19 Sep 2010

Prosesi Ultah “Lak Hu Tua Lang Kong”

Prosesi Ultah “Lak Hu Tua Lang Kong”
JAMBI - Saat memasuki klenteng Wi Leng Kheng di Jalan Setia Budi, Kelurahan Kasang, Kecamatan Jambi Timur (depan PLN Kasang), sayup-sayup terdengar ratusan umat Khonghucu tengah mamanjatkan puja puji kepada Tien (Tuhan) dan sin beng “Lak Hu Tua Lang Kong”, diatas meja berwarna merah tua, tersedia berbagai bentuk sesajian menyambut Hari Ulang Tahun “Lak Hu Tua Lang Kong” diiringi aroma gaharu yang menyengat hidung.

Dipagi yang cerah ratusan umat Khonghucu silih berganti lakukan sembahyang didepan altar Tien (Tuhan) dan altar sin beng yang diletakan dalam klenteng, mereka dengan kusuk berdoa.

Menghormati sin beng (dewa) beserta kun ciong merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh para umat, berbagai cara dan jenis ritual yang digelar, tetapi tetap memiliki satu tujuan yaitu untuk menghormati sin beng dan leluhur. Seperti ritual Kho Kun dan ulang tahun sin beng “Lak Hu Tua Lang Kong” yang digelar oleh Klenteng Wi Leng Kheng, Minggu pagi (19/9).

Menurut Asan selaku pimpinan upacara bahwa pihaknya memang sengaja menggelar dua acara sekaligus. Ini agar momen tersebut benar-benar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh umat lakukan doa dan memohon keselamatan dan perlindungan dari sin beng dan kun ciong. “Kepada sin beng, kita memohon keselamatan dari berbagai bencana sedangkan kepada Kun Ciong merupakan tanda penghormatan kita,” ujarnya.

Upacara memperingati ulang tahun sin beng dan kho kun merupakan ritual yang berbeda. Ulang tahun Dewa digelar untuk menghormati Dewa Lak Hu Tua Lang Kong sebagai sin beng penjaga Klenteng Wi Leng Kheng. Sedangkan kun ciong digelar untuk memberi sesajian kepada para panglima/ pengawal sin beng (baca para Jenderal sebagai pengawal Presiden/ Panglima/ Pejabat negara yang tidak mungkin satu meja dengan atasan) serta sesajian buat para arwah yang sudah wafat secara tidak wajar.

Dari pantauan di klenteng sudah mulai dipadati oleh umat Konghucu sejak pukul 08.30. Ada sekitar ratusan umat Khonghucu yang hadir, tidak hanya dari Kota Jambi, juga beberapa kabupaten di Provinsi Jambi.

Ritual dimulai dengan melakukan sembahyang Tien (Tuhan red)  dihalaman depan pintu masuk klenteng. Sembahyang berlangsung hingga satu jam dengan melantunkan doa-doa yang diiringi gendrang khusus. (rom)