1 Okt 2010

Salah Tangkap, Polda Sumbar Minta Maaf

PADANG, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah Sumatera Barat meminta maaf kepada keluarga Wempy dan kepada publik. Permintaan maaf ini dilakukan atas ketidaknyamanan karena melakukan kesalahan saat mencari Wempy di rumah kontrakannya di Korong Pasar Mudik, Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, pada Sabtu (25/9/2010) lalu.

Seperti sebelumnya diwartakan Kompas, polisi telah salah dalam melakukan penggerebekan tersangka perampok yang dilakukan polisi di Korong Pasar Mudik, Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sabtu lalu.

Namun, Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Barat Ajun Komisaris Besar Kawedar tidak menyebutkan soal telah terjadinya kesalahan penggeledahan, tetapi salah melakukan penjemputan orang dan interogasi sekenanya. Pertama-tama, Khairil alias Wempy dijemput dan diinterogasi polisi karena ada kesamaan nama dengan tersangka Khairil yang juga berasal dari Pariaman.

"Namun, setelah si Khairil alias Wempy tidak punya sangkut paut dengan jaringan perampok ATM, maka yang bersangkutan kami lepaskan kembali," kata Ajun Komisaris Besar Kawedar di Padang, Kamis (30/9/2010).
Polisi mengatakan, hal itu dilakukan semata-mata karena keinginan polisi untuk segera mengungkap pelaku kasus perampokan mesin ATM yang sebelumnya terjadi di Kota Padang.

Pada saat itu polisi tengah mencari salah seorang tersangka yang diidentifikasi sebagai Khairil dan oleh warga sekitar diketahui bernama Wempy yang diduga terkait komplotan perampok mesin ATM di Kota Padang dan beraksi pada hari yang sama. Belakangan diketahui, Wempy bukanlah termasuk komplotan perampok dan sedang berada di Jakarta pada hari tersebut.

Pada saat itu, istri Wempy, Asmita (30), tengah berada di Kota Padang dan rumahnya ditinggalkan dalam kondisi pintu terkunci gembok. Berdasarkan keterangan Asmita, gembok itu dirusak dan lantas para petugas masuk serta mengacak-acak isi rumahnya.


http://regional.kompas.com/read/2010/09/30/22292971/