30 Sep 2010

Jasad Suhardi Tiba Di Rumah Duka

JAMBI – Setelah jasad Almarhum Suhardi alias Hendra diambil pihak keluarga dirumah sakit M. Djamil Padang yang tewas ditembak aparat kepolisian Polda Sumatera Barat akhirnya tiba dirumah duka, Rabu pagi setelah menempuh perjalanan hampir 10 jam dari Sumatera Barat (Padang).

Oleh keluarga korban dan kerabatnya jasad Suhardi langsung dimandikan dan dimakamkan di tempat pemakaman umum.

Suasan rumah Suhardi di kawasan Rt 05, Kelurahan Arab Melayu, Kecamatan Pelayangan, Sebrang Kota Jambi tampak dipenuhi pelayat yang hendak mengantar almarhumah ketempat peristirahatan terakhir di desa setempat. Selain istri, mertua Suhardi, turut serta dalam pemakaman tersebut Sulaiman ayah Suhardi dan ibunya Siah.

Menurut warga yang membantu memandikan jasad Suhardi, jenazah Suhardi alias Hendra ada bekas jahitan di bagian bawah dada hingga lehernya, Selain itu, warga juga melihat ada bekas jahitan di bagian kepala Suhardi. (tim)

29 Sep 2010

Bhiksu Lodroe Sangpo Juga Kunjungi Museum Jambi

JAMBI - Lodroe Sangpo, Bhiksu asal negara Jerman Rabu siang (29/9) kembali mengunjungi Musium Negeri Jambi, sehari sebelumnya Lodroe Sangpo mengunjungi candi Muaro Jambi. tujuan tersebut adalah untuk melihat secara dekat benda peninggalan prasejarah sampai datangnya pengaruh budaya barat masih banyak terdapat di daerah Jambi.

Museum Negeri Jambi (dulu Museum Negeri Propinsi Jambi) yang berlokasi di perempatan Jalan Urip Sumaharjo dan Jalan Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH.

Gedung Museum dibangun tahun 1981 di atas tanah seluas 13.350 meter persegi, dengan luas bangunan 4.000 meter persegi. Bangunannya selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 6 Juni 1988 dengan gaya arsitektur Kajang Loko, yang menjadi ciri khas arsitektur rumah adat masyarakat Jambi. Museum ini menyimpan beraneka ragam benda peninggalan sejarah dan budaya Jambi.

Koleksi yang terdapat dalam Museum dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, seperti: biologika, geologika, arkeologika, etnografika, numismatika, heraldika, dan keramalogika.

Keistimewaan koleksinya berjumlah sekitar 2.855 buah. Dari sekian banyak koleksi tersebut, terdapat 5 koleksi utama yang menjadi icon museum, Seperti 2 buah Arca Avolokiteswara yang terbuat dari emas yang ditemukan di situs Rantau Kapas Tuo pada tahun 1991, Medali emas bersegi tujuh yang bertahun 1298 Hijriyah merupakan hadiah dari Kerajaan Turki Ustmani kepada Sulthan Thaha Saifuddin selaku Raja Jambi, Sabuk Emas dan Kalung Emas.

Selain lima koleksi utama, terdapat 100 buah keramik kuno Cina yang ditemukan oleh para penyelam di perairan yang terletak di perbatasan antara Jambi dan Riau. di samping itu, juga terdapat koleksi benda-benda bersejarah lainnya, seperti: mesin cetak uang kuno, perahu lajur kuno, alat tukar kuno untuk produk karet, koleksi flora fauna dan busana adat tradisional Jambi. Dengan koleksi benda-benda bersejarah tersebut, Museum Negeri Jambi menjadi salah satu museum yang menarik untuk dikunjungi

Benda lain yang menjadi koleksi museum Jambi seperti Beliung Batu yang dipergunakan pada masa prasejarah di Kerinci, temuan di sekitar kompleks percandian Muaro Jambi seperti gong bertuliskan aksara kuno Cina, Teko, Piring porselen, Fragmen tangan, Arca Buddha, Arca Awalokiteswara, kalung jalinan kawat emas berliontin kepala binatang, gelang kuningan berbentuk rantai, dan benda arkeologi lainnya seperti : Stupa, Batu lapik, Arca Prajna Paramita. Foto koleksi keramolokiga berupa guci gayung, pedupaan bertutup puncak gunung, piring sajian, botol amphora tiga warna, ceret, vas bunga Mei Ping biru putih bergambar burung Kuau, yang berasal dari Jambi tidak lepas dari perhatian Bhiksu Lodroe Sangpo. (rom)

28 Sep 2010

Bhikkhu Jerman Berkunjungi Ke Candi Muaro Jambi

JAMBI - Situs kebanggaan masyarakat Provinsi Jambi yaitu Situs Candi Muaro Jambi hari ini mendapatkan kunjungan dari Bhikkhu asal Jerman, Lodroe Sangpo (29/9). Candi Muaro Jambi merupakan salah satu peninggalan sejarah yang cukup terkenal dan terbesar di asia tenggara. Untuk itu, Lodroe Sangpo mengaku sangat tertarik untuk melihat situs tersebut secara dekat, yang areal candi muaro Jambi luasnya lebih 20 kali dari candi Borobudur.

“Saya belum pernah ke sini, makanya ingin sekali melihat Candi Muaro Jambi. Dan baru kali ini mendapatkan kesempatan,” ujarnya saat ditemui disela sela kegiatannya keliling candi. Keinginanya ini juga di dorong dengan banyaknya situs dan tulisan yang tersebar di internet mengenai keistimewaan candi Muaro Jambi.

“Saya banyak baca tentang Candi Muaro Jambi. Makanya, saya ingin sekali melihat langsung dan ternyata memang sangat luas dan banyak situs peninggalan yang bersejarah,” bebernya.

Bhikkhu Ladro Sangpo menjelaskan bahwa keberadaan Candi Muaro Jambi ini merupakan salah satu bukti bahwa, banyak sekali benda peninggalan sejarah yang terdapat di Provinsi Jambi seperti “Guci guci peninggalan Cina yang banyak ditemukan.

Tadi kita lihat didalam museum. Ini juga merupakan salah satu daya tarik agar candi muaro Jambi semakin banyak orang yang mengunjungi,” ujarnya disela sela beberapa temuan yang ada di museum kawasan candi Muaro Jambi.

Kehadiran Bhikku Lodroe Sangpo asal Jerman ini juga merupakan salah satu kegiatan yang dapat memperkenalkan Candi Muaro Jambi kepada dunia luar. Apalagi, mereka yang datang, akan memberikan kesan positif tersendiri yang mampu memberikan kontribusi agar Candi banyak dikunjungi oleh orang dari luar Provinsi Jambi.

Selain mengunjungi areal museum, Bhikkhu Lodroe Sangpo juga melakukan ritual sembahyang. Ritual ini dilakukannya sebagai salah bentuk penghormatan kepada Candi yang dianggap sebagai salah satu benda suci. Bahkan, beberapa rombongan yang ikut serta juga melakukan pradaksina. Pradaksina merupakan ritual mengeliling benda yang dianggap suci. Biasanya dilakukan sebanyak 1 hingga 3 kali. Tujuannya untuk menghormati benda tersebut. (rom)

Keluarga Pelaku Perampokan Mengaku Pasrah

Nurlela
JAMBI - Keluarga salah satu pelaku perampokan asal Jambi yang tertembak mati aparat Polda Sumatera Barat karena terlibat pembobolan ATM di Kampus Universitas Bung Hatta Padang pada Sabtu dinihari kemarin (25/9) mengaku hanya pasrah.

Selain tidak menyangka jika korban terlibat aksi tersebut, keluarga juga masih belum nyakin benar jika korban adalah salah satu komplotan perampok bersenjata api, keluarga korban kini hanya bisa berharap jasad korban segera dapat dipulangkan ke Jambi untuk dimakamkan.

Rumah kediaman Suhardi alias Hendra alias Edi (30) satu dari dua perampok bersenjata api asal Jambi yang tewas dalam tembak menembak dengan aparat kepolisian Polda Sumbar kini mulai ramai dikunjungi sanak famili dan tetangga.

Rumah di kawasan Rt 05, Kelurahan Arab Melayu, Kecamatan Pelayangan, Sebrang Kota Jambi ini tampak dipenuhi pelayat yang menanti kedatangan jasad korban sambil membaca Yasiin

Meski tidak begitu tampak raut kesedihan di wajah Nurlela istri Suhardi, namun ia tampak bingung saat memberi keterangan kepada sejumlah wartawan yang bertandang ke rumahnya. Pasalnya, berita tentang kematian suaminya hanya ia ketahui dari berita-berita di televisi.

Jika memang benar suaminya adalah salah satu perampok bersenjata api yang telah membobol ATM di Kampus Universitas Bung Hatta Padang, maka Nurlela sekeluarga hanya bisa pasrah kepada yang kuasa.

Nurlela menuturkan, terakhir kali ia bertemu suaminya itu, pada hari Kamis pagi saat akan pamit ke Lampung untuk menjual besi bekas, suaminya pergi sendiri dan tidak membawa pakaian lain selain yang dipakainya, yakni kaos berwarna putih dengan garis-garis biru.

Mereka sangat mengharapkan agar Polisi segera memulangkan jasad Suhardi karena pihak keluarga sendiri memiliki keterbatasan biaya untuk menjemput ke jasad korban di Padang.

Sementara itu meski para tetangga mengetahui bahwa Suhardi adalah seorang mantan residivis kasus 365 pada 2006 lalu, tetapi perilaku korban dilingkungan sangat baik dan ramah. (tim)

Saat Darurat Bukalah Bra Anda

ebbra.com: emergency bra
Kompas.com — Kutang atau bra kini memiliki peran ganda. Selain sebagai penutup payudara dan penunjang penampilan, bra masa kini juga berfungsi untuk melindungi kesehatan saluran pernapasan. Dalam urusan yang terakhir, kini telah diciptakan bra yang bisa digunakan sebagai masker dalam keadaan darurat.

Bra multifungsi tersebut dinamakan emergency bra. Bentuknya tidak berbeda dengan bra konvensional, tetapi bra ini bisa dipakai sebagai masker karena talinya tinggal diselipkan di kepala dan memiliki cup yang terpisah sehingga bisa dipakai oleh dua orang.

"Tujuan pembuatan bra ini adalah menyelamatkan sistem pernapasan kita dari kontaminasi partikel berbahaya saat kejadian darurat. Desainnya juga sudah dalam bentuk seperti masker sehingga praktis dipakai," kata Dr Elena Bodnar, pencipta emergency bra.

Mungkin bagi Anda, kehadiran bra ini terasa mengada-ada, tetapi Bodnar telah melakukan riset mengenai dampak ledakan reaktor nuklir Chernoblyl pada tahun 1986. "Bila langsung memakai masker satu jam pasca-ledakan nuklir, kita akan terhindar dari menghirup lodine-131, partikel nuklir yang menyebabkan penyakit radiasi," katanya.

Bra yang bisa disulap sebagai masker ini barangkali juga akan banyak membantu para wanita di sekitar lokasi kejadian pada 11 September. "Kita tak tahu kapan bencana akan datang karena itu harus waspada. Praktiknya, setiap wanita memakai bra sehingga lebih praktis dipakai sebagai penyelamat dalam keadaan darurat," kata Bodnar.

Untuk bra ciptaannya ini, Bodnar meraih penghargaan Ignoble Award, ajang penghargaan untuk penemuan yang terkesan sepele, tetapi pada praktiknya sangat bermanfaat. Saat ini emergency bra bisa dipesan secara online dengan harga 29,95 dollar AS (sekitar Rp 200.000).

Jadi, bila ada keadaan darurat, bukalah bra Anda!

http://health.kompas.com/index.php/read/2010/09/27/07445210/

26 Sep 2010

Suzuki Swift, Menabrak 3 Motor

JAMBI - Sebuah mobil sedan jenis Suzuki Swift berwarna silver melaju kencang dari arah Jalan Gajah Mada nyaris merenggut korban nyawa bagi pengendara lain yang sedang berhenti.

Peristiwa itu berlangsung sekitar pukul 12.00 Wib (26/9), ketika pengemudi Swift secara tiba-tiba berbelok ke kiri menuju arah Jalan Hayam Wuruk, dan nyaris menabrak beberapa pengendara bermotor yang sedang berhenti karena tanda lampu menyala warna merah (Traffig Light).

"Mobil itu kencang sekali dari arah kantor CPM, mungkin sopir ragu dan akhirnya belok ke kiri," ucap Latif (40) seorang saksi mata.

Informasi yang berhasil dihimpun, pengendara suzuki swift seorang pemuda berkulit putih, nyaris menghantam tiang di seberang parit, langsung membalas stir mobil ke kanan. "Mungkin karena takut menghantam tiang, dia banting stir ke kanan, dan lansung menghantam tiga pengendara bermotor dari arah samping, yang sedang berhenti di lampu merah," ucap Latif.

Tiga warga yang menaiki motor bernopol BH 4727 AR dan BH 6957 HE segera dilarikan ke RS Asia Medika, karena mengalami luka yang banyak mengeluarkan darah. Dibantu beberapa warga, proses evakuasi tersebut dilakukan oelh pengemudi  Swift bernopol BH 981 YY tersebut. 

Endang, (40) seorang korban kecelakaan yang selamat mengakui bahwa mobil tersebut melacu begitu kencang. Ia pun sudah memperkirakan akan mengalami musibah, ketika mobil tersebut muncul di hadapannya secara tiba-tiba dengan kecepatan tinggi. "Kencang sekali, tiba-tiba mobil itu belok ke kiri dan berada di hadapan saya. Saya sudah pasrah waktu itu," ucap guru swasta itu.

Saat berhenti di lampu merah itu, di sebelah kanannya ada seorang pengendara motor yang berhenti di tengah badan jalan.  "Sekitar tiga motor yang berhenti, saya nomor dua, di sebelah kiri ada beberapa motor lagi. Sopir sepertinya berusaha menghindar, dan banting stir ke kiri, namun kemudian ke kanan dan akhirnya menabrak kami dari samping," ujar Endang.

Akibat kejadian itu, dua dari tiga pengendara sepeda motor dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka yang cukup serius. (rom)

Ratusan Umat Khonghucu Rayakan Ultah Kun Che

JAMBI - Ratusan umat Khonghucu menghadiri tempat ibadah Khonghucu untuk mengikuti prosesi perayaan Se Jit “Kun Che Tua Lang Kong” mereka datang untuk memberikan hormat atas sejitnya sin beng.

Memperingati sejit dan menghormati leluhur merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap umat Khonghucu. Berbagai cara dan jenis ritual yang digelar, tetapi tetap memiliki satu tujuan yaitu untuk menghormati sin beng dan leluhur.

Seperti ritual Se Jit “Kun Che Tua Lang Kong” dan Kho Kun yang digelar oleh tempat ibadah Khonghucu Nam Po Tong yang beralamat Jalan Perdana Raya, Rt 21 (Belakang kantor DPRD Kota Jambi), Minggu (26/9), ini, menggelar dua acara yang berbeda, hanya saja memiliki satu tujuan untuk menghormati sin beng.

Menurut The Lien Teng, rohaniwan dari Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien Jambi yang memimpin upcara sembahyang mengatakan, bahwa pihaknya memang sengaja menggelar dua acara sekaligus, agar momen tersebut benar-benar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk umat untuk berdoa dan memohon keselamatan dan perlindungan dari sin beng maupun para leluhur. “Kepada sin beng, kita memohon keselamatan dari berbagai bencana sedangkan kepada leluhur merupakan tanda penghormatan kita,” ujarnya.

Sedangkan menurut Abu Karim, selaku ketua tempat ibdah Khonghucu Nam Po Tong, bahwa tempat ibadahnya dibangun pada tahun 2005 ini, belum 100% selesai, “Masih ada yang mesti kita selesainya, diantaranya bagian bubungan dan kim tan (tempat bakar kertas sembahyang).” Katanya. (rom)

25 Sep 2010

Teroris Akan Rekrut Mujahid Asing

TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI : 
Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri memaparkan 
proses penangkapan Perampok Bank CIMB Niaga Medan,
Senin (20/9/2010).
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri mengatakan, kelompok teroris di Indonesia akan merekrut mujahid-mujahid asal Irak, Afganistan, dan Pakistan untuk merebut kekuasaan dari tangan pemerintah. Rencana itu, kata Kapolri, telah dipersiapkan secara matang.

"Mereka akan mengambil alih kekuasaan negara dengan menegakkan daulah Islam. Ini yang akan mereka lakukan," ucap Kapolri saat jumpa pers di Mabes Polri, Jumat (24/9/2010).

Kapolri menjelaskan, untuk pendanaan, mereka merampok bank, money changer, serta showroom kendaraan bermotor. Hasilnya, digunakan untuk pembangunan tempat pelatihan, membeli senjata, dan operasional lain. Setelah berlatih, mereka melakukan pembunuhan anggota Polri ataupun TNI di pos-pos dengan penjagaan lengang.

Akibat pembunuhan itu, tambah Kapolri, akan mengakibatkan masyarakat panik. Selanjutnya, kelompok teroris akan melakukan perang terbuka menyerang pos-pos Polri maupun TNI. Tindakan itu akan mendelegitimasi wibawa pemerintahan. Setelah itu, mereka akan merekrut masyarakat untuk bergabung.

"Mereka lalu akan lakukan gerilya kota, hutan, dan serangan teror yang makin intensif dengan mendatangkan mujahid. Kegiatan berikutnya mengambil alih kekuasaan negara dengan menegakkan daulah Islam," papar Kapolri.

Seperti diberitakan, Tim Densus 88 Antiteror telah menangkap 102 orang yang diduga terlibat dalam pelatihan militer di Jalin Jantho, Aceh Besar, dan di Pegunungan Sinabung, Sumatera Utara. Namun, hanya 66 orang yang diproses ke pengadilan.

Anggota teroris yang belum tertangkap lalu melakukan perampokan di sejumlah tempat. Terakhir, mereka merampok Bank CIMB Niaga di Medan. Sebanyak 19 orang yang terlibat telah ditangkap, tiga di antaranya tewas. Tim Densus 88 Antiteror masih memburu 15 teroris lain.

http://nasional.kompas.com/read/2010/09/24/19222118/

Oknum Polisi Dikeroyok akibat Menjambret

LUBUK LINGGAU, KOMPAS.com — Oknum anggota Kepolisian Resor Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, nyaris dikeroyok massa karena menjambret.

Penjambretan yang dilakukan oknum polisi berinisial DS tersebut dilakukan terhadap Hj Siti Surmi (41), pemilik warung nasi di kawasan Jalan Sukarno Hatta, Kelurahan Petanang, Jumat (24/9/2010).

Kapolres Kota Lubuk Linggau AKB Tackwil Ichsan didampingi Kasat Reskrim AK Jhonson Nadadap mengatakan, tersangka kini ditahan di Mapolres Lubuk Linggau berikut barang bukti kalung emas dan liontin milik korban.

Barang bukti lainnya yang diamankan dari tersangka adalah kendaraan roda dua merk Yamaha FIZR Nopol BG 4874 HW berwarna merah serta satu pistol mainan dan sebilah pisau.

Penjambretan ini dilakukan oknum tersebut saat warung nasi milik korban ramai dikunjungi pembeli.

Saat itu tersangka masuk ke warung dengan menggunakan helm dan langsung merampas kalung emas milik korban.

Namun, aksi ini digagalkan karena korban melakukan perlawanan dan langsung mengejar.

Pelaku ditangkap warga dan sempat dipukuli sebelum diserahkan ke Polsek Lubuk Linggau Utara I yang selanjutnya ditahan di Mapolres Lubuk Linggau.

"Saat digeledah warga, dari tubuh tersangka ditemukan pistol mainan dan sebilah pisau. Warga mengenali tersangka setelah helm yang dikenakannya terlepas. Tersangka juga dikenal sering makan di warung tersebut," katanya.

Tersangka sebelumya juga pernah terlibat dalam kasus penganiayaan terhadap warga. Tersangka juga pernah tersandung kasus penggunaan narkoba.

Polres akan menyerahkan hal ini sepenuhnya ke Polda Sumatera Selatan untuk proses hukum pemecatan tidak hormat. Adapun proses hukum peradilan umum akan diteruskan ke pengadilan.

http://nasional.kompas.com/read/2010/09/24/2243505/

Komisaris Polisi Diadukan Cabuli Bocah

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendapat pengaduan mengejutkan. Seorang bocah berusia 10 tahun datang melapor telah dicabuli oleh seorang Komisaris Polisi di Kalimantan Barat, Jumat (24/9/2010).

Ditemani sang Ayah, Djuhendra, si bocah berinisial C, membeberkan pelecehan seksual yang ia alami. C telah tiga kali dicabuli oleh seorang oknum Kompol berinisial BK.

"Kejadiannya di tiga tempat berbeda. Anak saya dipegang dadanya, celananya diturunkan, dan dipaksa memegang kemaluan oknum polisi tersebut," kata Djuhendra kepada Tribunnews.com menirukan pengakuan anaknya.

Belakangan diketahui, Ibunda C memiliki hubungan khusus dengan oknum Kompol tersebut. Jalinan asmara bermula saat ibunda C, YY alias Ayen, bercerai dengan Djuhendra, ditangkap karena kasus perjudian.

"Mantan isteri saya pernah ditahan di Polda karena kasus penjudian pada bulan Februari 2007. Pada saat itulah dia berkenalan dengan BK," lanjut Djuhaendra.

Djuhendra sempat melaporkan kasus pencabulan ini ke Polda Kalimantan Barat. Namun, ia malah dijadikan tersangka atas pencemaran nama baik polisi.

"Saya harap KPAI menuntaskan kasus ini dan memberikan keadilan untuk saya dan putri saya," terang Djuhendra. Iwan Taunuzi


http://nasional.kompas.com/read/2010/09/25/01053734/

24 Sep 2010

Jago Merah Mengamuk di Tengah Kota

JAMBI - Kebakaran hebat melanda di sebuah perkampungan di tengah kota, kebakaran tersebut menghanguskan delapan rumah warga dikawasan Rt. 13 dan Rt. 14, Kelurahan beringin, Kecamatan Pasar Jambi, Jum’at siang (24/9), selain belasan rumah rata dengan tanah dilalap si jago merah, beberapa rumah warga juga terpaksa dirusak agar api tidak menyebar kebangunan lainnya.

Awal api, didyga berasal dari ledakan tabung gas disalah satu rumah yang ikut terbakar.
Dalam peristiwa kebakaran itu, tidak ada korban jiwa, namun kerugian diperkira mencapai puluhan juta rupiah.

Petugas pemadam kebakaran Kota Jambi menurunkan tujut unit mobil pemadamnya kesulitan memadamkan api, karena kondisi jalan ke lokasi kebakaran sangat sempit dan hembusan angin juga menghambat petugas damkar.

Warga yang mengetahui rumahnya terbakar tampak tak kuasa menahan tangis, mereka tak menyangka kebakaran melanda rumah mereka yang sudah ditempati selama puluhan tahun.

Bahkan salah seorang warga yang rumahnya terbakar sama sekali tak sempat menyelamtkan harta bendanya karena saat kebakaran terjadi mereka sekeluarga tengah berada di rumah sakit.

DI Kota Jambi, 8 Rumah Di Sikat Jago Merah

JAMBI – Kebakaran hebat kembali terjadi di Kota Jambi siang tadi (24/9) pukul 11.00 Wib. Si jago merah meratakan delapan rumah warga di Rt. 13, Kelurahan Beringin, Kecamatan Pasar Jambi.

Dimana Dinas Pemadaman Kebakaranan (Damkar) Kota Jambi, kesulitan menuju kelokasi kebakaran, karena lokasi rumah tidak mempunyai jalan, selain jalan setapak dan berada dipinggiran sungai maram.

Dalam peristiwa kebakaran ini tidak ada korban jiwa, sedangkan sumber kebakaran diduga berasal dari ledakan kompor gas.

Selain itu dampak dari kebakaran membuat akses jalan pada macet, Jalan Hurni Thamrin satu-satunya menuju arah Simpang Pulai, kemacetan juga terjadi di Jalan Makalam, Gatot Subroto, HMO Bafadha.

23 Sep 2010

Penyelesaian Century Hanya Sandiwara

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, menganggap selama dua ratus hari sejak diputuskannya kasus Bank Century dalam rapat Paripurna DPR RI, hingga kini belum ada kemajuan sama sekali. Penyelesaian kasus itu terlihat hanya rangkaian sandiwara.

"Dua ratus hari sudah berlalu sejak kita memutuskan dalam rapat paripurna, tidak ada kemajuan apa pun yang kita catat, kita hanya menyaksikan rangkaian sandiwara," kata Hendrawan di gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Rabu (22/9/2010).

Menurutnya, rencana Tim Pengawas (Timwas) Bank Century selalu gagal. "Saya mengimbau semua fraksi agar tidak hangat-hangat tahi ayam. Kita mendapat mandat dari rakyat, kalau kita tidak berhasil, kita tidak akan berhasil menyelesaikan permasalahan lain," katanya.
   
Hendrawan menyesalkan lambatnya proses kasus Bank Century karena Timwas selalu menunda-nunda jadwal pertemuan. Menurutnya, selama ini pertemuan Timwas hanya mengulang-ulang terus dan tidak jalan ke mana-mana. "Kami telah menerima laporan dan kami kecewa," ungkapnya.

Laporan Jaksa Agung yang hanya tiga halaman dianggap Hendrawan sebagai lelucon. "Kita harus memberikan surat peringatan kepada lembaga-lembaga yang ditugaskan. Rapat ini tidak perlu ditindaklanjuti, tetapi kita perlu menyurati lembaga-lembaga terkait," ungkapnya. (Tribunnews/Adi Suhendi)

http://nasional.kompas.com/read/2010/09/22/22284844/

Rembulan Tak Bersinar Dimalam Tiong Ciu

JAMBI – Seharusnya tadi malam bulan purnama bersinar penuh, karena semalam merupakan sembahyang kepada Tai Im Niu Niu (Dewi Bulan) yang lebih dikenal dengan perayaan kue bulan di bulan purnama yang digelar setiap tanggal 15 bulan delapan Imlek (Pe Gwee Cap Go).

Namun tahun ini sepertinya bulan tak seindah tahun-tahun lalu, pasalnya dari pukul 19.00 Wib rembulan tidak bersinar lagi, karena bulan ditutupi oleh awan hitam, hingga warga yang hendak melihat indahnya rembulan, harus kecewa.

Untuk mengobati kekecewaan warga yang ingin menyaksikan bulan purnama pihak Klenteng Khonghucu “Hok Kheng Tong” mengadakan hiburan organ tunggal dan karaoke., ternyata cukup mendapatkan respon dari warga, warga pada mencoba ikut nimbrung menyanyi.

Betul Chang E Benar-benar Ada.?

Ilustrasi Chang E melambung ke langit
Orang Tionghoa pasti mengenal Chang E, si putri bulan yang terkenal akan kemolekannya.

Karena itu, sejak dahulu kala setiap perayaan Zhong Qiu (di Indonesia lebih dikenal Tiongjiu atau perayaan kue bulan), para gadis selalu berdoa kepada sang rembulan selalu berharap dirinya bisa “rupawan bagaikan Chang E, berwajah bagai rembulan”.
Namun, apakah Chang E benar-benar ada? Ataukah hanya tokoh rekaan di dalam dongeng saja? 

Chang E Dalam Dongeng
Konon pada jaman kuno, diatas langit terdapat 10 buah matahari, mereka setiap hari bergantian keluar menerangi seluruh jagat, tetapi pada suatu hari, tiba-tiba 10 buah matahari tersebut muncul secara bersamaan.

Seorang jagoan pemanah bernama Hou Yi,  menaiki puncak gunung Kun Lun, merentangkan panah saktinya, dengan satu tarikan nafas mampu membinasakan 9 matahari lainnya, ia kemudian menjadi pahlawan pujaan bagi rakyat.

Hou Yi kemudian menikahi istri yang cantik nan baik hati, bernama Chang E. Pada suatu hari, ketika Hou Yi ke gunung Kun Lun, secara kebetulan ketemu dengan Wang Mu Niang Niang (Ibunda raja surga) yang memberinya sebungkus obat panjang usia.

Asalkan meminum obat tersebut, bisa melambung ke langit dan menjadi dewa. Namun, Hou Yi tidak tega meninggalkan sang istri, tidak segera meminumnya, melainkan memberikannya kepada Chang E untuk disimpan.

Kemudian hal tersebut diketahui oleh murid Hou Yi yang bernama Feng Meng. Feng Meng melihat Chang E menyimpan obat tersebut ke dalam kotak wasiat di meja rias, lantas timbul niat buruk, ia ingin meminum obat itu agar dirinya sendiri yang menjadi dewa.

Setelah 3 hari, Hou Yi memimpin para anak buah pergi berburu, Feng Meng pura-pura sakit dan tidak ikut.

Menunggu Hou Yi dan rombongannya beranjak jauh, Feng Meng menerobos ke dalam kediaman dan mengancam Chang E untuk menyerahkan obat panjang umur. Dalam situasi panik, Chang E terpaksa menelan obat panjang umur tersebut.

Sesudah Chang E menelan obat itu, badannya segera terasa ringan melayang mulai meninggalkan tanah, dan semakin terbang semakin tinggi, terbang menuju atas langit. Oleh karena Chang E merindukan sang suami, tidak mau terbang terlalu jauh, maka itu dia memilih bulan yang berjarak paling dekat dengan bumi dan menjadilah dewa di sana.

Ketika Hou Yi tiba dirumah, ia menemukan Chang E telah lenyap, ia sangat bersedih.
Setiap malam menerawang langit, memanggil-manggil nama istri tercinta, tiba-tiba ia  terkejut melihat permukaan bulan pada malam ini begitu putih bersih cemerlang, selain itu di atas bulan sepertinya terdapat bayangan tubuh yang mirip dengan Chang E. 

Hou Yi yang hatinya sedang pilu mengenang sang istri, baru tersadar bahwa ia takkan bisa memanggilnya kembali, akhirnya terpaksa menempatkan lilin harum di kebun bunga dan menyembahyangi Chang E yang nun jauh di bulan sana.

Chang E Dalam Kitab Sejarah
Membalik-balik buku kuno, menemukan pada banyak buku kuno tersebut tercatat kisah tentang Chang E. 

Paling dini kemunculannya ialah pada buku Gui Zang pada jaman Negara Berperang (403-221 SM) yang tercatat adalah: “Dahulu Chang E meminum obat panjang umur dari Xi Wang Mu (Ibunda raja surga barat), lantas menuju bulan menjadi siluman bulan”.

Kemudian pada jaman dinasti Han (206 SM - 220) juga banyak buku yang membahas tentang Chang E.  Misalnya Wang Chong di dalam Lun Heng  menulis: “Hou Yi pandai memanah, memperoleh obat ajaib panjang umur dari Xi Wang Mu, diserobot minum oleh Chang E istrinya yang lantas tidak mati dan menuju rembulan.”

Di dalam catatan Sou Shen Ji tertulis: “Hou Yi meminta obat panjang usia dari Xi Wang  Mu, Chang E merebutnya dan menuju bulan.”

Di dalam kitab Qu Yuan yang berjudul Chu Ci Tian Wen, juga dikisahkan tentang penyebab Chang E mencuri obat: “Konon pada masa pertengahan pemerintahan Yao (raja bijak pada jaman dahulu), telah muncul 10 matahari, bumi kering kerontang, Yi memanah sembilan matahari demi mengakhiri bencana bagi rakyat, berbarengan itu juga merebut hati wanita cantik Chang E.

Akan tetapi Hou Yi setelah menikah dengan Chang E, malah jatuh cinta kepada istri He Po bernama Mi Fei, dan memanah buta mata kiri He Po. Kala itu Hou Yi berhasil meminta obat panjang umur dari Xi Wang Mu, tapi belum sempat diminum.

Chang E tak kuasa mentolerir ketidaksetiaan sang suami, ketika Hou Yi sedang lengah, telah mencuri dan memakan obat dewa tersebut, setelah dimakan seketika itu terbang membubung, langsung menuju istana bulan.”

Sedangkan dalam kitab Ling Xian milik Zhang Heng, yang mencatat tentang akibat Chang E mencuri obat: “Chang E sebelum mencuri obat mujarab dan menuju istana bulan di dalam hatinya pernah timbul keragu-raguan apakah tindakannya betul, maka dari itu mencari ahli sihir bernama You Huang untuk meramalkan nasibnya. Hasilnya adalah baik, maka barulah Chang E memutuskan berbuat demikian. Akhirnya setibanya di bulan tak dinyana telah berubah menjadi kodok buduk."

Apakah Chang E sebenarnya pernah eksis? Teka-teki ini sepertinya tak bisa terjawab. Namun seperti Santa Claus dari negara barat, ada ataukah tidak orang tersebut sudah tak penting lagi, yang utama ialah melalui do-ngeng ini,  masyarakat menemukan dasar untuk perayaan hari besar tersebut, juga melalui cerita yang telah mengalir sepanjang masa ini dapat dikaitkan dengan cerita yang ada hubungannya dengan rembulan, untuk memuaskan rasa sentimentil manusia terhadap rembulan.   (Shu Ping/The Epoch Times/whs)

22 Sep 2010

Tradisi Sembahyang Tiong Ciu, Kue Bulan di Bulan Delapan Imlek

JAMBI – Hingga kini masih banyak tradisi yang dipertahankan warga keturunan Tionghoa yang beragama Khonghucu diseluruh dunia. Salah satu diantaranya iyalah tradisi pesta kue bulan di bulan purnama yang biasa digelar setiap tanggal 15 bulan delapan Imlek (Pe Gwee Cap Go) dengan mengelar sembahyang kue bulan dan juga tidak ketinggalan pesta kembang api dimalam harinya.

Perayaan Tiong Ciu Cui tahun ini yang jatuh pada tangga 22 September 2010 (Pe Gwee Cap Go), akan dirayakan di berbagai daerah, termasuk di klenteng Khonghucu “Hok Kheng Tong”, di Jalan Pangeran Diponegoro, Lorong Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.

Selain menyambut perayaan Kue Bulan (Tiong Ciu Phia), Hok Kheng Tong juga melakukan kho khun yang dilakukan setiap tahun, “Tiap tahun kita rayakan sembahyang Tiong Ciu Cui sekaligus melakukan kho khun“ ujar pengurus Hok Kheng Tong.

Sehari sebelumnya prosesi akbar perayaan Tiong Ciu Cui dilakukan, terlebih dahulu para pengurus klenteng melakukan sembahyang didepan altar Tien (Tuhan), adapun maksud sebahyang tersebut adalah memberitahu kepada sang pencipta alam semesta, bahwa umatnya hendak merayakan Tiong Ciu Cui dengan menyembahyangi Tai Im Niu Niu (Dewi Bulan) dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban. Prosesi upacara dipimpin langsung Tau She dari China, Lim Tek Chong yang sekaligus sebagai pembina rohaniwan di MAKIN Sai Che Tien Jambi.

Menurut Ramli (Lie Tiong Lam) salah satu sesepuh Hok Kheng Tong, harapan kita semoga Tien (Tuhan) dapat memberikan perlindungan kepada bangsa dan negara, “Kita memohon kepada Tien (Tuhan) agar negara dapat terhindar dari segala bencana, agar masyarakat bisa melakukan aktifitas sehari dan warga aman sentosa, keluarga harmonis.

Tampak hadir dalam acara akbar tersebut diantaranya, Ketua MAKIN Sai Che Tien, Darmadi Tekun (The Kien Peng), Ketua MAKIN Hik Sin Tong, Darman Wijaya (Huang Chun Hui), Ketua MAKIN Gi Hong Tong, Alex Suyanto (Oh Giok Cie), Ketua Klenteng Sam Leng Keng, Rudy Lidra, Klenteng Hok An Tong, Djonni Attan, Ketua Hok Liong Sai, Herman Suprato (Chen He Siang) serta beberapa pengusaha di Jambi.

Legenda Kue Bulan
Kue Bulan (Tiong Ciu Phia) adalah salah satu tradisi dikalangan masyarakat Tionghoa yang masih bertahan, perayaan Kue Bulan (Tiong Ciu Phia) yang dirayakan setiap tanggal lima belas bulan kedelapan Imlek. Tradisi tersebut juga dikenal sebagai Festival Pertengahan Musim Gugur. Masyarakat Tionghoa merayakaan "zhong qiu jie" ketika bulan berada pada puncak kecerahannya disepanjang tahun. Menurut legenda, Dewi Bulan yang tinggal di istana kaca, keluar untuk menari dibawah bayang-bayangan bulan. Kisahnya berawal ketika pada suatu masa ada sepuluh matahari bersinar bersamaan diatas langit.

Sejarah Kue Bulan atau Tiong Chiu Pia
Perkataan Tiong Chiu berasal dari kata Tiong yang arti tengah dan Chiu berarti musim rontok, jadi boleh dikatakan sebutan Tiong Chiu arti secara harafiah berarti pertengahan musim rontok.

Perayaan sembahyang kue bulan dirayakan setiap tahun tepatnya tanggal 15 bulan delapan kalender Imlek, untuk tahun ini memasuki tahun Imlek ke 2562, yang jatuh pada tanggal 22 September 2010. Pada hari itulah bulan paling terang sepanjang tahun, karena hari itu jarak bulan dengan bumi dan bentuk kue yang bulat melambangkan terangnya bulan menyinari bumi. (romy)

http://ayojambi.com/
http://www.banyurawa.com/
http://tradisi-jambi.blogspot.com/
http://multi-nusantara.blogspot.com/
http://komunitas-jambi.blogspot.com/
http://media-fotografers.blogspot.com/
http://multmedia.multiply.com/
http://makin-jambi.blogspot.com/
http://pexi-jambi.blogspot.com/
http://jambi-xiangqi.blogspot.com/
http://www.youtube.com/my_videos
http://www.kompas.com
http://www.1newspot.com/

MAKIN Leng Chun Keng, Sekali Dayung Dua Tiga Pulau Dilalui

JAMBI – Majelis Agama Khongsuhu Indonesia (MAKIN Leng Chun Keng) yang berlokasi di Jalan Pangeran Diponegoro, Lorong Koni II, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi mengadakan sembahyang Tiong Ciu Cui.

Selain menyambut perayaan Kue Bulan (Tiong Ciu Phia), MAKIN Leng Cun Kheng Jambi sekaligus merayakan se jit (ultah) sin beng dan kho khun, untuk menghemat pengeluaran “Tiap tahun kita rayakan sembahyang Tiong Ciu Cui sekaligus merayakan se jit sin beng “ Shun Peng Seng Hou/ Che Liong Kong” dan kho khun” kata Lim Yong Siang.

Sehari sebelumnya prosesi akbar perayaan Tiong Ciu Cui dilakukan, terlebih dahulu para pengurus klenteng melakukan sembahyang didepan altar Tien (Tuhan), adapun maksud sebahyang tersebut adalah memberitahu kepada sang pencipta alam semesta, bahwa umatnya hendak merayakan Tiong Ciu Cui dengan menyembahyangi Tai Im Niu Niu (Dewi Bulan) dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban.  (romy)

http://ayojambi.com/
http://www.banyurawa.com/
http://tradisi-jambi.blogspot.com/
http://multi-nusantara.blogspot.com/
http://komunitas-jambi.blogspot.com/
http://media-fotografers.blogspot.com/
http://multmedia.multiply.com/
http://makin-jambi.blogspot.com/
http://pexi-jambi.blogspot.com/
http://jambi-xiangqi.blogspot.com/
http://www.youtube.com/my_videos
http://www.kompas.com
http://www.1newspot.com/

21 Sep 2010

Menyelang Perayaan Kue Bulan

Prosesi Sembahyang menjelang Tiong Ciu Cui
JAMBI – Sehari belum pelaksanaan upacara sembahyang kue bulan sebagai penghormatan kepada Tai Im Niu Niu (Dewi Bulan), terlebih dahulu umat Khonghucu melakukan berbagai persiapan-persiapan, salah satunya yaitu, sembahyang Tie Kong/ Tuhan (dalam dialek Hokkien), tujuan sembahyang itu sebagai pemberitahuan kepada Tien (Tuhan) bahwa esok hari akan diadakan sembahyang Tai Im Niu Niu (Dewi Bulan) dan memohon restu dari sang pencipta alam semesta.

Tradisi ini masih dipertahankan warga keturunan Tionghoa yang beragama Khonghucu diseluruh dunia. Perayaan ini lebih dikenal dengan sebutan pesta kue bulan di bulan purnama yang digelar setiap tanggal 15 bulan delapan Imlek (Pe Gwee Cap Go).

Di Jambi ada dua klenteng yang mengelar upacara Tiong Ciu Cui sekaligus melakukan perayan sejit sin beng dan kho khun, seperti di klenteng Majelis Agama Khongsuhu Indonesia (MAKIN Leng Cun Kheng) Jalan Pangeran Diponegoro, Lorong Koni I dan Klenteng Khonghucu “Hok Kheng Tong”, di Jalan Pangeran Diponegoro, Lorong Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.

Siang tadi di dua tempat ibadah juga melakukan pemotongan hewan babi sebagai sembahyang persembahan dalam bentuk mentah (hien cie) sebelumnya prosesi akbar dilakukan esok hari. Prosesi dipimpin rohaniwan Lim Tek Chong asal Tiongkok. (rom)

http://ayojambi.com/
http://www.banyurawa.com/
http://tradisi-jambi.blogspot.com/
http://multi-nusantara.blogspot.com/
http://komunitas-jambi.blogspot.com/
http://media-fotografers.blogspot.com/
http://multmedia.multiply.com/
http://makin-jambi.blogspot.com/
http://pexi-jambi.blogspot.com/
http://jambi-xiangqi.blogspot.com/
http://the-hok.blogspot.com/
http://www.youtube.com/my_videos
http://www.kompas.com
http://www.1newspot.com/

Kue bulan 月餅 Adalah Penganan Tradisional

Tionghoa yang menjadi sajian wajib pada perayaan Festival Musim Gugur setiap tahunnya. Di Indonesia, kue bulan biasanya dikenal dalam dialek Hokkian-nya, Gwee Pia atau Tiong Chiu Phia.

Kue bulan tradisional pada dasarnya berbentuk bulat, melambangkan kebulatan dan keutuhan. Namun seiring perkembangan zaman, bentuk-bentuk lainnya muncul menambah variasi dalam komersialisasi kue bulan. Setiap tanggal 15 bulan ke-8 , penanggalan Cina, masyarakat Cina

merayakan upacara bulan purnama yang disebut Zhong Qiu Jie. Saat itu bulan akan bulat penuh dan bersinar terang. Nah, di waktu ini pulalah masyarakat Cina yang masih memegang tradisi, mengadakan sembahyang Tiong Ciu Phia. Sesuai dengan namanya persembahan yang digunakan saat upacara sembahyangan itu adalah kue Tiong Ciu Phia. Masyarakat kita lebih mengenalnya sebagai kue bulan.

Sembahyang yang menurut penanggalan internasional bakal jatuh 15 September itu, ditujukan kepada para dewa dewi, terutama Dewi Bulan.

Ada beberapa legenda yang melatar-belakangi mengapa Sang Dewi Bulan harus mendapat persembahan kue khusus ini.

Masyarakat Cina menyantap dan membagikan kue ini sebagai tanda syukur terhadap rejeki yang mereka terima sepanjang tahun ini. Dibalik rasa dan penampilannya yang manis, kue ini ternyata menyimpan cerita yang menarik. Versinya pun banyak sekali, hampir semuanya mengandung nilai filsafat yang tinggi.

Versi Raja Ho Le
Raja Ho Le adalah seorang raja yang tamak dan senang memperkaya diri sendiri. Rakyatnya sangat menderita, apalagi saat sang raja memerintahkan tabib istana agar membuatkan dia obat untuk memperpanjang umur. Ratu Jango sang permaisuri tidak setuju dengan permintaan sang suami, maka dicurilah ramuan obat tersebut kemudian diminumnya. Beberapa saat setelah meminum ramuan tersebut, ratu Jango menghilang dan muncul dalam mimpi seorang suhu. Lewat mimpi tersebut sang ratu mengatakan bahwa dirinya sekarang telah bersemayam di bulan dan menyebut dirinya Dewi Bulan. Sejak saat itu setiap tahun menurut kalendar Cina, masyarakat Cina selalu memperingati perjuangan ratu Jango dalam menyelamatkan masyarakat dari ketamakan Raja Ho Le.

Versi perjuangan prajurit Cina
Kue bulan bermula ketika cina dibawah penjajahan Mongolia. Pada akhir rejim mereka, pemerintahan sangatlah buruk. Raja hidup berhura-hura, padahal rakyat mereka penuh penderitaan. Saat keadaan ekonomi negara kacau, ada beberapa aktivis menyerukan revolusi. Sebuah revolusi direncanakan. Namum, karena pengawasan yang ketat dari pemerintahan mongolia, pesan dan surat dari para pemberontak tidak mungkin disebarkan. Akhirnya seorang aktivis bernama Chu Yuen-chang, dan deputi seniornya, Liu Po-wen memperkenalkan sejenis makanan yang disebut “kue bulan”. Ia mengatakan dengan memakan kue bulan saat festival terang bulan (Chung Chiu festival) akan menjaga mereka dari penyakit dan segera terbebas dari krisis. Liu berpakaian sebagai pendeta Tao membawa dan membagikan kue bulan penduduk-penduduk kota.

Saat Chung Chiu festival tiba, rakyat membuka kue bulan dan mereka menemukan secarik kertas dalam kue, “habisi orang-orang tartar tanggal 15 pada bulan ke delapan”. Sebagai hasilnya semua rakyat bangkit berevolusi melawan pemerintahan Mongolia dan mereka berhasil !!!. Sejak saat itu kue bulan menjadi salah satu makanan tradisional saat terang bulan.

Versi Hou Yi dan Chang-E
Jaman dahulu kala, dilangit terdapat 10 matahari menghangatkan langit. Selama musim panas, Kesepuluh matahari bersinar sangat terik, yang mengakibatkan kekeringan dimana-mana. Pohon-pohon pada mati. Kehidupan menjadi sangat sulit untuk kaisar dan rakyatnya

Sang Kaisar kemudian memanggil pemanah terkenal yang dapat memanah sangat jauh dengan ketepatan tinggi. Kaisar memerintahkan Hou Yi untuk memanah sembilan dari sepuluh matahari dari langit. Dengan menggunakan kesembilan panah saktinya, pemanah ini berhasil memanah kesembilan matahari dan musim panas menjadi normal kembali. Rakyat menjadi sejahtera kembali.

Kaisar menghadiahkan Hou Yi dengan uang dan perhiasan yang banyak. Hou Yi menggambil uang tersebut untuk menikahi wanita yang sangat ia cintai Chang Oh. Pernikahan ini sangat meriah dan keluarga dari Hou Yi dan Chang Oh sangat bahagia. Kemudian Kaisar memanggil kembali Hou Yi untuk membangun sebuah istana baru. Hou Yi bukan saja seorang pemanah terhebat, ia juga arsitek terbaik kaisar. Istana yang paling indah dan besar dibangun, didekorasi penuh emas permata dan diisi dengan sutra dan kerajinan tangan yang sangat indah.

Kaisar sangat kagum dengan Kehebatan Hou Yi. Kali ini, Kaisar memilih untuk tidak menghadiahkan Hou Yi emas permata, melainkan ia menghadiahkan Hou Yi botol kecil yang berisi elixir keabadian. Kaisar memperingatkan Hou Yi agar berhati-hati untuk tidak meminum keseluruhan isi botol, melainkan dibagi bersama istrinya Chang Oh.

Hou Yi berlari segera kerumah untuk membagi hadiahnya bersama Chang Oh. Chang Oh begitu gembira, dan langsung meminum keseluruh isi elixir keabadian. Setelah menelan elixir tersebut, kepalanya berputar dengan cepat dan iapun terjatuh. Tiba-tiba badannya menjadi sangat ringan dan ia mulai melayang kelangit! iapun menjadi sangat frustasi dan berpeganggan terhadap apa saja yang ia dapat raih, kursi, tumbuhan, bahkan suaminya yang dapat mencegahnya melayang. Terakhir ia memegang kandang kelinci yang berisi kelinci putihnya. Hou Yi berteriak dengan putus asa melihat istrinya yang cantik Chang Oh melayang kebulan.

Chang Oh terjebak dibulan untuk hidup selamanya tanpa suaminya, ia hanya ditemani kelinci putihnya. Hanya satu keajaiban muncul yaitu jembatan bulan muncul malam hari, setahun sekali, saat bulan kedelapan lunar kalender, yaitu sekitar bulan September dan Oktober. Jembatan itu menghubungkan Bulan dan Bumi. Selama malam itu Chang Oh dan Hou Yi kembali bersama untuk waktu yang singkat akan kebahagiaan. (This history is came from Colette Chooey)

Sebagai lambang kerja keras
Biasanya dirayakan oleh keluarga petani pada pertengahan musim gugur. Selain sebagai perayaan yang melambangkan hasil akhir dari kerja keras selama setahun di ladang, perayaan ini juga bertepatan dengan hari ulang tahun Dewa Bumi. Para keluarga petani menunjukkan rasa terima kasih mereka pada Dewa Bumi dan Tuhan yang dilambangkan dengan bulan.


http://www.indonesiamedia.com/2010/08/22/

Kue Tradisional China: Kue Bulan Tiong Ciu Pia 中秋節

Setiap tanggal 15 bulan ke-8 menurut penanggalan China, masyarakat China merayakan upacara bulan purnama, ketika bulan terlihat bulat penuh dan bersinar terang. Pada saat itulah masyarakat China yang masih memegang tradisi mengadakan Sembahyang Tiong Ciu Phia中秋節. Upacara yang menurut penanggalan internasional jatuh pada bulan September-Oktober itu ditujukan kepada dewa-dewi, terutama Dewi Bulan. Sesuai dengan namanya, persembahan yang digunakan saat upacara sembahyang itu adalah kue tiong ciu pia, yang di Indonesia dikenal sebagai kue bulan dan di Barat disebut moon cake.

Dalam perkembangannya, kue bulan tidak hanya digunakan untuk keperluan sembahyang, tetapi juga untuk penganan sehari-hari. Di Indonesia, kue bulan yang selalu dinanti ini, isinya tak lagi cuma tangkue, tetapi juga cokelat, keju, moka, cempedak, durian, dan jambu biji. Dengan semakin bervariasinya, kue bulan semakin populer dan digemari. 

Ular Sanca Jadi Tontonan Warga

Ular Sanca
JAMBI – Sepasang ular Sanca (phyton) sepanjang sembilan meter, jenis kelamin betina dan jantan bikin heboh warga kilometr 18, Desa Muaro Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Dua hewan melata yang memiliki kulit indah ini adalah hasil tangkapan seorang warga yang bernama Misman (49). Ular yang dimasukan ke dalam kandang mirip kotak ukuran panjang 2,5 meter dan lebar 1,5 meter tersebut menjadi tontonan warga setempat.

Agar aman, kotak tersebut juga diberi ram-raman dari plastik agar ular tidak mengigit pengnjung.

Sepasang ular Sanca ini ditangkap Miswan dilokasi yang sama, namun hanya berbeda harinya, ular Sanca berbobot sekitar 60 kilogram dengan panjang enam meter ditangkap lebih dahulu saat seorang wargan tengah ,e,bersihkan semak melukar di kebut karetnya. Selang dua hari kemudian, seekor ular Sanca betina berbobot 140 kilogram dengan panjang sebilan meter kembali ditangkap Miswan dengan bantuan warga.

Menurut Miswan, didaerahnya memang banyak sekali ditemukan ular Sanca, bahkan ia sendiri telah berulang kali menangkap ular jenis itu, terakhir kali ia tangkap seekor anak ular Sanca,”Kawasan kami banyak sekali ditemukan ular Sanca dan belum terpikir untuk menjualnya, sementara biar jadi tontonan warga” katanya. (nug)

Satu-Satunya Kota Anjing Di Dunia, Penghuninya Anjing Semua


Kota Anjing Di Dunia
So Ama, sebuah organisasi kemanusiaan dari Brazil membangun sebuah kota anjing dimana perumahan dalam kota tersebut adalah khusus untuk anjing sebagai penghuninya. Komplek anjing ini mempunyai komunitas sekitar 1600 ekor anjing dan 200 kucing.

Karena keterbatasan dana, So Ama hanya mampu membangun 1000 rumah anjing untuk 1600 ekor anjing, sehingg terpaksa ratusan anjing lainnya tidak kebagian rumah dan harus diikat diluar rumah anjing tersebut.

Kota anjing ini merupakan satu-satunya di dunia dan terletak di Caxias do Sul, Brazil. Akan tetapi kota anjing ini terancam kelangsungan hidupnya karena uang sekitar Rp 130 juta setiap bulan yang diberikan oleh pemerintahan setempat tidak cukup untuk menanggung semua biaya kota tersebut yang memerlukan 13 ton makanan dan juga dokter hewan untuk menjamin anjing-anjing tersebut tidak menderita penyakit terutama penyakit anjing gila/ rabies.

http://beritanyata.blogspot.com/2010/06/satu-satunya-kota-anjing-di-dunia.html

20 Sep 2010

Tiga Kabupaten Siaga Satu

JAMBI, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jambi menetapkan status merah atau Siaga I terkait bencana kebakaran lahan pada tiga kabupaten, Tebo, Sarolangun, dan Merangin. Penumpukan bahan bakaran di tiga wilayah itu terjadi pada banyak titik, akan memicu kebakaran lahan yang meluas.

Kepala BKSDA Provinsi Jambi, Tri Siswo, Senin (20/9/2010) mengatakan, aktivitas pembukaan lahan meningkat pada awal musim kemarau, khususnya di lahan masyarakat. Dalam pengecekan lapangan, pihaknya mendapati penumpukan bahan-bahan bakaran pada banyak titik di tiga kabupaten tersebut. Kebakaran lahan dikhawatirkan akan berlangsung meluas apabila masyarakat mulai membakar lahannya sebelum dimulainya masa tanam.

"Membakar adalah metode pembersihan lahan yang paling murah dan mudah, sehingga paling banyak dilakukan petani sebelum bertanam. Kami menemukan bahan-bahan bakaran telah menumpuk di banyak tempat, sehingga potensi kebakaran lahan yang meluas sangat tinggi di sana," ujarnya.

Pihaknya telah kerap mengingatkan masyarakat untuk mencoba upaya pembersihan lahan dengan cara yang ramah lingkungan, yaitu melalui pencincangan kayu bakaran dan seresah, yang kemudian dapat digunakan sebagai pupuk, namun hal itu tetap sulit dilaksanakan. Faktor ekonomi mendorong tingginya aktivitas pembakaran untuk pembukaan lahan oleh masyarakat.

Berdasarkan data satelit NOAA, jumlah titik panas di lahan masyarakat atau kawasan area penggunaan lain mencapai 48 persen atau sebanyak 127 titik. Sedangkan di kawasan perkebunan 15 persen atau 40 titik, dan kawasan hutan 36 persen atau 96 titik.

Jumlah titik panas paling banyak terjadi di Kabupaten Tebo, Sarolangun, dan Merangin. Terdapat 60 titik panas di Tebo, 52 titik di Merangin, dan 50 titik di Sarolangun. Sedangkan pada kabupaten lainnya, jumlah titik api lebih rendah. Bungo terdapat 32 titik, Tanjung Jabung Barat 26 titik, Batanghari 24 titik, Muaro Jambi 8 titik, dan Kerinci 3 titik.

Terkait status Siaga I, seluruh pasukan pemadam Manggala Agni telah bersiap di markas masing-masing, lengkap dengan seluruh alat pemadaman. "Pasukan sudah stand by, tidak boleh ada yang izin lagi. Kendaraan dan peralatan juga sudah siap. Jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran, pasukan dapat langsung bergerak ke lokasi," katanya.

Berdasarkan pengamatan petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, intensitas hujan di sebagian besar wilayah Jambi masih normal dan cenderung tinggi, sehingga kebakaran lahan diperkirakan tidak akan meluas.

Menurut Kurnianingsih, Supervisor Prakiraan Cuaca BMKG Provinsi Jambi, suhu udara di Jambi wilayah tengah, seperti Tebo, Sarolangun, dan Merangin, cenderung tinggi pada siang hari. Suhu dapat mencapai 33 derajat celcius. Hal itu berdampak menimbulkan terjadinya penguapan air cukup tinggi untuk membentuk awan-awan konvektif. Sedangkan pada sore hingga malam hari, potensi hujan cenderung tinggi, dan biasanya disertai petir dan angin kencang.

Mengenai kemungkinan terjadinya perluasan titik panas, lanjut Kurnianingsih, kemungkinannya akan kecil. Siang hari memang suhu cenderung tinggi, sehingga berpotensi menimbulkan titik-titik panas atau kebakaran lahan. "Namun, karena pada malam hari masih cukup sering hujan, sehingga titik panas langsung teratasi. Kebakaran jadinya tidak meluas," ujarnya.

http://regional.kompas.com/read/2010/09/20/17502495/

Daun Sirih untuk Merawat Organ Intim

Daun Sirih
KOMPAS.com - Bahan-bahan alami yang kaya nutrisi telah lama diandalkan sebagai sumber perawatan terbaik bagi tubuh kita.

Sebenarnya, kita bisa mendapatkan manfaat semua bahan alami itu dengan cara mengonsumsi atau mengolahnya sesuai anjuran dari para ahli gizi. Namun, efek sehat yang akan dirasakan kulit kita dari olahan tersebut ternyata tidak terlalu besar.

Hal ini dijelaskan oleh Mary Lupo, MD, spesialis kulit bidang klinis di Tulane University School of Medicine. Ia lantas mengemukakan solusi lain yang lebih efektif, yaitu dengan cara mengaplikasikan bahan-bahan alami itu pada tubuh kita.

Daun sirih, misalnya, sudah lama dikenal sebagai ramuan untuk merawat organ intim. Bahan yang dapat ditemukan dalam pembersih dan tisu khusus daerah kewanitaan ini terbukti mampu membunuh bakteri secara efektif karena mengandung fenol.

Itu sebabnya, daun sirih sering dipakai untuk membunuh kuman pada luka dan mematikan jamur Candida albicans yang ada pada organ dalam manusia. Selain itu, daun sirih juga mengandung zat tannin yang dapat mengurangi pengeluaran cairan alami vagina yang berlebihan atau keputihan.

Demikian hasil penelitian oleh Amir Syarif, pakar farmakologi dari Universitas Indonesia.

Untuk menggunakan produk dengan bahan daun sirih, perhatikan cara pemakaiannya:
* Aplikasikan sabun dengan kandungan daun sirih yang khusus untuk membersihkan organ kewanitaan, terutama di saat mandi dan setelah kita berhubungan intim. Pilihlah yang kadar pH-nya seimbang, yaitu 3,5 - 4,5.

* Gunakan tisu khusus yang lembut dan mengandung ekstrak daun sirih, setiap usai buang air kecil. Tisu ini praktis digunakan dimana saja. Pilihlah yang tidak mengandung alkohol.

* Kita bisa membuat ramuan herbal tradisional sendiri dari daun sirih. Caranya: masukkan sekitar 10 lembar daun sirih ke dalam air sebanyak 400 cc, lalu rebus hingga mendidih. Diamkan sampai air terasa hangat. Lalu basuh ke organ intim pada saat mandi.

19 Sep 2010

Prosesi Ultah “Lak Hu Tua Lang Kong”

Prosesi Ultah “Lak Hu Tua Lang Kong”
JAMBI - Saat memasuki klenteng Wi Leng Kheng di Jalan Setia Budi, Kelurahan Kasang, Kecamatan Jambi Timur (depan PLN Kasang), sayup-sayup terdengar ratusan umat Khonghucu tengah mamanjatkan puja puji kepada Tien (Tuhan) dan sin beng “Lak Hu Tua Lang Kong”, diatas meja berwarna merah tua, tersedia berbagai bentuk sesajian menyambut Hari Ulang Tahun “Lak Hu Tua Lang Kong” diiringi aroma gaharu yang menyengat hidung.

Dipagi yang cerah ratusan umat Khonghucu silih berganti lakukan sembahyang didepan altar Tien (Tuhan) dan altar sin beng yang diletakan dalam klenteng, mereka dengan kusuk berdoa.

Menghormati sin beng (dewa) beserta kun ciong merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh para umat, berbagai cara dan jenis ritual yang digelar, tetapi tetap memiliki satu tujuan yaitu untuk menghormati sin beng dan leluhur. Seperti ritual Kho Kun dan ulang tahun sin beng “Lak Hu Tua Lang Kong” yang digelar oleh Klenteng Wi Leng Kheng, Minggu pagi (19/9).

Menurut Asan selaku pimpinan upacara bahwa pihaknya memang sengaja menggelar dua acara sekaligus. Ini agar momen tersebut benar-benar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh umat lakukan doa dan memohon keselamatan dan perlindungan dari sin beng dan kun ciong. “Kepada sin beng, kita memohon keselamatan dari berbagai bencana sedangkan kepada Kun Ciong merupakan tanda penghormatan kita,” ujarnya.

Upacara memperingati ulang tahun sin beng dan kho kun merupakan ritual yang berbeda. Ulang tahun Dewa digelar untuk menghormati Dewa Lak Hu Tua Lang Kong sebagai sin beng penjaga Klenteng Wi Leng Kheng. Sedangkan kun ciong digelar untuk memberi sesajian kepada para panglima/ pengawal sin beng (baca para Jenderal sebagai pengawal Presiden/ Panglima/ Pejabat negara yang tidak mungkin satu meja dengan atasan) serta sesajian buat para arwah yang sudah wafat secara tidak wajar.

Dari pantauan di klenteng sudah mulai dipadati oleh umat Konghucu sejak pukul 08.30. Ada sekitar ratusan umat Khonghucu yang hadir, tidak hanya dari Kota Jambi, juga beberapa kabupaten di Provinsi Jambi.

Ritual dimulai dengan melakukan sembahyang Tien (Tuhan red)  dihalaman depan pintu masuk klenteng. Sembahyang berlangsung hingga satu jam dengan melantunkan doa-doa yang diiringi gendrang khusus. (rom)

18 Sep 2010

Warga Bersama Satpol PP Tangkap Jenglot

bali-honeymoon-beach.blogspot.com:
Jenglot yang ditangkap petugas pantai di Bali

BANJARBARU, KOMPAS.com - Warga Jalan Garuda belakang Museum Lambung Mangkurat, Kelurahan Komet, Kota Banjarbaru, Kamis (16/9/2010) malam, dihebohkan dengan penemuan benda aneh yang mirip jenglot.
  
Benda itu ditemukan dalam kotak sepatu berwarna biru putih, sekitar 3 meter dari pagar museum.
  
"Saya curiga karena bau dalam kotak sepatu itu menyengat. Baunya seperti bau minyak duyung atau kata orang minyak nyongnyong," ujar Haris, warga Jalan Garuda yang kebetulan lewat di kawasan itu mengendarai sepeda motor.
  
Meski penasaran, Haris tak berani membuka kotak itu. Setelah Haris berlalu, warga lainnya, Faridhil yang juga melintas di kawasan itu terkejut dengan bau menyengat yang berasal dari dus sepatu tersebut.
  
"Setelah tahu ada bau aneh dari dus sepatu tersebut, saya langsung memanggil teman saya Syarifuddin untuk memeriksa, ternyata kotak itu sudah pindah ke pertigaan jalan," katanya.
  
Bersama Syarifuddin yang tak lain ajudan Wakil Wali Kota Banjarbaru Ogi Fajar Nuzuli, dia memberanikan diri membuka dan kotak tersebut.
  
Ternyata di dalam kotak sepatu itu ada kotak mirip sebuah peti mati sepanjang kurang lebih 20 sentimeter, terbuat dari kayu dan berwarna merah.
  
Kotak kayu itu dikelilingi kain kafan yang terdapat noda merah seperti darah dan sehelai kapas yang juga terdapat bercak  noda merah.
  
Ada juga tiga botol kecil berisi parfum. Diduga sumber bau menyengat itu berasal dari parfum tersebut. Serpihan bunga-bunga berwarna kecoklatan pun ada di sekitar kotak kayu tersebut.
  
Saat kotak kayu dibuka, sontak keduanya terkejut. Mereka melihat makluk berukuran 17 senterimeter di dalam kotak itu.
  
"Rambutnya terurai panjang berwarna hitam. Kukunya panjang. Sayang, wajahnya tidak berbentuk lagi, hanya terlihat dua taring di mulut," katanya.
  
Keduanya meninggalkan lokasi dan melaporkan penemuan kotak berisi benda aneh tersebut ke Pos Satpol PP Pemko Banjarbaru.
  
Bersama belasan personel Satpol PP mereka kembali ke lokasi. Ternyata, kotak tersebut kembali pindah tempat, kali ini sekitar 5-6 meter dari pertigaan, di rerumputan, di halaman mess L.
  
Warga yang mendengar kabar itu ramai-ramai ke lokasi penemuan. Kotak itu pun dibawa ke Polres Banjarbaru untuk diamankan.
  
Wakil Wali Kota Banjarbaru Ogi Fajar Nuzuli ternyata malam itu berbaur bersama warga untuk melihat benda aneh dalam kotak itu.
  
Ogi pun tak tahu apakah itu jenglot asli atau hanya ulah orang iseng. "Yang jelas seram. Ada bercak darah, seperti bau bangkai," katanya.
  
Ketua MUI Kota Banjarbaru H Napiah Muhja meminta warga berpikir jernih dan tidak resah dengan penemuan benda mirip  jenglot itu.
  
"Penemuan benda mirip jenglot itu jangan disikapi dengan pemikiran yang dangkal. Terlebih terbawa kepada alur kepercayaan yang syirik," katanya.


http://regional.kompas.com/read/2010/09/18/08190172/