JAMBI - Isak tangis dan kejar-kajaran antara Pekerja Sek Komersial (PSK) dan Waria dengan petugas Satuan Pamong Praja (Satpol PP) mewarnai razia penyakit masyarakat (PEKAT) di beberapa kawasan dalam Kota Jambi.
Menjelang bulan Ramadhan 1431H, razia penyakit masyarakat yang digelar petugas petugas gabungan dari Satpol PP Kota Jambi, Polisi, Denpom dan Sinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Jambi kembali menggelar razia penyakit masyarakat (PEKAT).
Razia kali ini digelar khusus bagi para PSK dan Waria yang masih suka berkeliaran dijalanan pada malam hari, beberapa PSK yang tertangkap tampak menangis dan menolak untuk dibawa petugas dengan berbagai alasan.
Namun petugas tak menggubrisnya dan tetap membawa mereka masuk ke dalam mobil truck Satpol PP, bahkan seorang anak kecil yang ibunya tertangkap petugas pun turut dibawa petugas agar tak menangis.
Di tempat lain, seperti di kawasan Putra Retno petugas bahkan terlibat aksi kejar-kejaran dengan beberapa orang waria yang tengah asik berpacaran, waria yang berhasil ditangkap kemudian digeledah petugas dan diangkut ke dalam mobil.
Ada beberapa PSK lainnya yang berhasil terjaring bahkan dengan terang-terangan melawan petugas dan mengancam para wartawan yang meliput karena merasa malu.
Semua yang terjaring dalam razia pekat akhirnya dibawa petugas ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsostek) Kota Jambi untuk didata.
Hingga pukul tiga dini hari, petugas berhasil menjaring belasan orang, diantaranya 9 orang PSK, 3 waria dan 4 lelaki hidung belang.
Menurut Kakan Satpol PP Kota jambi, Sabriyanto, “Pelaksanakan razia pekat ini akan terus dilakukan selama bulan puasa nanti untuk menjaga ke khusyukkan umat muslim menjalankan ibadah puasa.”
Selain menjaga kesucian bulan Ramadhan, razia ini juga dilakukan untuk menegakkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 47 tahun 2004 tentang ketertiban di muka umum (team)
Menjelang bulan Ramadhan 1431H, razia penyakit masyarakat yang digelar petugas petugas gabungan dari Satpol PP Kota Jambi, Polisi, Denpom dan Sinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Jambi kembali menggelar razia penyakit masyarakat (PEKAT).
Razia kali ini digelar khusus bagi para PSK dan Waria yang masih suka berkeliaran dijalanan pada malam hari, beberapa PSK yang tertangkap tampak menangis dan menolak untuk dibawa petugas dengan berbagai alasan.
Namun petugas tak menggubrisnya dan tetap membawa mereka masuk ke dalam mobil truck Satpol PP, bahkan seorang anak kecil yang ibunya tertangkap petugas pun turut dibawa petugas agar tak menangis.
Di tempat lain, seperti di kawasan Putra Retno petugas bahkan terlibat aksi kejar-kejaran dengan beberapa orang waria yang tengah asik berpacaran, waria yang berhasil ditangkap kemudian digeledah petugas dan diangkut ke dalam mobil.
Ada beberapa PSK lainnya yang berhasil terjaring bahkan dengan terang-terangan melawan petugas dan mengancam para wartawan yang meliput karena merasa malu.
Semua yang terjaring dalam razia pekat akhirnya dibawa petugas ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsostek) Kota Jambi untuk didata.
Hingga pukul tiga dini hari, petugas berhasil menjaring belasan orang, diantaranya 9 orang PSK, 3 waria dan 4 lelaki hidung belang.
Menurut Kakan Satpol PP Kota jambi, Sabriyanto, “Pelaksanakan razia pekat ini akan terus dilakukan selama bulan puasa nanti untuk menjaga ke khusyukkan umat muslim menjalankan ibadah puasa.”
Selain menjaga kesucian bulan Ramadhan, razia ini juga dilakukan untuk menegakkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 47 tahun 2004 tentang ketertiban di muka umum (team)