Tampilkan postingan dengan label Sakyakirti Jambi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sakyakirti Jambi. Tampilkan semua postingan

23 Des 2012

Umat Buddhis Jambi Memperingati “Hari Ibu” di Vihara Sakyakirti


JAMBI - Hari Ibu merupakan hari peringatan terhadap peran seorang wanita (ibu) dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anaknya, maupun lingkungan sosialnya.
Peringatan biasanya dilakukan dengan cara membebas-tugaskankan kaum ibu dari tugas sehari-hari yang dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.

Di Indonesia hari ini dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional. Adapun renungan Hari Ibu, adalah pengorbanan seorang Ibu yang tulus mengurusi kita dari mulai dalam kandungan merawat kita hingga dewasa, pengorbanan seorang ibu seringkali kita lupakan.

Kita jarang sekali melihat atau memperhatikan ibunda kita yang jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah tua, namun mereka tidak pernah mengeluh dan mengemis minta belas kasih dari sang anak-anaknya, apalagi mereka diajak jalan-jalan.

Oleh karena itu, ratusan umat Buddhis Sakyakirti Jambi, Minggu (23-12-2012) pagi mengikuti prosesi perayaan Hari Ibu “Mother's Day” di aula SD Sariputra Jambi.

Acara di awali laporan panitia pelaksana, selanjutnya sambutan ketua Majelis Budayana Indonesia (MBI) Provinsi Jambi, Romo Ballamitta dan pemotongan kue tar, lalu dibagikan kepada oma-oma yang berada dipentas.

“Betapa berat penderitaan seorang ibu, mulai dari mengandung kita selama 9-10 bulan, lalu melahirkan dan membesarkan kita, mereka tidak pernah mengeluh,” bahkan, pada saat kita jatuh sakit, siang dan malam Ibu merawat kita. Ujar Ketua MBI Provinsi Jambi dihadapan ratusan umat Buddhis Jambi.

Seorang Ibu melahirkan dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan pamrih apapun juga. Seorang Ibu bisa dan mampu memberikan waktunya 24 jam sehari bagi anak-anaknya, tidak ada perkataan siang maupun malam, tidak ada perkataan lelah ataupun tidak mungkin dan ini 366 hari dalam setahun. Seorang Ibu mendoakan dan mengingat anaknya tiap hari bahkan tiap menit dan ini sepanjang masa.

Berikanlah kasih sayang selama Ibu kita masih hidup, percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila Ibu telah berangkat, karena Ibu tidak akan bisa melihatnya lagi.

Selamat Hari Ibu… (Romy)

10 Nov 2012

Taman Kanak-Kanak Sariputra Berdana Di Hari Kathina

JAMBI – Sabtu pagi ratusan anak TK Sariputra menyambut Hari Kathina dengan berdana kepada Bhiksu secara bergiliran di aula Baktisala Vihara Sakyakirti Jambi (10/11-2012), ada yang berdana berbentuk kebutuhan sehari-hari seperti, obat-obatan, makanan, pasta gigi, sikat gigi dan angpao dari hasil tabungan mereka sendiri.
Hari Kathina umumnya dirayakan pada bulan Oktober dan November, di akhir masa Vassa, yakni di akhir masa musim hujan.

Selama musim hujan ini, para Sangha akan menyendirikan/ mengasingkan diri mereka sendiri untuk mengasah dan mengolah pengetahuan Dhamma mereka dan ber-Meditasi (bisa di dalam satu vihara saja atau di dalam hutan), dan juga berusaha untuk tidak keluar dari tempat pengasingan mereka kecuali diharuskan/diperlukan sekali. Musim hujan biasanya di mulai 3 bulan sebelum bulan Oktober, yaitu dari bulan Juli (berdasarkan tanggalan di negara Buddhis).

Setelah para Bhikkhu menyelesaikan pengasingan diri mereka selama musim hujan ini, mereka akan keluar kembali ke masyarakat umum, dan pada umumnya para umat Buddhis akan merayakan hal tersebut dengan mempersembahkan kain/jubah dan segala kebutuhan dasar kepada para Bhikkhu, dan masa itu lah yang dinamakan dengan Hari Kathina, yang terkadang sering disebut sebagai “Berkah Kathina”. Hari Kathina ini biasanya dirayakan oleh semua umat Buddhis dari bulan Oktober sampai November. (Romy)