TUNGKAL. Jambi – Akibat birokrasi jaman orde baru, maka selama 31 tahun Leng Sam Kheng hanya sebagai tempat untuk sembahyang bagi umat-umat Khonghucu di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat.
Untuk ini merupakan kali pertama rumah ibadah Leng Sam Kheng, di Jalan Prof. Dr. Sri Soedewi, Rt. 21, Kelurahan Tungkal Harapan, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi
merayakan hari ulang tahun sing beng (dewa) “Lak Jin Sien She”, selama 31 tahun lebih rumah ibadah tersebut belum pernah adakan acara untuk para sin beng (dewa).
Perayaan tersebut dapat dirayakan secara kusuk, berkat jasa Almarhun Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) mencabut Instruksi Presiden 14/1967 itu. Lalu diteruskan dengan Presiden Megawati Sukarnoputri menetapkan hak-hak sipil warga khonghucu dan Hari Raya penganut Khonghucu, Imlek sebagai libur nasional, tanggal merah.
Serta janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada perayaan Imlek, Februari lalu yang dinanti-nantikan para penganut agama Khonghucu. Birokrasi diharapkan bisa berubah.
Ditengah hujan yang mengusur kota Kuala Tungkal sejak pagi hari (17/7), namun tidak menulutkan minat ratusan warga berbondong-bondong mengikuti prosesi sembahyang Ultah dan Kho Khun yang dipimpin oleh rohaniwan The Lien Teng dari Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien, Jambi. Bahkan umat Khonghucu di Kuala Tungkal lebih kompak jika di banding dengan Kota Jambi, hal tersebut dapat dilihat dari persembahan kurban oleh warga masyarakat Kabupaten Tanjab Barat.
Selain itu Barongsai dari Kwan Kong Bio turut memeriahkan acara tersebut dan tampak juga hadir Ketua Makin Kabupaten Tanjab Barat, Cokro Subono (Aleng) beserta pengurus inti Makin Tanjab Barat.
Menurut pengakuan ketua Leng Sam Keng, Alek, sejak tahun 1985 hingga 2009 belum pernah diadakan perayaan sin beng/ dewa, “Dalam sejarah lama Leng San Kheng, ini merupakan pertama kali diadakan perayaan ulang tahun sin beng/ dewa” di Tanjab Barat.
Sedangkan bagi umat Khonghucu di Kuala Tungkal, seperti Lina (17) ini sangat gembira, mudah-mudahan kedepan umat Khonghucu bisa lebih kusuk lakukan sembahyang dan menjalin sesama umat beragama di Tungkal.
Tambah Ketua Makin Tanjab Barat, Cokro Subono, jika tidak ada alar melintang dalam waktu dekat umat Khonghucu di Kuala Tungkal akan membangun klenteng yang tidak jauh dari lokasi semula, untuk memberikan tempat sembahyang buat umat Khonghucu di Kabupaten Tanjab Barat.
Untuk dapat menuju ke Kabupaten Tanjab Barat melalui jalan darat memakai waktu lebih kurang tiga jam, apa bila hujan bisa-bisa lebih, karena jalan berlobang dan berlumpur. (rom)
Untuk ini merupakan kali pertama rumah ibadah Leng Sam Kheng, di Jalan Prof. Dr. Sri Soedewi, Rt. 21, Kelurahan Tungkal Harapan, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi
merayakan hari ulang tahun sing beng (dewa) “Lak Jin Sien She”, selama 31 tahun lebih rumah ibadah tersebut belum pernah adakan acara untuk para sin beng (dewa).
Perayaan tersebut dapat dirayakan secara kusuk, berkat jasa Almarhun Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) mencabut Instruksi Presiden 14/1967 itu. Lalu diteruskan dengan Presiden Megawati Sukarnoputri menetapkan hak-hak sipil warga khonghucu dan Hari Raya penganut Khonghucu, Imlek sebagai libur nasional, tanggal merah.
Serta janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada perayaan Imlek, Februari lalu yang dinanti-nantikan para penganut agama Khonghucu. Birokrasi diharapkan bisa berubah.
Ditengah hujan yang mengusur kota Kuala Tungkal sejak pagi hari (17/7), namun tidak menulutkan minat ratusan warga berbondong-bondong mengikuti prosesi sembahyang Ultah dan Kho Khun yang dipimpin oleh rohaniwan The Lien Teng dari Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien, Jambi. Bahkan umat Khonghucu di Kuala Tungkal lebih kompak jika di banding dengan Kota Jambi, hal tersebut dapat dilihat dari persembahan kurban oleh warga masyarakat Kabupaten Tanjab Barat.
Selain itu Barongsai dari Kwan Kong Bio turut memeriahkan acara tersebut dan tampak juga hadir Ketua Makin Kabupaten Tanjab Barat, Cokro Subono (Aleng) beserta pengurus inti Makin Tanjab Barat.
Menurut pengakuan ketua Leng Sam Keng, Alek, sejak tahun 1985 hingga 2009 belum pernah diadakan perayaan sin beng/ dewa, “Dalam sejarah lama Leng San Kheng, ini merupakan pertama kali diadakan perayaan ulang tahun sin beng/ dewa” di Tanjab Barat.
Sedangkan bagi umat Khonghucu di Kuala Tungkal, seperti Lina (17) ini sangat gembira, mudah-mudahan kedepan umat Khonghucu bisa lebih kusuk lakukan sembahyang dan menjalin sesama umat beragama di Tungkal.
Tambah Ketua Makin Tanjab Barat, Cokro Subono, jika tidak ada alar melintang dalam waktu dekat umat Khonghucu di Kuala Tungkal akan membangun klenteng yang tidak jauh dari lokasi semula, untuk memberikan tempat sembahyang buat umat Khonghucu di Kabupaten Tanjab Barat.
Untuk dapat menuju ke Kabupaten Tanjab Barat melalui jalan darat memakai waktu lebih kurang tiga jam, apa bila hujan bisa-bisa lebih, karena jalan berlobang dan berlumpur. (rom)