Lainnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam hitungan jam, seluruh rakyat Republik Rakyat China dan keturunan di seluruh dunia akan merayakan Tahun Baru Imlek. Di Indonesia, dan juga di negara lainnya, Tahun Baru Imlek, yang menandai awal musim semi, erat kaitannya dengan angpao.
Secara harafiah, angpao berarti amplop yang berwarna merah. Angpao telah menjadi salah satu simbol Tahun Baru Imlek. Pada hari raya ini, ada tradisi bahwa seseorang yang telah menikah memberikan ang pao yang berisi uang kepada orang yang lebih muda dan belum menikah. Soal jumlah, hal ini tergantung pada kemampuan dan kerelaan dari sang pemberi.

Lantas, apa makna angpao? Budayawan Budi Santosa Tanuwibawa mengatakan, ang pao memiliki makna filosofi transfer kesejahteraan atau energi. "Transfer kesejahteraan dari orang mampu ke tidak mampu, dari orangtua ke anak-anak, dari anak-anak yang sudah menikah ke orangtua," ujar Budi.

Menurutnya, tradisi memberi angpao telah berlangsung sejak lama. Tradisi ini diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya tanpa putus. Tradisi Tionghoa juga mengenal pemberian angpao yang diberikan tujuh hari menjelang Imlek. Budi menyebut hal ini sebagai Hari Persaudaraan.

"Ini mewajibkan orang yang merayakan Tahun Baru Imlek untuk membantu sesama yang tak mampu merayakannya," kata Budi.

Tradisi Imlek Pemberian angpao bukan satu-satunya tradisi yang dilakukan ketika Imlek. Tradisi lainnya yang menonjol adalah sembahyang leluhur. Sebelum Imlek, para warga Tionghoa umumnya turut bahu-membahu membersihkan makam para leluhurnya. Tak hanya itu, pada hari pertama Imlek, para warga Tionghoa melakukan sembahyang untuk para leluhur.

Pada ritual sembahyang, mereka menyajikan makanan, minuman, dan buah di altar almarhum dan almarhumah. Budi mengatakan, sembahyang leluhur bukanlah tradisi tanpa makna. "Ini menunjukkan bakti kepada orangtua, yang tidak hanya merawat dan menjaganya hingga meninggal, tetapi juga setelah meninggal. Ini mengingatkan bahwa kita berada di dunia ini tidak semata-mata karena Tuhan, tetapi juga orangtua," ujarnya.

Terkait tradisi santap kue lapis, jeruk, kue keranjang, ikan bandeng, tokoh Konghucu ini menilai hal ini tak lain hasil interaksi budaya China dengan masyarakat lokal. Kue keranjang atau nian gao disebut-sebut berkaitan dengan harapan agar rezeki selama satu tahun mendatang manis.

Nian sendiri berarti tahun dan gao berarti kue yang juga terdengar seperti kata tinggi. Oleh karena itu, kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat. Makin ke atas, makin mengecil kue itu, memberikan makna peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran. Pada zaman dahulu, banyaknya atau tingginya kue keranjang menandakan kemakmuran keluarga pemilik rumah.

"Kue keranjang itu artinya agar tiap tahun mencapai prestasi yang bertambah tinggi, setiap tahun ada peningkatan. Ini biasanya bagi mereka yang memiliki bisnis," kata Yu Ie, seorang pengurus Klenteng Petak Sembilan di Glodok, Jakarta.

Adapun ikan bandeng dihubungkan sebagai perlambang rezeki karena dalam logat Mandarin, kata 'ikan' sama bunyinya dengan kata 'yu' yang berarti rezeki. "Bandeng itu ikan. Artinya, tiap tahun ada lebihnya uang atau rezeki," ujar Yu Ie.

Buah-buahan yang wajib yang sudah pasti ada adalah pisang raja atau pisang emas yang melambangkan emas atau kemakmuran atau keuntungan yang besar. Begitu juga dengan jeruk kuning dan diusahakan yang ada daunnya. Ini juga melambangkan kemakmuran yang akan selalu tumbuh terus. "Ini supaya ada keuntungan yang besar dan terus-menerus," jelas Yu Ie.

Selain itu, atraksi barongsai juga turut menyemarakkan Imlek. Budi mengatakan, atraksi barongsai terinspirasi dari Kilin, makhluk suci bagi umat Konghucu. Rupanya menyerupai naga, memiliki kulit bersisik, dan bertanduk satu. Kilin muncul ketika Nabi Konghucu lahir dan wafat.

Menurut cerita-cerita rakyat yang populer di China, atraksi barongsai ini bertujuan untuk mengusir roh jahat yang datang di awal tahun. Imlek juga tak lengkap tanpa kehadiran bunga sedap malam di altar leluhur. Hal ini, kata Budi, bertujuan untuk mengingatkan kita agar terus tertekad berlaku baik dan harum bak bunga sedap malam.

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/01/22/05060130/

Tahun Naga Air Sugesti Hidup Paling Kuat

Pesanan kamar hotel melonjak untuk libur Imlek Masyarakat Tionghoa di kawasan perkampungan China, Kelurahan Pondok, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatra Barat, tak melewatkan pemasangan lampion-lampion merah yang bertuliskan huruf China, guna menyambut Tahun Baru Imlek 2563 yang jatuh 23 Januari 2012.
Tak hanya lampion berbentuk bulat, lampion naga aneka ukuran juga dipajang pada sejumlah rumah masyarakat Tionghoa yang bertuliskan huruf China itu yang memiliki beragam makna. Intinya, doa mohon keberkahan di tahun yang baru.

Kendati belum banyak persiapan, namun panitia perayaan Tahun Baru Imlek di kawasan Pondok Padang (Perkampungan China, red) sudah menyiapkan sejumlah tiang untuk persiapan bazar, dan aneka pertunjukan lomba, di gedung Himpunan Bersatu Teguh (HBT) Padang.

Sekretaris (urusan keluar) HBT Padang Chandra Penata Long, mengatakan warga Tionghoa kini bertekad akan merayakan peringatan Tahun Baru Imlek penuh dengan kesederhanaan.

"Tak ada yang istimewa, perayaan Tahun Baru Imlek 2012 tetap dirayakan bersama isteri dan anak-anak di rumah," ujarnya sesuai tanggalan internasional, Imlek 2563 jatuh pada shio Naga Air.

Shio ini melambangkan kekuatan, kebaikan, keberanian, dan pendirian teguh.
Naga juga merupakan lambang kewaspadaan dan keamanan dari semua makhluk mitologi China, dan makhluk yang tertinggi menjadi raja semua hewan di alam semesta.

Menurut Chandra, sejak dahulunya beribu-ribu tahun silam, dimitoskan bahwa Naga merupakan mahluk sakral dalam agama Konghucu, atau sebagai simbol binatang yang paling kuat.

"Karena itu naga selalu dipasang pada setiap tiang vihara, terutama pada tiang tempat sembahyang Dewa Langit," ujarnya dan diharapkan Shio Naga Air tahun ini tidak hanya kesuksesan pebisnis yang hanya berhubungan dengan unsur air saja, seperti transpotasi air, restoran sampai pedagang air minum isi ulang.

Tapi Naga Air ini --sebagai fengsui, keberuntungan dalam agama Khonghucu-- bagi umatnya diharapkan dapat menjernihkan, mendinginkan berbagai permasalahan yang terjadi.

Dijelaskannya, fengsui `keberuntungan` itu bisa diterapkan mulai dari pembangunan rumah dengan pintu rumah yang harus dibuat sesuai sio Naga Air , dan tentunya akan berbeda lagi dengan sio tahun depan.

Naga Air, katanya lagi, sesuai karakternya adalah hewan yang berwibawa, angkuh dan banyak raja-raja di Tiongkok dahulunya memberi lambang kerajaan dengan naga, baju kebesaran yang juga bergambar naga.

"Konon, jika ada bayi yang lahir pada tahun naga ini, itu artinya sebuah lambang yang bagus bagi sang bayi dengan fengsui atau rezki yang bagus," ujarnya, sio-sio ini selalu menjadi sugesti atau semangat hidup paling kuat bagi warga Tionghoa.

Sedangkan tiap pergantian shio itu disebut Tahun Imlek (Cia Gwee Che It) yang jatuh pada tanggal satu bulan pertama. atau tahun lunar, tahun yang dihitung berdasarkan peredaran bulan, dan dikombinasikan dengan peredaran matahari dan pergantian dari musim dingin ke musim semi.

Selain itu, penanggalan China/Tionghoa terbagi menjadi 12 shio, yakni Tikus-Harimau-Naga-Kuda-Monyet-Anjing-Kerbau-Ular-Kambing-Ayam-Kelinci dan Babi.
Hewan yang terdapat pada shio ini dilambangkan sifatnya. Kemudian terbagi lagi menjadi lima unsur, logam, kayu,air, api dan tanah. Pertemuan pada shio dan unsur yang sama bisa terjadi 60 tahun kemudian.

Peringatan Tahun Baru Imlek di Padang diikuti oleh tiga organisasi warga China, seperti Himpunan Bersatu Teguh (HBT), Himpunan Tjinta Teman (HTT) dan Santo Yusuf. Selain itu juga organisasi warga dari delapan marga antara lain marga Tanju Hok, marga Tan, liem, dan lainnya.

"Selain persiapan pemasangan lampion-lampion dominan warna merah itu, warga Tionghoa Padang juga menyiapkan amplop angpau bergambar naga dengan isian bervariasi yang terkecil Rp 50.000 sampai Rp. 1 juta per angpau pohon," ujarnya.

Ia menambahkan, pada 15 hari berikutnya (setelah 23 Januari 2012) perayaan Tahun Baru Imlek masuk pada masa Cap Goh Me (lima belas atau malam kelima belas imlek yang terakhir). Pada masa cap goh me merupakan ini perayaaan yang cukup ramai.

http://oase.kompas.com/read/2012/01/21/15131867/

2.563 Lampion Dipasang di Kawasan Pecinan Pontianak

PONTIANAK, KOMPAS.com — Sebanyak 2.563 lampion (lampu) dipasang pihak panitia Imlek atau Tahun Baru China bersama Kota Pontianak di kawasan pecinan setempat, yakni Jalan Gajah Mada dan Diponegoro.

"Dipasangnya lampion sebanyak 2.563 sesuai dengan Tahun Baru China 2563 dan tidak punya makna lain, yang mulai hari ini dipasang di Jalan Gajah Mada dan Diponegoro," kata Sekretaris Ketua Imlek Bersama Tahun 2012, Eddy, di Pontianak, Jumat (20/1/2012).
Ia menjelaskan, lampion dipasang di jalan raya guna memeriahkan perayaan Tahun Baru China dan Cap Go Meh (hari 15 Imlek) di Kota Pontianak.

"Kami sengaja mendatangkan ribuan lampion itu asli dari Tiongkok agar lebih cantik serta mempunyai makna dalam memeriahkan Tahun Baru China," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Sekretaris Ketua Imlek Bersama Tahun 2012 mengimbau agar warga Tionghoa di kota itu merayakan Tahun Baru China dengan kesederhanaan.

"Sederhana bukan berarti mengurangi makna dalam merayakan pergantian musim dingin ke musim semi seperti yang dilakukan oleh leluhur kami sejak ribuan tahun lalu di Tiongkok," katanya.

Ia mengajak warga Tionghoa dan masyarakat lainnya di Kota Pontianak untuk memulai hidup baru dengan penuh kebahagiaan atau disebut Gong Chi Fat Chai.

http://oase.kompas.com/read/2012/01/21/15180443/

17 Jan 2012

Bersihkan Klenteng Menyambut Imlek 2563

JAMBI - Dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2563, umat Khonghucu diberbagai klenteng pada membersihkan tempat sembahyang (altar) roh suci (Sen Ming/dewa-dewi).

Tidak hanya tempat-tempat ibadah umat Khonghucu yang dibersihkan, melainkan di rumah-rumah warga Tionghoa yang beragama Khonghucu juga pada membersihkan altar leluhur mereka, ada yang memasang lampion untuk menambah kemeriahkan di hari raya imlek.
Dari pantauan ayojambi.com, Selasa siang (17/1-2012) di Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien Jambi, tampak pengurus klenteng tengah membersihkan altar-altar roh suci (bahasa kok kien Kim Sin), satu persatu Kim Sin tersebut diturunkan lalu dibersihkan dengan cara dipel/ lap.

Menurut keterangan Rohaniwan Makin Sai Che Tien, The Lien Teng di klenteng Makin Sai Che Tien, bahwa kebiasaan membersihkan tempat ibadah Khonghcu atau rumah-rumah warga Tionghoa dilakukan pada tanggal 23 dan 24 Imlek, sebelum dilakukan pembersihan terlebih dahulu mereka mesti meminta izin kepada para roh suci atau shttp://www.blogger.com/img/blank.gifen ming yang duduk didalam altar klenteng dengan cara sembahyang disertai berbagai sesajen seperti 10 jenis ceng cai dan buah-buahan. “kita mesti minta ijin kepada para Sien Ming (roh suci) yang ada di dalam klenteng,” setelah memperoleh izin barulah mereka mulai membersihkan altar dewa-dewa dengan kain yang bersih yang baru.

Tradisi ini telah ada sejak zaman dahulu menjelang datangnya hari raya imlek, selain membersihkan klenteng, bagi masyarakat dari generasi tua melakukan bersih-bersih rumah diawali altar para leluhur maupun altar roh suci (sen ming) dilanjuti bersihkan dapur karena dapur merupakan bagian dari rumah yang berjasa dalam memberi kehidupan rumah tangga. Trasidi ini hanya dilakukan oleh warga Tionghoa yang menganut agama Khonghucu.

Selain itu, bersembayang kepada para leluhur serta meminta perlindungan untuk tahun depan, semoga tahun yang baru membawa harapan yang baru (Xin Nian Ru Yi).

Kebiasaan membersihkan rumah ini menurut catatan kitab kuno Lu Si Cun Qiu sudah ada sejak jaman pemerintahan Yao dan Sun.

Selanjutnya ada yang baru memasang Teng Long dan Aksesories yang bernuansa imlek, sedangkan ibu rumah tangga anak gadisnya mulai membuat kue lebaran. (Romy)

10 Jan 2012

Hotel di Singkawang Sudah Habis Dipesan

SINGKAWANG, KOMPAS.com- Sejak empat bulan lalu, calon-calon wisatawan sudah memesan kamar hotel di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, untuk tahun baru Imlek 2563 pada 23 Januari 2012 mendatang.
Seperti tahun lalu, kemungkinan besar seluruh kamar hotel di Singkawang akan penuh jauh hari sebelum tahun baru Imlek.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Kota Singkawang Mulyadi Qamal, Selasa (3/1/2012) mengatakan, tingkat hunian hotel di Kota Singkawang pada libur tahun baru Imlek selalu penuh.

"Para pengelola hotel selalu berusaha mengarahkan tamu yang tidak mendapatkan kamar hotel untuk menginap di homestay. Kami berusaha membangun jaringan dengan homestay supaya wisatawan bisa tertampung," kata Mulyadi.

Perayaan tahun baru Imlek di Kota Singkawang selalu meriah setiap tahun. Arak-arakan tatung atau kesenian tradisional yang memeragakan kekebalan tubuh adalah salah satu daya tarik wisata, selain sejumlah festival atau acara yang digelar selama beberapa hari di Singkawang.

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/01/03/19224956/