1 Okt 2010

39 Tahun Menanti Pengaspalan

JAMBI – Sejumlah warga di lingkungan Rt. 02 dan Rt. 03 Kelurahan Talang Jauh Kecamatan Jelutung, sempat menyetop proses pengaspalan jalan, pasalnya pembuatan jalan itu dianggap sia-sia, karena dilakukan di atas jalan tanah yang masih berlobang.

Selain itu warga Rt. 02 dan Rt 03 merasa aneh atas pembuatan jalan didaerah mereka, karena terkesan tidak transparan dan asal-asalan, warga khawatir akan disalahkan apa bila nantinya jalan yang dibuat asal-asalan tersebut cepat rusak.

Menurut Ketua Rt. 02, Jumari, bahwa di desa mereka selama 39 tahun lalu adalah jalan tanah berlobang-lobang, penimbunan ini terkesan asal jadi saja. warga khawatir jalan akan cepat rusak.

Terkait proyek pembuatan jalan ini benar-benar tidak transparan, sepertinya ptoyek siluman, dimana setiap proyek umumnya ada papan nama proyek, pemborong/ konsultannya, luas dan Panjang, jangka kerja berapa hari yang diinformasikan kepada warga, ini sama sekali tidak ada, terus siapa pemborong proyek dan pihak-pihak yang bertanggung jawab.

“Biasanyakan setiap proyek ada papan informasinya, tapi kalau ini kok tidak. Jangan-jangan pembuatan jalan ini hanya asal-asalan dan proyek siluman.” Kata Jumari.

Namun niat itu dibatalkan warga lantaran warga masih mempertimbangkan untuk tetap membiarkan pembuatan jalan sembari mengajukan usul untuk dilakukan perawatan rutin terhadap jalan ini. Ada anggota dewan yang turun dan meminta kami untuk membiarkan dahulu pembuatan jalan tersebut berlangsung.

Walaupun begitu, ia mengatakan bahwa warga tidak mampu menyembunyikan rasa kecewa karena pembuatan jalan yang asal-asalan tersebut. Ia menegaskan, seharusnya bila Pemkot berniat membuat jalan, buatlah jalan yang bagus dan tidak cepat rusak.


JAMBI – Sejumlah warga di lingkungan Rt. 02 dan Rt. 03 Kelurahan Talang Jauh Kecamatan Jelutung, sempat menyetop proses pengaspalan jalan, pasalnya pembuatan jalan itu dianggap sia-sia, karena dilakukan di atas jalan tanah yang masih berlobang.

Selain itu warga Rt. 02 dan Rt 03 merasa aneh atas pembuatan jalan didaerah mereka, karena terkesan tidak transparan dan asal-asalan, warga khawatir akan disalahkan apa bila nantinya jalan yang dibuat asal-asalan tersebut cepat rusak.

Menurut Ketua Rt. 02, Jumari, bahwa di desa mereka selama 39 tahun lalu adalah jalan tanah berlobang-lobang, penimbunan ini terkesan asal jadi saja. warga khawatir jalan akan cepat rusak.

Terkait proyek pembuatan jalan ini benar-benar tidak transparan, sepertinya ptoyek siluman, dimana setiap proyek umumnya ada papan nama proyek, pemborong/ konsultannya, luas dan Panjang, jangka kerja berapa hari yang diinformasikan kepada warga, ini sama sekali tidak ada, terus siapa pemborong proyek dan pihak-pihak yang bertanggung jawab.

“Biasanyakan setiap proyek ada papan informasinya, tapi kalau ini kok tidak. Jangan-jangan pembuatan jalan ini hanya asal-asalan dan proyek siluman.” Kata Jumari.

Namun niat itu dibatalkan warga lantaran warga masih mempertimbangkan untuk tetap membiarkan pembuatan jalan sembari mengajukan usul untuk dilakukan perawatan rutin terhadap jalan ini. Ada anggota dewan yang turun dan meminta kami untuk membiarkan dahulu pembuatan jalan tersebut berlangsung.

Walaupun begitu, ia mengatakan bahwa warga tidak mampu menyembunyikan rasa kecewa karena pembuatan jalan yang asal-asalan tersebut. Ia menegaskan, seharusnya bila Pemkot berniat membuat jalan, buatlah jalan yang bagus dan tidak cepat rusak. (rom)